Liga Champions

Tak Hanya Bek, Inzaghi Kerahkan Gelandang Inter Milan untuk Kepung Yamal saat Duel Barcelona di UCL

Tak hanya bek, Simone Inzaghi mengerahkan gelandang Inter Milan untuk mengepung Lamine Yamal saat duel Barcelona di Liga Champions.

Tangkapan Layar / X @inter
TUGAS REDAM YAMAL - Aksi Alessandro Bastoni menghalau Lamine Yamal, pada pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions antara Barcelona vs Inter Milan, Kamis (1/5/2025). Tak hanya bek, Simone Inzaghi mengerahkan gelandang Inter Milan untuk mengepung Lamine Yamal saat duel Barcelona di Liga Champions. (Tangkapan Layar / X @inter) 

TRIBUNKALTARA.COM - Tak hanya bek, Simone Inzaghi mengerahkan gelandang Inter Milan untuk mengepung Lamine Yamal saat duel Barcelona di Liga Champions.

Inter Milanakan menjamu Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions di San Siro, Rabu (7/5/2025) pukul 02.00 WIB.

Belajar dari pertemuan pertama di Montjuic, Inter Milan akan meningkatkan fokus untuk mengadang manuver-manuver licin Lamine Yamal di sisi kiri pertahanan mereka.

Remaja super berusia 17 tahun itu sangat membahayakan lini belakang Nerazzurri.

Di laga pertama yang berakhir epik dengan skor 3-3, Yamal bukan cuma mencetak gol lewat aksi brilian.

Jebolan La Masia itu tercatat paling sering melakukan dribel di antara semua pemain sepanjang pertandingan (6).

Yamal juga memiliki dua peluang yang dimentahkan mistar/tiang dari total 6 percobaannya.

Setiap kali dia kebagian menyentuh bola, nyaris selalu berujung situasi berbahaya untuk Alessandro Bastoni dkk.

Entah itu aksi lanjutannya berupa operan, giringan, atau percobaan langsung, pergerakan Yamal membawa kengerian tersendiri bagi musuh.

Karena itu, Simone Inzaghi menuntut anak asuhnya melakukan pendekatan lebih tegas dan rapat demi mencegahnya berkreasi.

"Sangat sulit, kami harus berusaha untuk tidak membiarkannya mendapatkan bola, tapi hal tersebut mustahil dalam sepak bola modern," kata Inzaghi.

"Ia akan berada dalam pengawasan khusus."

"Dia akan dijaga dua kali lipat dan kami akan mencoba untuk berhati-hati."

"Namun, seperti yang saya katakan pada leg pertama, setelah melihatnya secara langsung, ia adalah seorang talenta yang luar biasa."

"Di usianya yang masih muda, ia sangat berbahaya."

"Pada momen-momen sulit mereka memberikan bola kepadanya dan saya terkesan dengan kecepatannya dalam berpikir."

"Ketika menerima bola, ia sudah tahu apa yang harus dilakukan berikutnya," ujar nakhoda Inter Milan sejak 2021, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.

Inzaghi menginstruksikan pemainnya untuk membentuk semacam zona anti-Yamal yang bakal mengepung sang wonderkid sejak ia memasuki lini tengah.

Bastoni, Henrikh Mkhitaryan, dan Federico Dimarco atau Carlos Augusto disebut-sebut akan menyandang tugas penting ini.

La Gazzetta dello Sport menyebut strategi membangun 'kandang' semodel itu mirip dengan taktik Jose Mourinho mematikan Lionel Messi pada semifinal Liga Champions 2009-2010 silam di San Siro.

Kala itu Walter Samuel dkk berhasil membatasi manuver Messi dan berujung kemenangan 3-1 bagi Inter saat menjamu Barcelona.

Akhir perjalanan mereka musim tersebut sudah banyak yang tahu kelanjutannya.

Akan tetapi, tantangannya adalah para pemain Inter Milan dilarang hanya terfokus mengurung Yamal.

Barcelona masih menyimpan talenta-talenta mengerikan yang dapat mengancam mereka setiap saat kalau diberikan ruang.

"Kami harus melakukan apa yang kami lakukan di leg pertama, mengawalnya lebih ketat dua-tiga kali tanpa berlebihan," ucap Bastoni.

"Kalau tidak begitu, kami akan menciptakan terlalu banyak ruang."

"Barcelona bukan hanya Yamal, kami harus bekerja sebagai sebuah tim," tutur bek timnas Italia.

(*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved