Profil Gerald Vanenburg, Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-23, Lengkapi Puzzle Belanda di Tim Garuda

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Berikut profil Gerald Vanenburg, mantan pemain klub Belanda ditunjuk jadi pelatih Timnas U-23 Indonesia, melengkapi puzzle Belanda di Tim Garuda.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ) mengumumkan kehadiran pelatih baru untuk mengepalai Timnas U-23 Indonesia pada Jumat (24/1) sore kemarin.

Sosok yang akan mengepalai Timnas U-23 Indonesia tersebut adalah mantan pemain Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, Gerald Vanenburg.

"PSII menunjuk Gerald Vanenburg menjadi pelatih kepala Timnas U-23 bersama Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Keduanya, menjadi asisten coach dari Patrick Kluivert di Timnas Indonesia senior," tulis pernyataan di media sosial Timnas Indonesia.

Baca juga: PSSI Seleksi 10 Asisten Pelatih Lokal untuk Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Bakal Pilih 2 Terbaik

Tak hanya itu, pelatih berusia 60 tahun ini akan bekerja sama dengan Timnas U-20 dan Timnas U-17 untuk memastikan kesinambungan di semua level.

"Pengalamannya yang luas, baik sebagai pemain maupun pelatih, akan melengkapi tim kepelatihan dan berkontribusi untuk membawa sepak bola Indonesia ke tingkat berikutnya," tutur Patrick Kluivert masih di media sosial.

"Berkolaborasi dengan rekan yang berpikiran sama seperti Gerald Vanenburg sangat penting untuk mencapai visi bersama."

Profil Gerald Vanenburg

Perlu diketahui Gerald Vanenburg merupakan mantan pemain sayap yang memperkuat Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven pada 13 tahun pertama kariernya.

Ia tiga kali menjadi juara Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam dan lima kali bersama PSV Eindhoven.

Dirinya juga menjadi bagian dari tim Belanda yang juara Piala Eropa 1988. Secara total, Vanenburg udah bermain 40 kali bagi Der Oranje.

Baca juga: Agenda Pertama Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Pantau Liga 1 dan Diskusi dengan Pemain

Karier dinamis kepelatihan Gerald Vanenburg, pria kelahiran Utrecht, Belanda, 15 Maret 1964, ini memiliki jejak panjang di dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Sebagai pelatih, ia telah menangani sejumlah klub, seperti PSV Eindhoven U-19, Helmond Sport, FC Eindhoven, dan klub Jerman, 1860 Munich.

Meski pengalamannya cukup luas, karier kepelatihannya di tim-tim tersebut cenderung singkat.

Gerald Vanenburg sempat kesulitan mengangkat performa tim yang ia latih secara konsisten.

Namun, empat tahun terakhir dihabiskannya bersama Ajax Amsterdam. Di sana dia mengasah bakat muda di berbagai level, mulai dari Ajax U-17 hingga Ajax U-21.

Pengalaman ini membuatnya dipandang sebagai sosok ideal untuk memimpin pengembangan pemain muda Indonesia.

Baca juga: Media Amerika Puji Penampilan Timnas U-23 Indonesia, Marselino Ferdinan Ketagihan Cetak Sejarah

Segudang prestasi

Berbeda dengan karier kepelatihannya, perjalanan Gerald Vanenburg sebagai pemain tercatat gemilang. Ia dikenal sebagai gelandang serang cerdas dengan visi permainan luar biasa.

Kariernya melejit bersama dua raksasa Belanda, Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, walau dia tidak hanya merumput di dua klub itu.

Selama membela Ajax dan PSV, Vanenburg sukses mengangkat delapan trofi Liga Belanda.

Namun, prestasi terbesar dalam karier klubnya diraih bersama PSV Eindhoven. Di PSV, ia mencatatkan 259 penampilan dengan torehan 66 gol dan 91 assist.

Salah satu momen puncaknya adalah ketika ia membantu PSV Eindhoven meraih trofi Liga Champions.

Tidak hanya bersinar di level klub, Gerald Vanenburg juga mencatatkan karier cemerlang bersama Timnas Belanda.

Ia mengoleksi 42 caps dan menjadi bagian dari skuad yang meraih gelar Piala Eropa 1988.

Dalam turnamen itu, Gerald Vanenburg selalu dipercaya sebagai starter, menunjukkan betapa pentingnya perannya di tim.

Baca juga: Blak-blakan Patrick Kluivert setelah Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Terima Kasih Shin Tae-yong

Harapan baru untuk Timnas Indonesia Dengan rekam jejaknya sebagai pemain dan pengalaman mengembangkan bakat muda di Ajax Amsterdam, Gerald Vanenburg membawa harapan besar untuk sepak bola Indonesia.

Fokusnya di Timnas U-23 dan kolaborasinya dengan jajaran pelatih di Timnas Senior hingga kelompok usia muda diharapkan menciptakan sistem yang terintegrasi.

Kini, para pencinta sepak bola Indonesia menanti bagaimana Gerald Vanenburg membawa filosofi sepak bola Eropa ke dalam permainan Tim Garuda. (tribunkaltim/kompas.com)

Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News