Timnas Indonesia

4 Fakta Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Karier Gemilang hingga Skandal Judi dan Pelecehan

Partrick Kluiver jadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia gantikan Shin Tae-yong, ini fakta-faktanya mulai dari karier gemilang hingga kontroversi.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Instagram @patrickkluivetr9
Fakta-fakta Patrick Kluivert yang jadi kandidat kuat gantikan posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, punya karier gemilang hingga terlibat skandal judi dan pelecehan seksual. 

4. Diancam Geng Kriminal

Dikutip dari The Sun, Patrick Kluivert bahkan dilaporkan diperas oleh geng kriminal setelah menumpuk utang judi hampir £900.000 (sekitar Rp 15 miliar) karena bertaruh untuk kemenangan FC Twente .

Kala itu mantan penyerang Ajax , Barcelona, ​​dan Newcastle ini menjabat sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain.

Media De Volkskrant melaporkan Kluivert terlibat dengan sekelompok penjahat saat ia melatih FC Twente dari tahun 2011 hingga 2012.

Baca juga: Akar Masalah Erick Thohir Disindir El Dinamika usai PSSI Pecat Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas

Serangkaian taruhan besar menyebabkan Patrick Kluivert mengakumulasi utang lebih dari hampir £900.000.

Mantan pemain internasional Belanda itu dilaporkan telah bertaruh pada pertandingan yang melibatkan tim utama Twente — dan inilah yang menjadi subjek pemerasan.

Geng tersebut dilaporkan telah memberikan tekanan “besar” kepada Patrick Kluivert agar membayar utangnya.

Namun laporan itu menegaskan tidak ada bukti Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan, atau taruhan ilegal. Dan memang tindakannya tidak dianggap ilegal saat itu.

Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah menggarisbawahi ketidakbersalahan kliennya, dengan menegaskan bahwa ia “tidak memiliki keterlibatan kriminal dalam manipulasi pertandingan sepak bola” dan bahwa ia “hanya korban dalam kasus ini.”

Dan menambahkan bahwa Patrick Kluivert  pernah diperiksa hanya “sebagai saksi”.

Diketahui Patrick Kluivert diperas hingga tahun 2014 dan cerita ini muncul menyusul penangkapan lima anggota komplotan kriminal tersebut.

Direktur PSG saat itu belum berkomentar secara publik tentang kasus ini.

(*)

Baca berita Tribun Kaltra terkini di Google News

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved