Timnas Indonesia
4 Fakta Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Karier Gemilang hingga Skandal Judi dan Pelecehan
Partrick Kluiver jadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia gantikan Shin Tae-yong, ini fakta-faktanya mulai dari karier gemilang hingga kontroversi.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Nama Patrick Kluivert kini jadi perbincangan hangat di media sosial setelah PSSI resmi mengakhiri hubungan profesional dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Padahal, Shin Tae-Yong baru saja memperpanjang kontrak pada Juni tahun 2024 lalu.
Pada Senin (6/1/2025) siang, Ketua PSSI Erick Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir mengatakan telah mewawancara tiga pelatih asal Belanda untuk menggantikan posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Salah satunya ialah Patrick Kluivert.
"Memang salah satu kandidat yang saya interview yang namanya disebutkan tadi (Patrick Kluivert)," kata Erick kepada awak media seperti dikutip Kompas.com.
Baca juga: Respon Putra Shin Tae-yong Ayahnya Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Ungkap Kemarahan di Medsos

Meski menyebut nama Patrick, Erick tak lantas menjawab bahwa Partrick Kluivert yang terpilih menduduki posisi tersebut.
Adapun kepastian pengganti Shin Tae-yong akan diumumkan pada Minggu (12/1/2025).
Kendati demikian, pakar transfer sepak bola Eropa, Fabrizio Romano membocorkan kehadiran pelatih Timnas Indonesia terbaru pengganti Shin Tae-yong.
Pada postingan yang diunggah melalui akun media sosialnya, Senin (6/1/2025), Fabrizio Romano mengatakan bahwa Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia.
"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Indonesia yang baru, kesepakatan telah tercapai," cuit Romano di media sosial X.
"Kontrak 2 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun, pengumuman akan digelar pada 12 Januari di Indonesia."
"Targetnya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia."
Baca juga: Erick Thohir Bongkar Alasan Pilih Pelatih Asal Belanda Latih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Dipecat
Berikut ini TribunKaltara telah merangkum sejumlah fakta tentang Patrick Kluivert.
1. Rekam Jejak Gemilang sebagai Pemain Sepak Bola
Kluivert mengawali karier profesionalnya di Ajak. Pada usai 18 tahun, ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995 melawan Ac Milan.
Hal tersebut menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol di final kompetisi tersebut.
Selama tiga musim bersama Ajax dari tahun 1994-1997, ia meraih berbagai gelar, termasuk dua trofi Eredivisie dan Liga Champions.
Lalu pada tahun 1998-2004, bersama Barcelona, Kluivert menjadi salah satu penyerang andalan.
Ia mencetak 124 gol dalam 249 pertandingan di semua kompetisi, termasuk membantu tim memenangkan gelar La Liga 1998-1999.
Setelah meninggalkan Barcelona, Kluivert bermain untuk Newcastle United, Valencia, PDV Eindhoven, dan Lille sebelum pensiun pada 2008.
Sementara itu, sebagai pemain tim nasional Belanda, Kluivert mencetak 40 gol dalam 79 penampilan antara 1994-2004.
Ia menjadi top scorer sepanjang masa Belanda sebelum rekornya dipecahkan oleh Robin van Persie.
Salah satu momen terbaiknya adalah di Euro 2000, di mana ia mencetak hattrick melawan Yugoslavia di perempat final.
Baca juga: Patrick Kluivert Kandidat Kuat Gantikan Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Reaksi Pemain
2. Karier sebagai Pelatih Tak Begitu Moncer
Patrick Kluivert mengawali kariernya sebagai Asisten Manajer Timnas Belanda dan sebagai penggerak utama tim muda FC Twente pada 2009.
Pada 2018, dia juga pernah ditunjuk menjadi Asisten Manajer Timnas Kamerun pada 2018-2019. Lalu pada 2021 menjadi pelatih untuk Timnas Curacao.
Bersama dengan Curacao, dia mencatatkan 1 kemenangan, 2 imbang, dan 3 kalah dari total 6 pertandingan.
Dikutip dari Bolasport, kariernya Patrick Kluivert sebagai pelatih tak secemerlang capaiannya sebagai pemain.
Patrick baru saja didepak dari tim kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor pada Desember 2024 setelah bertugas kurang dari setahun.
Di klub tersebut, dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan 8 kemenangan, 6 seri, dan 6 kali kalah.
Setelah itu, Patrick tanpa klub sejak Desember 2024 lalu.
Menurut catatan Transfermarkt, rata-rata masa jabatan Patrick sebagai pelatih tidak kurang dari 1 tahun, yakni 0,85 tahun.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Shin Tae-yong, Kursinya Terancam Usai Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF
3. Skandal Judi dan Pelecehan Seksual
Dalam perjalanan hidupnya, Kluivert tak lepas dari sejumlah kontroversi.
Pada tahun 1995, saat usianya baru 19 tahun, ia berhasil menempati posisi kelima dalam peringkat Ballon d'Or.
Namun, di tahun tersebut juga menjadi momen kelam ketika ia terlibat dalam kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki akibat mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.
Saat itu, Kluiver mengendarai mobil BMW M3 Sport dengan kecepatan di atas 100 km/jam.
Dua tahun usai insiden itu, Patrick Kluivert kembali tersandung masalah, kali ini ia diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual yang sempat dilaporkan ke Kepolisian Belanda.
Berdasarkan pengakuan korban, ia dilecehkan oleh empat orang pemuda, salah satunya merupakan pesepak bola terkenal.
Laporan The Independent menyebutkan nama Patrik Kluivert sebagai pesepak bola yang dimaksud.
Walau begitu, Kluivert akhirnya dinyatakan tak bersalah dalam kasus tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, di tahun 2017, Kluivert menghadapi tuduhan lain terkait perjudian yang membuatnnya terjerat utang mencapai 1 juta euro atau sekitar Rp 16,8 miliar.
Dikutip dari media Belanda, De Volksrant, Patrick Kluivert saat itu masih memimpin tim muda FC Twente.
Ia berhutang sejak 2011 hingga 2012.
Meski begitu, Patrick Kluivert membantah tudingan tersebut.
4. Diancam Geng Kriminal
Dikutip dari The Sun, Patrick Kluivert bahkan dilaporkan diperas oleh geng kriminal setelah menumpuk utang judi hampir £900.000 (sekitar Rp 15 miliar) karena bertaruh untuk kemenangan FC Twente .
Kala itu mantan penyerang Ajax , Barcelona, dan Newcastle ini menjabat sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain.
Media De Volkskrant melaporkan Kluivert terlibat dengan sekelompok penjahat saat ia melatih FC Twente dari tahun 2011 hingga 2012.
Baca juga: Akar Masalah Erick Thohir Disindir El Dinamika usai PSSI Pecat Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas
Serangkaian taruhan besar menyebabkan Patrick Kluivert mengakumulasi utang lebih dari hampir £900.000.
Mantan pemain internasional Belanda itu dilaporkan telah bertaruh pada pertandingan yang melibatkan tim utama Twente — dan inilah yang menjadi subjek pemerasan.
Geng tersebut dilaporkan telah memberikan tekanan “besar” kepada Patrick Kluivert agar membayar utangnya.
Namun laporan itu menegaskan tidak ada bukti Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan, atau taruhan ilegal. Dan memang tindakannya tidak dianggap ilegal saat itu.
Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah menggarisbawahi ketidakbersalahan kliennya, dengan menegaskan bahwa ia “tidak memiliki keterlibatan kriminal dalam manipulasi pertandingan sepak bola” dan bahwa ia “hanya korban dalam kasus ini.”
Dan menambahkan bahwa Patrick Kluivert pernah diperiksa hanya “sebagai saksi”.
Diketahui Patrick Kluivert diperas hingga tahun 2014 dan cerita ini muncul menyusul penangkapan lima anggota komplotan kriminal tersebut.
Direktur PSG saat itu belum berkomentar secara publik tentang kasus ini.
(*)
Baca berita Tribun Kaltra terkini di Google News
Patrick Kluivert Kandidat Kuat Gantikan Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Reaksi Pemain |
![]() |
---|
Akar Masalah Erick Thohir Disindir El Dinamika usai PSSI Pecat Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas |
![]() |
---|
Profil dan Rekam Jejak Shin Tae-yong, Kursinya Terancam Usai Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF |
![]() |
---|
Prediksi Timnas Indonesia vs Vietnam: Skuad Garuda tak Diunggulkan, Ujian Shin Tae-yong di Piala AFF |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.