Profil Gerald Vanenburg, Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-23, Lengkapi Puzzle Belanda di Tim Garuda

Gerald Vanenburg sempat kesulitan mengangkat performa tim yang ia latih secara konsisten.

Namun, empat tahun terakhir dihabiskannya bersama Ajax Amsterdam. Di sana dia mengasah bakat muda di berbagai level, mulai dari Ajax U-17 hingga Ajax U-21.

Pengalaman ini membuatnya dipandang sebagai sosok ideal untuk memimpin pengembangan pemain muda Indonesia.

Baca juga: Media Amerika Puji Penampilan Timnas U-23 Indonesia, Marselino Ferdinan Ketagihan Cetak Sejarah

Segudang prestasi

Berbeda dengan karier kepelatihannya, perjalanan Gerald Vanenburg sebagai pemain tercatat gemilang. Ia dikenal sebagai gelandang serang cerdas dengan visi permainan luar biasa.

Kariernya melejit bersama dua raksasa Belanda, Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, walau dia tidak hanya merumput di dua klub itu.

Selama membela Ajax dan PSV, Vanenburg sukses mengangkat delapan trofi Liga Belanda.

Namun, prestasi terbesar dalam karier klubnya diraih bersama PSV Eindhoven. Di PSV, ia mencatatkan 259 penampilan dengan torehan 66 gol dan 91 assist.

Salah satu momen puncaknya adalah ketika ia membantu PSV Eindhoven meraih trofi Liga Champions.

Tidak hanya bersinar di level klub, Gerald Vanenburg juga mencatatkan karier cemerlang bersama Timnas Belanda.

Ia mengoleksi 42 caps dan menjadi bagian dari skuad yang meraih gelar Piala Eropa 1988.

Dalam turnamen itu, Gerald Vanenburg selalu dipercaya sebagai starter, menunjukkan betapa pentingnya perannya di tim.

Baca juga: Blak-blakan Patrick Kluivert setelah Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Terima Kasih Shin Tae-yong

Harapan baru untuk Timnas Indonesia Dengan rekam jejaknya sebagai pemain dan pengalaman mengembangkan bakat muda di Ajax Amsterdam, Gerald Vanenburg membawa harapan besar untuk sepak bola Indonesia.

Fokusnya di Timnas U-23 dan kolaborasinya dengan jajaran pelatih di Timnas Senior hingga kelompok usia muda diharapkan menciptakan sistem yang terintegrasi.

Kini, para pencinta sepak bola Indonesia menanti bagaimana Gerald Vanenburg membawa filosofi sepak bola Eropa ke dalam permainan Tim Garuda. (tribunkaltim/kompas.com)

Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News