Kumpulan Pantun

33 Pantun Peribahasa Dilengkapi Makna, Referensi Penambah Ilmu Cocok Jadi Referensi Tugas Sekolah

Lihat kumpulan pantun peribahasa lengkap dengan maknanya berikut ini, warisan leluhur penambah wawasan, bisa jadi referensi mengerjakan tugas sekolah.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Amiruddin
Freepik.com
KUMPULAN PANTUN PERIBAHASA - Potret orang membaca buku dari Freepik.com, Selasa (18/3/2025). Simak kumpulan pantun peribahasa lengkap dengan maknanya berikut, cocok jadi referensi tugas sekolah dan perluas wawasan soal karya sastra Indonesia. 

TRIBUNKALTARA.COM - Pantun dan peribahasa adalah bagian penting dari kebudayaan Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kedua karya sastra ini tidak hanya kaya makna dan keindahan bahasa, namun juga membantu kita memahami kehidupan sekitar.

Pantun peribahasa sendiri adalah pantun yang bait bagian isinya mengandung perumpamaan, pepatah, idiom, atau peribahasa guna mengungkapkan makna secara tersirat.

Seperti pantun pada umumnya, pantun ini biasanya terdiri dari empat bait, di mana baris pertama dan kedua adalah sampiran, kemudian baris ketiga dan keempat merupakan isi.

 

KUMPULAN PANTUN PERIBAHASA - Potret orang membaca buku dari Freepik.com. Simak kumpulan pantun peribahasa berikut lengkapo dengan maknanya, cocok untuk referensi tugas sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA.
KUMPULAN PANTUN PERIBAHASA - Potret orang membaca buku dari Freepik.com. Simak kumpulan pantun peribahasa berikut lengkapo dengan maknanya, cocok untuk referensi tugas sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA. (ARSIP - Freepik.com)

 

Baca juga: 29 Pantun Bahagia, Petuah bagi Diri Sendiri agar Selalu Bersyukur, Ampuh Hilangkan Pikiran Negatif

Untuk mengetahui makna dari isi tersebut, seseorang harus lebih dulu mengetahui maksud dari peribahasa yang digunakan.

Oleh karena itu, membuat pantun peribahasa tidak boleh sembarangan.

Daripada penasaran, kamu bisa mengenal karya sastra itu lewat kumpulan pantun peribahasa dalam artikel berikut lengkap dengan maknanya, dihimpun oleh TribunKaltara.com dari berbagai sumber.

Kumpulan pantun peribahasa

1. Ke Sumatra Barat makan rendang
Tuang beras, masak sebakul
Seberat-berat mata memandang
Berat juga bahu memikul.

Makna: Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang menjalaninya.

2. Dari samudera terdampar karang
Karang merah dari dalam gua
Meski sekedar punggung parang
Bila diasah, kan tajam jua.

Makna: Sebodoh-bodohnya seseorang, bila sering belajar dan berlatih, pasti akan pandai dan terampil juga.

3. Doa dimohon setiap pagi
Udara datang terasa dingin
Jika pohon semakin tinggi
Pasti kencang tiupan angin.

Makna: Semakin tinggi posisi dan kesuksesan seseorang, semakin besar tantangan dan godaannya.

4. Mancing lele di tengah kolam
Lele lepas dapatnya ikan
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang bisa menghanyutkan.

Makna: Seseorang yang banyak omong sering kali tak ada buktinya, dan seseorang yang kalem mungkin saja banyak ilmunya.

5. Anak dara mengandam dahi
Rambut ditanam di tepi telaga
Anjing biasa makan tahi
Kalau tak makan cium juga.

Makna: Sehebat-hebatnya seseorang menutupi keburukannya, suatu saat akan ketahuan juga.

6. Mengharapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan.

Makna: Jangan terlalu mengharapkan sesuatu.

7. Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian.

Makna: carilah ilmu dari guru yang benar-benar menguasai ilmu tersebut agar tidak menyesal di kemudian hari.

8. Anak buaya pergi bertenung
Ke lubuk memakan bangkai
Hendak hati memeluk gunung
Gunung dipeluk tangan tak sampai.

Makna: Menginginkan sesuatu, tetapi usaha yang dilakukan belum maksimal.

9. Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah salahkan orang
Cermin muka lihat sendiri.

Makna: Sebelum menyalahkan orang lain, koreksilah diri sendiri terlebih dahulu.

10. Kalau ada duit sekupang
Boleh beli cuka mentahun
Habis padi burung terbang
Bagai ulat tak kenangkan daun

Makna: Sifat seseorang yang tidak tahu berterima kasih.

11. Delapan tentara, satu serdadu
Musuh datang ingin menyerbu
Jangan bertengkar, jangan beradu
Menang jadi arang, kalah jadi abu.

Makna: Pertengkaran dan perkelahian hanya akan membawa kerugian bagi kedua belah pihak.

12. Adik meminta sapu lidi
Sapu ditumpuk di atas kursi
Mari gunakan ilmu padi
Makin tunduk tanda berisi.

Makna: Semakin banyak ilmu yang dimiliki, tetaplah rendah hati.

13. Bunga melati dibawa ke Turki
Indah merekah saat dipandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Lautan luas ‘kan ku sebrangi.

Makna: Apapun rintangan yang ada di depan, tetaplah semangat berjuang.

14. Ada kangguru jangan dikejar
Sedang makan sebatang padi
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi.

Makna: Bila suatu ilmu tidak sempurna dipelajari, maka tidak akan mendatangkan suatu manfaat.

15. Rumput banyak di tengah hutan
Bawa diangkut ke dalam kota
Semut terlihat di seberang lautan
Gajah tak tahu di pelupuk mata.

Makna: Kesalahan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas.

16. Ayam kampung bulunya belang
Biji padi jadi pakannya
Lain ladang lain belalang
Lain lubuk lain ikannya.

Makna: Setiap negeri, daerah, maupun tempat memiliki adat istiadat yang berbeda-beda.

17. Buah kelapa dimakan kumbang
Kulitnya digosok, hitam warnanya
Barang siapa menggali lubang
Ia juga terperosok ke dalamnya.

Makna: Siapa pun yang berniat berbuat jahat, pasti kelak mendapat akibatnya.

18. Makan kerupuk bersama tulang
Tulang kecil harus dihindari
Bila menepuk air di dulang
Pasti terpecik muka sendiri.

Makna: Membuka aib keluarga sama dengan membuka aib sendiri.

19. Jalan-jalan ke pulau Batam
Agar bisa mendapat ilham
Rambut berwarna sama hitam
Hati orang siapa yang paham.

Makna: Walaupun secara fisik sama, tapi maksud hati seseorang siapa yang tahu.

20. Jalan-jalan ke kawasan Cibubur
Singgah sejenak di kota Cianjur
Nasi sudah menjadi bubur
Ikhlaskan saja yang sudah terlanjur.

Makna: Perkara yang tidak bisa diperbaiki lagi, dan harus dikhlaskan.

21. Masak semur diaduk-aduk
Untuk bekal pergi ke gunung
Bagaikan telur di ujung tanduk
Serba salah menjadi bingung.

Makna: Sebuah situasi yang membuat serba salah dan tak tahu solusinya.

22. Bunda ratu di atas anjungan
Dengar nyanyian petikan rebab
Lempar batu sembunyi tangan
Sikap yang tidak bertanggung jawab.

Makna: Orang yang suka berbuat sesuatu tetapi menghindar dari tanggung jawab yang diakibatkan olehnya.

23. Ada perampok ingin memalak
Lalu termenung saat disentuh
Walau seribu anjing menyalak
Tegar gunung tak akan runtuh.

Makna: Orang yang memiliki prinsip tinggi dan tidak goyah dengan godaan.

24. Daratan Eropa terasa dingin
Sering belajar jadinya pandai
Barang siapa menabur angin
Pasti akan menuai badai.

Makna: Siapa pun yang mencoba berbuat tak baik, pasti kelak mendapat ganjaran yang lebih besar.

25. Buah keladi di kolam renang
Makan bihun sambil bermain
Sehari jadi sehelai benang
Menenun setahun menjadi kain.

Makna: Butuh kesabaran dan keuletan untuk menghasilkan sesuatu yang bagus.

26. Baru tiba dari Palembang
Oleh-olehnya seuntai tembang
Jika bunga mekar berkembang
Pasti banyak datang si kumbang.

Makna: Di mana ada gadis yang cantik, di sana banyak pemuda datang.

27. Ke pasar membawa salak
Rasanya enak dan juga gurih
Malang tak dapat ditolak
Mujur tak dapat diraih.

Makna: Nasib itu tak dapat diubah sebelumnya oleh karena nasib adalah rahasia Tuhan.

28. Tinggi sungguh Gunung Daik
Mercunya terang berkelium
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau.

Makna: Seseorang yang menabur kebaikan akan menuai kebaikan.

29. Tanah landai rumputnya rapat
Air terjun ke hulu telaga
Sepandai-pandai tupai melompat
Sekali waktu pasti jatuh juga.

Makna: Sepandai-pandainya seseorang, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

30. Duduk-duduk melihat rusa
Rusa diinjak seekor gajah
Kasih ibu sepanjang masa
Kasih anak sepanjang galah.

Makna: Kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya akan tulus hingga akhir hayat, sedangkan kasih sayang anak kepada ibunya biasanya ada batasannya.

31. Ada air di dalam gelas
Gelas diletak tidak beralas
Ada ubi ada batas
Ada budi pasti dibalas.

Makna: Tak perlu sungkan untuk berbuat kebaikan.

32. Kain terbentang menjadi layar
Layar putih di dalam peti
Utang uang bisa dibayar
Utang budi dibawa mati.

Makna: Kebaikan budi dari seseorang hendaklah selalu diingat.

33. Dari Mataram ke Balikpapan
Tangan indah berhiaskan gelang
Padi ditanam penuh harapan
Sebentar tumbuh rumput ilalang.

Makna: Apapun usaha dan keinginan mulia yang akan dilakukan, pasti akan muncul gangguan dan rintangan.

(*)

Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved