Berita Tana Tidung Terkini

Soal Transparansi Plasma, Koperasi Minta DPRD Tana Tidung Kaltara Fasilitasi Hearing Bersama PT PCP

Koperasi Kebun Plasma Desa Menjelutung minta DPRD Tana Tidung memfasilitasi hearing bersama PT PCP terkait transparansi perhitungan hasil plasma.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
TUNTUT HASIL PLASMA - Suasana hearing PT PCP, Koperasi dan masyarakat di kantor DPRD Tana Tidung, Jl Ahmad Yani, Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Senin (10/3/2025). Tuntut pembagian hasil plasma. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNGKoperasi Kebun Plasma Desa Menjelutung meminta DPRD Tana Tidung untuk memfasilitasi hearing bersama PT Prima Citra Perdana (PCP) terkait transparansi perhitungan hasil plasma

Hingga kini, masyarakat Desa Menjelutung mengaku belum menerima keuntungan dari hasil kebun plasma, justru menanggung utang operasional yang terus bertambah.

"Dari pihak Koperasi Desa Menjelutung menuntut ke PT PCP mengenai masalah perhitungan hasil plasma kami," ujar Kepala Koperasi Kebun Plasma Desa Menjelutung, Haris, Senin (10/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa sejak 2020 hingga 2024, laporan dari PT PCP selalu menyebutkan bahwa kebun plasma mengalami kerugian. Kondisi ini mendorong koperasi untuk meminta DPRD Tana Tidung menggelar hearing guna mencari titik terang.

Baca juga: PT PCP Tana Tidung Kaltara Klarifikasi Pembagian Hasil Plasma, Sebut Kerugian Akibat Serangan Hama

"Itu dari tahun 2020 sampai dengan 2024, yang mana selalu dipaparkan oleh pihak perusahaan PCP bahwa kami ini dari plasma rugi terus. Jadi kami meminta kepada Ketua DPRD untuk hearing di hari ini," jelasnya.

Haris menegaskan bahwa hingga saat ini masyarakat Desa Menjelutung tidak menerima hasil sedikit pun dari kebun plasma. Sebaliknya, mereka justru harus menanggung utang yang berasal dari biaya operasional kebun.

"Hasil dari buah plasma ini bukannya untung, malah ruginya masyarakat. Jadi hasilnya satu sen pun tidak ada sampai sekarang, malah kami yang berhutang," katanya.

"Hutangnya itu dari ongkos seperti pemupukan, penyemprotan hama, sampai pemanen," tambahnya.

Melalui hearing ini, Haris berharap ada solusi konkret agar masyarakat bisa mendapatkan hasil dari kebun plasma yang selama ini mereka harapkan.

"Harapan kami dengan hearing di DPRD ini mendapat titik terang bagaimana plasma Desa Menjelutung bisa membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa koperasi sebelumnya sudah pernah mengikuti hearing bersama Bupati Tana Tidung, namun hingga kini belum ada jawaban yang memuaskan dari pihak terkait.

"Sebelumnya kami sudah pernah hearing juga bersama Bupati. Itu juga yang kami tanyakan kepada Pak Rudi selaku Kadis Pertanian, kenapa sampai saat ini pun belum ada jawaban yang memuaskan dan seperti yang kami harapkan," ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Bulungan Mediasi Warga Sekatak dan Perusahaan Sawit, Kebun Plasma akan Dimaksimalkan

Jika hearing kali ini tidak menghasilkan solusi yang jelas, Haris menyebut koperasi akan menggelar rapat dengan masyarakat untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Langkah yang akan kami tempuh apabila tidak ada hasil dari hearing ini, kemungkinan kami akan mengajak masyarakat untuk rapat dan kami akan kembalikan kepada masyarakat apa yang mereka inginkan tentang plasma ini," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved