Berita Nasional Terkini

Terungkap Penyebab ASN Batal Dipindahkan ke IKN pada Januari 2025, Jajaran Prabowo Bongkar Alasan

Jajaran Presiden RI Prabowo Subianto bongkar alasan sebenarnya sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN pada Januari 2025.

Editor: Amiruddin
TribunKaltim.co/Zainul
ASN BATAL PINDAH - Suasana di kawasan IKN Nusantara saat diabadikan TribunKaltim.com beberapa waktu lalu. Jajaran Presiden RI Prabowo Subianto bongkar alasan sebenarnya sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN pada Januari 2025. 

TRIBUNKALTARA.COM - Akhirnya terungkap penyebab Aparatur Sipil Negara atau ASN batal dipindahkan ke ibu kota negara atau IKN Nusantara pada Januari 2025.

Kabar terbaru, jajaran Presiden RI Prabowo Subianto bongkar alasan sebenarnya sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN pada Januari 2025.

Sosok jajaran Prabowo yang dimaksud yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB, Rini Widyantini.

Seperti diketahui, awalnya pemindahan ASN ke IKN rencana mulai dilakukan pada Januari 2025.

Namun nyatanya, rencana pemindahan ASN ke IKN pada Januari 2025 belum dilakukan hingga awal Februari 2025.

 

 

Baca juga: Bandara VVIP IKN Sempat Terendam Banjir, Lumpur Tanah Masih Bertebaran di Sekitar Terminal Bandara

Untuk diketahui, lokasi IKN Nusantara berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Mega poyek IKN Nusantara tersebut dimulai di era Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.

Kini proyek IKN Nusantara masih bergulir, termasuk pembangunan sejumlah gedung dan kantor.

Lantas apa sebenarnya alasan sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN Nusantara pada Januari 2025?

Melansir Tribunnews.com Senin 3 Februari 2025, batalnya pemindahan ASN pada awal tahun ini tertuang dalam surat yang ditandatangani Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini.

Dalam surat yang diteken pada 24 Januari 2025 ini disampaikan dua alasan pembatalan tersebut.

Pertama, penataan Organisasi dan Tata Kerja sebagian Kementerian/Lembaga Kabinet Merah Putih masih dalam tahap konsolidasi internal pada masing-masing Kementerian/Lembaga.

Kedua, gedung perkantoran dan unit hunian untuk ASN di IKN, sampai dengan akhir tahun 2024 masih dalam penyesuaian terkait dengan berubahnya jumlah Kementerian/Lembaga.

"Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami beritahukan bahwa rencana pemindahan ASN ke IKN sebagaimana surat Menteri PANRB tersebut di atas belum dapat dilaksanakan," tulis surat tersebut yang dilihat Tribunnews.com, Sabtu (1/2/2025).

Mengenai waktu final pemindahan ASN ke IKN akan diberitahukan kemudian.

 

 

ASN BATAL PINDAH - Suasana di kawasan IKN Nusantara saat diabadikan TribunKaltim.com beberapa waktu lalu. Jajaran Presiden RI Prabowo Subianto bongkar alasan sebenarnya sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN pada Januari 2025.
ASN BATAL PINDAH - Suasana di kawasan IKN Nusantara saat diabadikan TribunKaltim.com beberapa waktu lalu. Jajaran Presiden RI Prabowo Subianto bongkar alasan sebenarnya sehingga ASN batal dipindahkan ke IKN pada Januari 2025. (TribunKaltim.co/Zainul)

 

Baca juga: Daftar 7 Kepala Daerah di Kaltim Dilantik Presiden Prabowo 6 Februari 2025, Pelantikan Bukan di IKN


Manfaat Ekonomi dari IKN Tak Maksimal


Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan, sejak 2022 hingga 2024, pemerintah telah menghabiskan Rp75,8 triliun dari APBN untuk tahap pertama pembangunan IKN.

Kemudian, pada tahun ini Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk tahap kedua pembangunan IKN pada periode 2025-2029. 

"Dengan jumlah yang begitu besar, apakah manfaat ekonomi yang dihasilkan sebanding dengan pengeluaran tersebut? Ataukah ini sekadar memenuhi ambisi politik tanpa pertimbangan matang terhadap kebutuhan rakyat dan kesejahteraan ekonomi nasional?," kata Achmad kepada Tribunnews.

Ia menyebut, sejak awal proyek IKN menuai pro dan kontra. Pendukung proyek ini berargumen pemindahan ibu kota akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengurangi beban Jakarta, serta mempercepat pembangunan di Kalimantan Timur.
 
Namun, Achmad menyampaikan, berbagai studi menunjukkan bahwa dampak ekonomi dari proyek IKN tidak sebesar yang diharapkan.

Menurut laporan analisis keuangan termasuk kemenkeu, investasi awal sebesar Rp75,8 triliun belum menghasilkan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan terhadap ekonomi nasional. 

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur hanya meningkat sebesar 0,2-0,3 persen setelah proyek ini dimulai, jauh dari harapan awal yang memproyeksikan pertumbuhan hingga 1,5-2 persen. 

"Sementara itu, kontribusi proyek ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih sangat kecil, hanya sekitar 0,01 persen. Dari segi penciptaan lapangan kerja, proyek ini juga tidak sesuai ekspektasi," tutur Achmad.

Ia memaparkan, Kementerian PUPR menyebut bahwa selama 2022-2024, proyek IKN hanya menciptakan sekitar 20.000 lapangan kerja di Kalimantan Timur, jauh lebih kecil dibandingkan proyek infrastruktur lainnya dengan skala investasi yang sama. 

"Hal ini disebabkan oleh dominasi kontraktor besar dan teknologi konstruksi modern yang lebih mengandalkan mesin daripada tenaga kerja manusia," katanya.

 

Baca juga: Otorita IKN Optimistis Tol Balikpapan-IKN Sudah Terhubung Agustus 2025, 1.488 Lahan Warga Terdampak


Dampak Sosial dan Ekologi Pembangunan IKN


Achmad menjelaskan, selain persoalan anggaran, proyek IKN juga menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang cukup serius. 

Menurutnya, alih fungsi lahan untuk proyek ini telah menyebabkan penggusuran masyarakat adat dan kelompok rentan di Kalimantan Timur. Banyak komunitas lokal kehilangan akses terhadap tanah yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka.

"Dari aspek lingkungan, pembangunan IKN mengancam ekosistem hutan Kalimantan yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia," ucapnya.

Data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut bahwa sekitar 200.000 hektare hutan berisiko mengalami deforestasi akibat proyek ini. 

"Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan emisi karbon, hilangnya keanekaragaman hayati, serta meningkatnya risiko bencana ekologis seperti banjir dan tanah longsor," tuturnya.

Oleh sebab itu, Achmad menyebut Presiden Prabowo harus mengevaluasi secara lebih kritis. Sebab, jika dampak ekonomi dari tahap pertama saja tidak signifikan, maka melanjutkan proyek ini dengan anggaran besar hanya akan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas.

"Pilihan terbaik adalah merealokasi anggaran tahap kedua ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial," paparnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan, jika pemerintah tetap bersikeras melanjutkan pembangunan IKN, sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang lebih efisien, memaksimalkan keterlibatan swasta melalui skema Public-Private Partnership (PPP) atau yang dikenal Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta memastikan proyek ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

"Pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi lebih penting lagi memastikan bahwa setiap rupiah dari APBN digunakan secara bijak untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar ambisi politik segelintir elite," ujarnya.

"Pemerintahan Prabowo harus menunjukkan keberpihakan kepada rakyat dengan meninjau ulang anggaran IKN dan memastikan bahwa kebijakan fiskal yang diambil benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa," sambung Achmad.

 

(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ASN Batal Pindah ke Nusantara, Dampak Ekonomi IKN Tak Sebanding Biaya Dikeluarkan: Bebani Negara, https://www.tribunnews.com/bisnis/2025/02/01/asn-batal-pindah-ke-nusantara-dampak-ekonomi-ikn-tak-sebanding-biaya-dikeluarkan-bebani-negara?page=all.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved