Piala Super Italia

Alasan Simone Inzaghi Inter Milan Dilibas AC Milan di Piala Super Italia, Rossoneri Juara Supercoppa

Simak alasan Simone Inzaghi seusai Inter Milan dilibas AC Milan di Supercoppa Italiana, gol Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi sia-sia.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com/ Instagram @inter
Simak alasan Simone Inzaghi seusai Inter Milan dilibas AC Milan di Supercoppa Italiana, gol Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi sia-sia. 

TRIBUNKALTARA.COM - Inilah alasan Simone Inzaghi seusai Inter Milan dilibas AC Milan di Supercoppa Italiana atau Piala Super Italia.

Menangi duel Inter Milan vs AC Milan di final Piala Super Italia, antar Rossoneri julukan AC Milan jadi juara Supercoppa Italiana.

Laga Inter Milan vs AC Milan di Supercoppa Italiana dihelat pada Selasa (7/1/2025) dini hari WIB.

Duel Inter Milan vs AC Milan di Supercoppa Italiana digeber di Al-Awwal Park, Arab Saudi.

Laga Inter Milan vs AC Milan di Supercoppa Italiana berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan AC Milan.

 

 

Derby della Madonnina di Piala Super Italia. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)
Derby della Madonnina di Piala Super Italia. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)

 

Baca juga: Hasil Piala Super Italia, Comeback Fantastis Tundukkan Inter Milan, AC Milan juara Supercoppa

Padahal dalam laga Inter Milan vs AC Milan di Supercoppa Italiana, Inter Milan sempat leading.

Skuat Inter Milan unggul lewat gol Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi.

Namun AC Milan sukses epic comeback saat duel Inter Milan di final Piala Super Italia dini hari WIB.

Skuat AC Milan membalas ke gawang musuh bebuyutannya di Serie A Liga Italia itu melalui gol yang dicetak oleh Theo Hernandez, Christian Pulisic, dan Tammy Abraham.

Skuat AC Milan pun sukses menangi Derby della Madonnina kontra Inter Milan edisi perdana di tahun 2025 

Kemenangan ini sekaligus menghentikan rekor Inter Milan yang menjuarai Piala Super Italia dalam 4 edisi beruntun.

Selain itu, hasil ini juga menjadi pembalasan AC Milan atas kekalahan musim lalu yang berujung Inter Milan Scudetto bintang kedua.

Ini merupakan trofi pertama Sergio Conceicao selaku pelatih AC Milan.

Sedangkan Simone Inzaghi gagal meraih gelar Piala Super Italia ke-6.

 

 

Inter Milan vs AC Milan di Piala Super Italia. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)
Inter Milan vs AC Milan di Piala Super Italia. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)

 

Baca juga: Babak Pertama Inter Milan vs AC Milan di Final Supercoppa, Lautaro Pecah Deadlock Jelang Turun Minum


Apa alasan Simone Inzaghi usai Inter Milan keok?

Pelatih Inter Milan yakni Simone Inzaghi beber alasan usai pasukannya keok dalam Derby della Madonnina kontra AC Milan.

"Kami harus mengendalikan pertandingan dengan lebih baik dan memiliki beberapa peluang untuk mengubah kedudukan menjadi 3-1. 

Maignan bermain bagus dalam beberapa kesempatan.

Tetapi kemudian kami kebobolan gol penyeimbang sebelum kalah," kata Simone Inzaghi dikutip dari laman resmi Inter Milan pada Selasa pagi.

Simone Inzaghi juga puji-puji AC Milan usai libas Inter Milan.

Padahal Inter Milan sempat leading atas AC Milan, sebelum akhirnya AC Milan berbalik unggul hingga menang 3-2.

"Pujian harus diberikan kepada AC Milan, yang tidak menyerah dan tetap bertahan dalam permainan. 

Kekalahan ini menyakitkan; menyakitkan, tetapi kami harus terus maju. 

Kami memiliki banyak pertandingan yang akan datang secara berurutan," kata Simone Inzaghi.

Usai keok lawan AC Milan, Simone Inzaghi bilang Inter Milan harus segera bangkit.

Di Serie A Liga Italia, Inter Milan akan duel Venezia pada Minggu 12 Januari 2025.

"Jadi kami harus segera bangkit sebaik mungkin. 

Kami kecewa tetapi telah memberikan segalanya. 

Kami membuat terlalu banyak kesalahan dalam hal teknis, dan kemudian perubahan itu membuat perbedaan," ujar Simone Inzaghi.

Simone Inzaghi bilang Inter Milan harus belajar dari kekalahan atas AC Milan.

"AC Milan menurunkan pemain dengan kecepatan, dan kami seharusnya mengendalikan permainan dengan lebih baik dan menyelesaikannya. 

Kami akan belajar dari malam ini karena kalah di final seperti ini setelah unggul dua gol. 

Saat ini, kami kesulitan di pertahanan dan tidak memiliki pilihan

Mereka yang bermain memberikan segalanya, tetapi kami perlu mengembalikan pemain agar fit," pungkas Simone Inzaghi.

 

Selebrasi Lautaro Martinez ketika mencetak gol pada pertandingan final Super Italia antara Inter Milan vs AC Milan, di Al-Awwal Park, Arab Saudi Selasa (7/1/2025). (Twitter/@Inter)
Selebrasi Lautaro Martinez ketika mencetak gol pada pertandingan final Super Italia antara Inter Milan vs AC Milan, di Al-Awwal Park, Arab Saudi Selasa (7/1/2025). (Twitter/@Inter) (Twitter/@Inter)

 

Baca juga: Inter Milan vs AC Milan di Supercoppa, Gengsi Inzaghi dan Conceicao Panaskan Derby della Madonnina

 

Jalannya pertandingan Inter Milan vs AC Milan

Sejak peluit kick off dibunyikan, laga Derby della Madonnina sudah mempertunjukkan jual beli serangan.

Nerazzurri menginisiatif serangan, umpan lambung Nicolo Barella didapat Mehdi Taremi yang merangsek ke kotak penalti.

Namun sundulan penyerang asal Iran itu masih melebar di sisi gawang.

Berganti Lautaro Martinez yang mengancam setelah berhadapan satu lawan satu dengan Mike Maignan.

Tetapi Malick Thiaw dengan cepat menyapu bola dari belakang.

Giliran AC Milan yang mengancam melalui Tijjani Reijnders yang lolos dari jebakan offside.

Sepakan kaki kiri Tijjani Reijnders melebar tipis di tiang luar.

Beberapa menit kemudian, Tijjani Reijnders kembali menebar ancaman.

Percobaan gelandang asal Belanda ini hanya mengarah ke sisi gawang Yann Sommer.

Nerazzurri mencoba keluar dari tekanan melalui serangan balik.

Mehdi Taremi berhasil membongkar pertahanan Rossoneri, bola dikirimkan ke Federico Dimarco yang bergerak bebas di sayap kiri serangan.

Sepakan kaki kiri keras dari Dimarco masih bisa ditepis Mike Maignan.

AC Milan mendapat kesempatan dari situasi tendangan bebas, setelah Emerson Royal dilanggar.

Umpan Tijjani Rijenders dapat diantisipasi para pemain Nerazzurri.

Hingga setengah jam laga final Supercoppa Italiana, kedua tim masih belum mampu memecah kebuntuan.

Sempat terjadi kontak fisikantara Theo Hernandez dan Denzel Dumfries.

Theo Hernandez lebih dulu dilanggar Dumfries saat hendak melakukan akselerasi.

Lalu bebeberapa menit kemudian berganti Dumfries yang mengerang kesakitan saat kakinya diinjak Theo Hernandez.

Wasit tak menganggap situasi tersebut sebagai pelanggaran.

Sementara itu, pelatih Inter Milan Simone Inzaghi secara mengejutkan menarik keluar Hakan Calhanoglu pada menit 34, digantikan Kristjan Asllani.

Upaya umpan silang Alex Jimenez di sayap kanan AC Milan, masih bisa diblok Alessandro Bastoni.

Sepak pojok gagal dimaksimalkan Rossoneri untuk menemukan deadlock.

Sementara itu, Inter Milan mencari kesempatan dengan sepakan Lautaro Martinez, tetapi bola diblok Tomori.

Sepak pojok juga tak mampu dimanfaatkan Nerazzurri, bola dengan mudah ditangkap Maignan.

Menjelang turun minum, Lautaro Martinez berhasil memecah kebuntuan.

Berawal dari serangan balik cepat yang dibangun Henrikh Mkhitaryan.

Bola disorong ke kotak penalti yang diterima Mehdi Taremi.

Dengan tenang, Taremi mengirim umpan kepada Lautaro Martinez yang mengecoh dua pemain AC Milan sebelu melepaskan tembakan kaki kiri.

Skor 1-0 untuk keunggulan Inter Milan.

Babak kedua baru berjalan dua menit, Inter Milan justru mampu menggandakan keunggulan.

Kali ini, Mehdi Taremi yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor, setelah memanfaatkan umpan lambung Stefan De Vrij.

Taremi lolos dari jebakan offside dan langsung melepaskan tembakan ke tiang dekat.

Skor 2-0 untuk Inter Milan.

Tertinggal dua gol, Sergio Conceicao memasukkan Rafael Leao untuk menambah daya gedor.

Hasilnya, sentuhan pertama Leao langsung berbuah tendangan bebas untuk Rossoneri.

Situasi free kick berhasil dimanfaatkan AC Milan untuk memperkecil ketertinggalan.

Eksekusi Theo Hernandez tak mampu diantisipasi Yann Sommer.

AC Milan membalas menit 52 melalui sepakan Theo Hernandez dari situasi free kick.

Skor berubah menjadi 1-2, AC Milan memangkas ketertinggalan.

Henrikh Mkhitaryan mengancam gawang AC Milan, sepakannya jatuh ke pelukan Maignan.

Laga berlangsung dengan intensitas tinggi, pelanggaran demi pelanggaran terjadi.

Denzel Dumfries mendapat kartu kuning akibat melanggar Theo Hernandez.

Peluang tendangan bebas mampu digagalkan Yann Sommer.

Jual beli serangan terjadi, peluang di kotak penalti AC Milan gagal dimaksimalkan Lautaro Martinez.

Sepakan kapten Nerazzurri tersebut masih dapat diblok para pemain AC Milan.

Giliran Rafael Leao mengancam dengan pergerakannya di sisi kiri.

Merangsek ke kotak penalti, Leao melepaskan umpan kepada Tijjani Reijnders yang berdiri bebas.

Tetapi sepakan Tijjani Reijnders tak menemui sasaran.

Selanjutnya, kemelut terjadi di pertahanan Nerazzurri.

Yann Sommer melakukan penyelamatan gemilang dengan menghalau sepakan Rafael Leao, corner kick untuk AC Milan.

Simone Inzaghi melakukan dua pergantian pemain, Henrikh MKhitaryan dan Federico Dimarco ditarik keluar, digantikan Piotr Zielinski dan Carlos Augusto.

Crossing Dumfries ke kotak penalti tak mampu diselesaikan Mehdi Taremi, meski telah berhadapan dengan gawang AC Milan.

Inter Milan kembali menyiakan peluang bagus di pertahanan Rossoneri.

Kali ini, sepakan Lautaro Martinez masih dapat ditangkap Mike Maignan.

Kemelut kembali terjadi di kotak penalti AC Milan, tetapi Carlos Augusto belum bisa menambah gol untuk Nerazzurri.

Keasyikan menyerang, justru Inter Milan keteteran menghadapi serangan Rafael Leao.

Akibatnya, Barella terpaksa melanggar Leao di dekat kotak penalti, tendangan bebas untuk AC Milan.

Free kick Tijjani Reijnders masih bisa diblok pemain Inter Milan.

Pada akhirnya AC Milan berhasil menyamakan kedudukan.

Christian Pulisic mengubah kedudukan menjadi 2-2 setelah memanfaatkan umpan crossing Theo Hernandez pada menit 80.

Inter Milan sebenarnya punya kesempatan mencetak gol beberapa kali.

Mulai dari Lautaro Martinez, Dumfries, hingga Frattesi, tak mampu menambah gol Nerazzurri.

Mike Maignan masih sigap menjaga gawangnya.

Lautaro Martinez mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, tetapi bola tak mengenai sasaran.

Di masa injury time, Tammy Abraham mencuri gol dan mengubah kedudukan menjadi 3-2 untuk AC Milan.

Skor 3-2 untuk kemenangan AC Milan menutup laga ini.

 

Selebrasi Christian Pulisic dan Theo Hernandez ketika mencetak gol pada pertandingan final Super Italia antara Inter Milan vs AC Milan, di Al-Awwal Park, Arab Saudi Selasa (7/1/2025). (Twitter/@acmilan)
Selebrasi Christian Pulisic dan Theo Hernandez ketika mencetak gol pada pertandingan final Super Italia antara Inter Milan vs AC Milan, di Al-Awwal Park, Arab Saudi Selasa (7/1/2025). (Twitter/@acmilan) (Twitter/@acmilan)

 

Baca juga: Final Supercoppa Inter Milan vs AC Milan, Conceicao Bongkar Masalah Rossoneri Usai Libas Juventus

 

Berikut susunan pemain Inter Milan vs AC Milan:

- Inter Milan (3-5-2)

1-Yann Sommer

31-Yann Bisseck

6-Stefan De Vrij

96-Alessandro Bastoni

2-Denzel Dumfries

23-Nicolo Barella

20-Hakan Calhanoglu

22-Henrikh Mkhitaryan

10-Lautaro Martinez

90-Mehdi Taremi

Pelatih: Simone Inzaghi

 

- AC Milan (4-3-3)

16-Mike Maignan

22-Emerson Royal

23-Fikayo Tomori

28-Malick Thiaw

19-Theo Hernandez

29-Youssouf Fofana

80-Yunus Musah

14-Tijjani Reijnders

20-Alex Jimenez

7-Alvaro Morata

11-Christian Pulisic

Pelatih: Sergio Conceicao

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved