Liga Italia
Joao Felix Tidak Optimal, Formasi Rancangan Conceicao di AC Milan Gagal Total, 2 Pemain jadi Korban
Joao Felix tidak optimal, formasi rancangan Sergio Conceicao di AC Milan gagal total yang menyebabkan dua pemainnya menjadi korban.
TRIBUNKALTARA.COM - Joao Felix tidak optimal, formasi rancangan Sergio Conceicao di AC Milan gagal total yang membuat dua pemainnya menjadi korban.
Kehadiran Sergio Conceicao sebagai pelatih AC Milan membuat statistik Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders menjadi lemah.
Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders masih tercatat sebagai 2 raja gol AC Milan pada musim ini.
Walaupun posisi asli mereka adalah gelandang, keduanya malah lebih tajam daripada penyerang-penyerang AC Milan.
Saat ini Pulisic dan Reijnders sama-sama telah mencetak 12 gol di semua kompetisi.
Torehan gol mereka lebih banyak daripada Rafael Leao (9) dan Tammy Abraham (8).
Sayangnya bagi AC Milan, belakangan ini ketajaman Pulisic dan Reijnders menurun.
Seiring dengan kondisi tersebut, AC Milan pun menderita.
Mereka tersingkir dari Liga Champions dan masih kepayahan dalam upaya mengejar posisi finis di 4 besar klasemen Liga Italia.
Penurunan ketajaman Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders lantas dikaitkan dengan kedatangan Sergio Conceicao sebagai pelatih pengganti Paulo Fonseca.
Statistik Pulisic dan Reijnders memang menjadi lebih buruk.
Selama dilatih Fonseca, Pulisic menyumbang 8 gol dan 5 assist.
Sekarang di bawah Conceicao, kapten Timnas Amerika Serikat ini membukukan 4 gol dan 2 assist.
Sementara itu, dari 9 gol dan 3 assist selama ditangani Paulo Fonseca, Reijnders kini baru berkontribusi 3 gol tanpa assist selama dibesut Sergio Conceicao.
Statistik ini tampak bisa diperdebatkan karena Fonseca bekerja selama 6 bulan sementara Conceicao baru 2 bulan.
Namun, jika menyimak perbandingan jumlah menit yang dibutuhkan bagi Pulisic dan Reijnders untuk berkontribusi gol, kemunduran mereka tampak nyata.
Selama dilatih Fonseca, Pulisic rata-rata menyumbang 1 gol setiap 179 menit.
Sekarang dia memerlukan 233 menit untuk mencetak 1 gol.
Begitu pula Reijnders, yang kini rata-ratanya adalah 1 gol setiap 315 menit.
Sementara waktu dilatih Fonseca, dia memberikan gol setiap 208 menit.
Belakangan, kontribusi Pulisic dan Reijnders malah semakin terbatas karena perubahan formasi yang dilakukan oleh Conceicao.
Sebelumnya Milan menggunakan 4-2-3-1 yang memberikan kebebasan kepada Pulisic dan Reijnders untuk masuk dari lini kedua.
Sekarang formasi I Rossoneri lebih mirip 4-4-2 dengan Joao Felix mengambil peran "pemain nomor 10".
Pulisic jadi lebih terpaku di sayap sedangkan Reijnders menjauh dari gawang lawan.
Celakanya bagi AC Milan, Joao Felix malah gagal memberikan kontribusi optimal.
Setelah mencetak gol dalam debutnya di laga Coppa Italia melawan AS Roma, pemain pinjaman dari Chelsea ini lebih banyak berkutat dengan penampilan semenjana yang membuat dia gagal merebut tempat utama di klub-klub sebelumnya.
Keresahan Pulisic dan Reijnders sudah terindikasi akhir-akhir ini.
Sempat muncul rumor Pulisic bersitegang dengan Conceicao.
Komentar Reijnders setelah AC Milan kalah dari Torino di Liga Italia pada pekan lalu juga pantas dicermati.
"Pada saat ini, kami membuat diri kami sendiri mengalami kesulitan," ucap Reijnders seperti dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami membuat skor menjadi imbang tetapi kemudian langsung kebobolan lagi, jadi kami harus lebih dewasa."
"Kami tidak bisa terus menyulitkan diri kami sendiri di setiap pertandingan. Itulah yang terjadi saat ini."
(*)
Donnarumma Kembali Merumput di Liga Italia? Ini Penjelasan Agen Kiper PSG |
![]() |
---|
Bursa Transfer Liga Italia: Napoli Jajaki Transfer Pemain Sayap Serba Bisa dari Klub Belanda |
![]() |
---|
AC Milan Kepincut Mario Stroeykens dari Anderlecht, Harga Murah untuk Investasi Masa Depan Rossoneri |
![]() |
---|
6 Pemain Diresmikan AC Milan di Bursa Transfer Musim Panas 2025, Koni De Winter Terbaru |
![]() |
---|
AC Milan Dapatkan Bek Kanan Harga Irit dari Swiss, Guela Doue Sulit Dijangkau Rossoneri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.