Berita Tana Tidung Terkini

Cerita Norlela Content Creator Asal Tana Tidung Bisa Terkenal Hingga Dijuluki Si Ratu Tembiluk

Content creator Kaltara yang dikenal di Indonesia, Norlela si ratu tembiluk yang kerap membagikan konten tentang budaya adat Bulusu di Tana Tidung.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
Norlela content creator asal Tana Tidung saat ditemui di gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Sabtu (23/11/2024).(TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Salah satu content creator asal Kalimantan Utara yang namanya dikenal luas di Indonesia yaitu Norlela, Si Ratu Tembiluk yang kerap membagikan konten tentang budaya adat Dayak Bulusu di Tana Tidung.

Saat ini pengikut Norlela di media sosialnya sudah mencapai ratusan ribu di masing-masing platform.

Siapa sangka awal mula Norlela mulai membuat konten di media sosial miliknya hanya karena iseng saat sedang diterpa masalah dalam keluarga.

Hal ini ia sampaikan kepada TribunKaltara.com saat ditemui di gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Sabtu (23/11/2024).

Baca juga: Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara Gelar Presentasi Publik, Ajak Tokoh Adat Lestarikan Tembiluk

"Awal saya bikin konten itu karena ada masalah keluarga jadi untuk menghibur diri saja dan Tahun 2020 saya iseng makan tembiluk saya rekam dan saya posting di TikTok dan itu langsung viral," ujar Nor Lela.

Ia jelaskan dari video makan tembiluk yang ia buat banyak yang mengira yang ia makan adalah kotoran ayam sehingga ia membuat video klarifikasi untuk mengenalkan tembiluk ke penontonnya.

"Viralnya itu karena banyak yang kira saya makan usus ayam atau kotoran ayam dan kebanyakan itu orang-orang dari luar pulau Kalimantan yang belum tahu tembiluk jadi saya buat video klarifikasi untuk menjelaskan tembiluk ini apa dan bagaimana cara mencarinya," jelasnya.

Setelah ia membuat konten tentang tembiluk jumlah pengikutnya di media sosial menjadi meningkat pesan dan tentunya menjadi salah satu sumber pemasukannya.

"Dari viralnya tembiluk ini pengikut saya di sosial media itu bertambah hal baiknya ini menjadi penghasilan sendiri buat saya," ucapnya.

Ia bahkan beberapa kali dipercayai oleh beberapa merk dagang untuk mempromosikan produknya.

"Saya juga banyak kerjasama dengan beberapa brand untuk posting diakun saya dan ini menjadi ladang cuan tersendiri buat saya, ini berkahnya tembiluk yang awalnya cuma iseng," lanjutnya.

Ia mengatakan dalam dua tahun belakangan ini ia juga telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung untuk mengenalkan daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Upun Taka ini.

"Dan dua tahun terakhir ini saya juga bekerjasama dengan Pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Tidung untuk mempromosikan kabupaten tanah Tidung," katanya. 

Wanita asal Desa Seputuk Kabupaten Tana Tidung ini tentu tidak pernah menyangka hanya modal iseng justru membuat dirinya terkenal hingga hampir seluruh Indonesia mengenalnya.

"Awalnya sih tidak pernah kepikiran begitu (jadi terkenal) karena iseng aja sebenarnya, terus saya pikir tidak mungkin tembiluk aja yang saya posting jadi saya mulai lah angkat makanan-makanan khas Dayak Bulusu pokonya kebiasaan, budaya dan makanan kita disini," akunya.

Ia mengungkap selama menjadi content creator yang mengenalkan budaya di Tana Tidung tidak pernah menghadapi hambatan apapun.

Namun sebagai pembuat konten ia kerap bergelut dengan diri sendiri memikirkan ide-ide menarik yang bisa diangkat di media sosial miliknya.

"Kesulitan perkenalkan budaya sih sejauh ini tidak ada ya aman dan lancar saja tapi kalau sebagai content creator susahnya karena tergantung mood kalau buat konten kan kadang bagus kadang tidak karena ide dan konsepnya kan harus kita pikir juga," ungkapnya.

Tentu selama menjadi content creator pasti ada hujatan yang ia dapatkan dari netizen, namun ia tidak patah semangat untuk terus membuat konten menarik.

"Kalau namanya kita berkarya di sosial media pasti ada positif dan negatifnya pasti ada aja komentar jeleknya tapi saya orangnya masa bodoh selagi konten saya itu tidak merugikan orang lain," tegasnya.

Salah satu motivasinya untuk terus membuat karya menarik di media sosial karena penghasilan menjanjikan yang ia dapatkan.

"Motivasi yang pastinya karena kita buat konten di salah satu sosial media digaji dan ada penghasilannya walaupun niat awal kita bukan itu," lanjutnya.

Ia berencana jika sudah memiliki modal yang lebih banyak akan memulai konten keliling untuk memperkenalkan kearifan lokal di Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Baca juga: Tembiluk Makanan Khas Tana Tidung Jadi Rebutan Pengunjung di Festival Kuliner, Hari Terakhir Irau

"Kalau konten-konten saya itu kan dari keseharian orang Dayak aja tapi kalau misalnya sudah banyak budget sih pengen keliling juga untuk mengangkat kaya kuliner, adat dan budaya di sekitaran Kaltara," wacananya.

Kepada generasi muda ia berpesan untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengenalkan budaya lokal meskipun kita berasal dari daerah yang tidak terlalu dikenal luas.

"Untuk anak-anak muda sekarang, kan masing-masing punya handphone dan lewat handphone itu kita bisa bagikan apapun jadi manfaatkan walaupun kita tinggal di pedalaman tapi kita bisa mengekspos diri kita sendiri bagaimana supaya dunia luar tu tahu daerah kita ini walaupun terpencil," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved