Kabar Artis
Profil Yati Pesek, Seniman Legendaris Yogyakarta yang Pernah "Dihina" dan Direndahkan Gus Miftah
Simak profil dan perjalanan karier Yati Pesek, seniman legendaris asal Yogyakarta yang dihina dan direndahkan oleh Miftah Maulana Habiburrahman.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Sosok seniman legendaris asal Yogyakarta, Yati Pesek kini menjadi viral dan perhatian warganet.
Hal tersebut terjadi usai potongan video lawas yang memperlihatkan dirinya menjadi bahan candaan kasar dari Miftah kini viral di berbagai media sosial.
Dalam video itu, Yati Pesek menjadi objek ejekan terkait fisik dan profesinya sebagai sinden oleh pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji tersebut.
Hal ini langsung menimbulkan reaksi marah di kalangan warganet, karena tindakan Miftah dianggap tidak pantas sebagai pendakwah.
Saat video yang menunjukkan interaksi Gus Miftah dan Yati Pesek di panggung acara wayang Ki Warsono di Yogyakarta ini viral, ternyata tersimpan sakit hati sang seniman.
Yati Pesek mengatakan sakit hatinya ini dalam rekaman suara yang diputar aktor Erik Estrada.
Baca juga: Profil Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Hina Penjual Es Teh, Ditegur Gerindra hingga Mayor Teddy

Kepada Erik, Yati Pesek mengaku hanya terdiam, tak menyangka jika dia diperlakukan demikian.
Padahal, seingat Yati Pesek, selama berkesenian, ia sangat menjaga sikapnya agar santun tak menyakiti siapa pun.
"Aku diam saja, tapi hatiku sakit. Aku dari kecil sampai tua menjaga budayaku benar-benar, tidak asal-asalan, aku dimana saja sepertinya sangat menjaga tatakrama.
Tapi aku sama Gus Miftah dikatain bajin**n, Salahku opo ngger (salahku apa nak)?" kata Yati Pesek dalam rekaman suara yang diunggah Erik Estrada.
Dalam tangisnya, hanya doa yang dipanjatkan Yati Pesek, semoga dirinya tetap sehat dan kuat.
Menggapi videonya dengan Yati Pesek yang viral, Miftah mengaku akan bersilaturahmi dengan Yati Pesek.
Baca juga: Gus Miftah Minta Haters Jaga Lisan, Soal Tudingan Istri Denny Caknan Hamil Duluan Sebelum Menikah
"Saya sudah berkomunikasi (dengan Yati Pesek) melalui Abah saya di Sragen," kata Gus Miftah.
Gus Miftah berjanji akan menemui Yati Pesek
"Dan saya setelah ini insyaallah akan bersilaturahmi dengan beliau," kata Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
Sebagai pelaku seni kawakan, nama Yati Pesek memang tak bisa dianggap remeh. Perannya dalam dunia kesenian wayang hingga ketoprak amat besar.
Bahkan, banyak seniman dan budayawan yang lebih dulu eksis menaruh kagum akan kemampuan Yati yang serba bisa.
Lantas, siapakah sosok Yati Pesek dan rekam jejaknya dalam dunia seni? Berikut ini profilnya.
Profil Yati Pesek
Seniman serba bisa bernama Suyati atau lebih dikenal dengan Yati Pesek adalah pelawak, artis, pesinden, dan pemain ketoprak.
Yati Pesek menikah dengan pria bernama Sumaryo yang merupakan seorang dalang.
Sumaryo telah berpulang pada tahun 2016.
Dari pernikahan ini Yati Pesek dikaruniai 5 anak, 2 di antaranya sudah meninggal serta 10 cucu.
Wanita yang lahir di Yogyakarta pada 8 September 1952 itu telah menunjukkan kecintaannya pada seni sejak kecil.
Hidup putri dari pasangan Sujito dan Sujilah itu tidak selalu mulus. Pada usia 12 tahun, ia kehilangan kedua orangtuanya dan harus menghadapi hidup sebagai yatim piatu.
Baca juga: Prabowo Lantik Raffi Ahmad, Gus Miftah, hingga Dudung Abdurachman, Bukan Menteri Kabinet Merah Putih
Sejak usia 7 tahun, Yati sudah tampil menari di panggung dan turut mengembangkan bakatnya di dunia seni, meneruskan cita-cita orangtuanya yang juga seniman.
Ayahnya merupakan pengrawit dan ibunya adalah seorang penari. Keduanya merupakan pemain wayang orang.
Selain belajar menari dari sang ibu, Yati juga belajar secara privat pada R. M. Joko Daulat, seorang guru tari dari Konservatori Karawitan Surakarta.
Perjalanan karier
Ia memulai kariernya dari seni tobong, seni pertunjukan tradisional yang sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat.
Pada tahun 1974, ia bergabung dengan Wayang Orang Jati Mulya di Kebuman, sebelum pindah ke kelompok seni lain seperti Ketoprak Siswa Budaya dan Wayang Orang Ajen Rem 081 Madiun.
Di panggung wayang orang dan ketoprak, ia menghibur penonton dengan candaannya yang khas.
Ia begitu menonjol ketika bergabung dengan grup-grup lawak lokal di Yogyakarta dan Solo, hingga akhirnya dikenal secara nasional.
Kesukesan besar Yati dimulai saat tampil di TVRI pada acara Sandiwara Jenaka KR tahun 1980.
Penampilannya yang unik membuatnya dikenal luas.
Dari situlah, Yati Pesek melebarkan sayap ke dunia akting, tampil di film legendaris Serangan Fajar (1982), serta berbagai sinetron dan program televisi lainnya.
Beberapa karya populer yang melibatkan Yati antara lain Mekah I'm Coming (2020), Yowis Ben 3 (2021), Teluh (2022), dan Gendut Siapa Takut?! (2022).
Meskipun Yati telah memasuki usia 72 tahun, ia tetap aktif dan menjadi inspirasi bagi generasi muda di dunia seni peran.
Baca juga: Profil Adita Irawati, Jubir Presiden Dihujat Gegara Pakai Kata Rakyat Jelata Tanggapi Kasus Miftah
Pengaruh dan Warisan Yati Pesek
Sebagai pelawak perempuan, Yati Pesek menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda, terutama perempuan untuk menekuni dunia seni dan komedi.
Karier panjangnya menunjukkan dedikasi dan kecintaan terhadap dunia hiburan Indonesia.
Hingga kini, Yati Pesek masih aktif menghibur masyarakat Indonesia, membuktikan bahwa humor adalah bahasa universal yang dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Berikut ini beberapa padepokan dan kelompok seni buda yang didirikan Yati Pesek:
- Padhepokan Seni Endah Suryatiningrum (2005)
- Ketoprak Kartini Mataram (2007)
- Wayang Orang Tresno Budaya (2009)
- Program Reguler Padhepokan Karang Tumaritis (sejak 2008)
Daftar Penghargaan Yati Pesek:
Dedikasi dan kontribusi sungguh-sungguh Yati Pesek lebih dari separuh abad telah membuatnya diberi banyak penghargaan, di antaranya;
- Penghargaan Adinugraha TATV (2008)
- Women Actulization dari ASMI Santa Maria Yogyakarta (2009)
- Gelar Kehormatan dari Kraton Surakarta (2009)
- Anugerah Budaya dari Gubernur DIY (2013)
- Penghargaan Anugrah UNY Kencana (2014)
(*)
Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News
Profil Joshua Pandelaki, Aktor Senior yang Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun karena Serangan Jantung |
![]() |
---|
Profil Adita Irawati, Jubir Presiden Dihujat Gegara Pakai Kata 'Rakyat Jelata' Tanggapi Kasus Miftah |
![]() |
---|
Profil Niken Salindry, Adabnya Borong Dagangan Penjual Es Teh Dipuji, Dibandingkan dengan Gus Miftah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.