Liga Champions

Alasan Simone Inzaghi Inter Milan Digebuk 5-0 oleh PSG di Liga Champions, Luis Enrique Bikin Sejarah

Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh PSG di Final Liga Champions, sementara Luis Enrique justru bikin sejarah.

Editor: Amiruddin
Tangkapan Layar X @Inter
ALASAN SIMONE INZAGHI - Inter Milan asuhan Simone Inzaghi (kanan) keok 5-0 lawan PSG di Final Liga Champions dini hari tadi WIB. Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh PSG di Final Liga Champions, sementara Luis Enrique justru bikin sejarah. 

TRIBUNKALTARA.COM - Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh Paris Saint-Germain ( PSG ) di Final Liga Champions 2024/2025.

Sukses PSG gebuk Inter Milan di Final Liga Champions, sekaligus antarkan pelatih mereka yakni Luis Enrique bikin sejarah.

Ya, gelar juara Liga Champions kali ini merupakan trofi pertama buat klub asal Prancis itu di ajang Liga Champions.

Itu artinya, Luis Enrique sukses bikin sejarah karena antar PSG raih trofi Liga Champions perdana mereka.

Gelar juara Liga Champions itu melengkapi trofi sebelumnya yang diraih armada Luis Enrique, yakni juara Ligue 1 dan Piala Prancis atau Cope de France 2024/2025.

Sementara Inter Milan harus gigit jari lagi, setelah sebelumnya juga gagal raih Scudetto atau gelar juara Serie A Liga Italia.

Laga PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions digelar Minggu 1 Juni 2025 dini hari WIB.

Laga PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions digelar di Allianz Arena, Munich.

Kick off PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions dimulai 02.00 WIB dini hari WIB.

Duel PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions dimenangkan PSG dengan skor telak 5-0.

 

ALASAN INZAGHI - PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions. Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh Paris Saint Germain ( PSG ) di Final Liga Champions 2024/2025. (Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @PSG_inside dan @inter)
ALASAN INZAGHI - PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions. Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh Paris Saint Germain ( PSG ) di Final Liga Champions 2024/2025. (Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @PSG_inside dan @inter) (Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @PSG_inside dan @inter)

Baca juga: 4 Senjata Rahasia Simone Inzaghi yang Bisa jadi Pembeda di Final Liga Champions PSG vs Inter Milan

 

Gol-gol PSG yang bungkam Inter Milan dicetak oleh Achraf Hakimi (12'), lalu Desire Doue (20', 63'), Khvicha Kvaratskhelia (70') dan Senny Mayulu (86').

Gebuk Inter Milan 5-0, PSG pun jadi juara Liga Champions musim ini.

Keok lawan PSG, pelatih Inter Milan yakni Simone Inzaghi buka suara.

"Saya bangga dengan para pemain atas apa yang telah mereka capai sepanjang perjalanan ini. 

Malam ini, PSG memang pantas memenangkan Liga Champions – mereka bermain lebih baik dari kami. 

Kami mengawali pertandingan dengan buruk, permainan kami terlalu terbuka, dan itu membuat kemenangan mereka menjadi lebih mudah. 

Bagi kami, ini adalah kekalahan yang menyakitkan. 

Kami harus memberikan kredit kepada lawan, tetapi kami tidak memainkan final yang bagus," kata Simone Inzaghi dikutip dari laman resmi Inter Milan pada Minggu 1 Juni 2025.

"Meski begitu, saya sudah mengucapkan terima kasih kepada para pemain atas musim ini, dan saya bangga bisa menjadi pelatih mereka. 

Ini mengecewakan, tapi tidak menghapus apa yang telah kami lakukan. 

Kami seharusnya tampil lebih baik malam ini – saya yang paling bertanggung jawab – namun para pemain sudah luar biasa sepanjang musim. 

Kelompok ini layak mendapatkan pujian," tambah Simone Inzaghi.

Ditambahkan Simone Inzaghi, dalam beberapa hari ke depan akan ada pertemuan dengan pihak klub.

Apalagi setelah Inter Milan dibantai PSG di final Liga Champions dini hari tadi.

"Secara teknis, kami tidak bermain seperti biasanya. 

Mereka menang dalam perebutan bola kedua, dan setelah kebobolan gol pertama, kami semakin terbuka, yang berujung pada kekalahan ini. 

Malam ini, kami kebobolan gol-gol yang biasanya tidak kami izinkan. 

Frattesi pantas bermain di final ini, tetapi saat saya memutuskan memasukkan Zalewski dan Asllani, kami sudah tertinggal tiga gol, dan saya memilih untuk tidak menurunkannya," pungkasnya.

 

ALASAN INZAGHI - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh Paris Saint Germain ( PSG ) di Final Liga Champions 2024/2025. (inter.it)
ALASAN INZAGHI - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. Simak alasan Simone Inzaghi setelah Inter Milan digebuk 5-0 oleh Paris Saint Germain ( PSG ) di Final Liga Champions 2024/2025. (inter.it) (inter.it)

Baca juga: Simone Inzaghi Bongkar Kondisi Benjamin Pavard Jelang PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions


Jalannya Pertandingan


PSG memulai pertandingan dengan cara yang sedikit aneh, mereka membuang bola pertama ke wilayah Inter Milan begitu kick-off dimulai. 

Namun setelah lima menit berlalu, tim asuhan Luis Enrique mulai menguasai permainan dengan intensitas tinggi dan penguasaan bola yang dominan. 

Inter tampak kesulitan keluar dari tekanan dan lebih banyak menunggu peluang melalui serangan balik.

Peluang pertama datang lewat skema bola mati usai Desire Doue dilanggar Bastoni. 

Vitinha mengirimkan umpan silang yang berbahaya ke depan gawang, dan Marquinhos hampir menanduk bola ke arah yang tepat. 

Beberapa saat kemudian, tembakan awal dari Doue masih terlalu lemah dan mudah diamankan Yann Sommer.

Dominasi PSG akhirnya berbuah manis pada menit ke-12. 

Melalui kombinasi cepat, Vitinha mengirim umpan terobosan matang kepada Doue di dalam kotak penalti. 

Alih-alih menembak sendiri, sang penyerang muda itu justru memberi umpan manis ke Achraf Hakimi yang tidak terkawal. Eks pemain Inter Milan itu tinggal menceploskan bola ke gawang kosong. 

Ia memilih tidak merayakan golnya secara berlebihan, tetapi para pendukung PSG langsung berpesta dengan flare dan sorakan.

Delapan menit berselang, PSG menggandakan keunggulan melalui skema serangan balik cepat.

Saat Inter Milan sedang menyerang dari sisi kiri, bola berhasil direbut dan langsung dialirkan ke Ousmane Dembele yang memberi umpan kepada Doue. 

Pemain berusia 19 tahun itu melepaskan tembakan dari sisi kanan kotak penalti, dan bola mengenai kaki Federico Dimarco sebelum berubah arah dan mengecoh Sommer. 

Skor menjadi 2-0 untuk PSG.

Inter sempat mendapat peluang emas di menit ke-23 lewat sepak pojok Calhanoglu. 

Acerbi berdiri bebas dan menanduk bola dari jarak dekat, namun arah sundulannya justru melambung tinggi.

Ancaman kembali datang di menit ke-37, kali ini Marcus Thuram menyambut umpan Calhanoglu namun sundulannya hanya melenceng tipis dari gawang.

PSG menutup babak pertama dengan penguasaan bola dan kontrol permainan yang dominan, unggul 2-0 atas Inter Milan.

Memasuki babak kedua, PSG tetap mempertahankan intensitas permainan mereka. Mereka cukup percaya diri setelah unggul dua gol dari babak pertama.

Tak lama dari peluit babak kedua dibunyikan, Khvicha Kvaratskhelia hampir saja menambah keunggulan PSG lewat aksi individu memukau.

Pemain Georgia itu melewati beberapa pemain Inter sebelum melepaskan tembakan yang hanya menyamping tipis dari tiang kiri. 

Beberapa menit kemudian, Kvaratskhelia kembali mendapat peluang setelah menyambar bola rebound di kotak penalti, tetapi tembakannya juga belum menemui sasaran.  

Inter mencoba memberi perlawanan. Nicolo Barella dan Nicola Zalewski mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, namun semua berhasil diblok barisan pertahanan PSG.

Sementara itu, Hakan Calhanoglu beberapa kali mengirimkan umpan silang dari situasi bola mati, namun Donnarumma tampil sigap mengamankan gawangnya.

Pelatih Simone Inzaghi mencoba mengubah situasi lewat sejumlah pergantian. 

Federico Dimarco, Benjamin Pavard, dan Mkhitaryan ditarik keluar.

Nicola Zalewski, Yann Bisseck, dan Carlos Augusto masuk. Sayangnya, rotasi ini tidak memberikan dampak signifikan pada alur serangan Inter hingga menit 60'.

Petaka justru menghampiri Inter Milan lagi di menit ke-63. PSG yang terus menggempur pertahanan lawan akhirnya memperbesar keunggulan.

Vitinha yang menjadi motor permainan lini tengah, memberikan umpan matang ke Desire Doue yang tidak terkawal di dalam kotak penalti. 

Tanpa ragu, pemain muda ini menyambut bola dengan sepakan pertama yang langsung menembus sisi kanan bawah gawang Sommer. Skor berubah menjadi 3-0 untuk PSG.

 

Baca juga: 2 Gelar Mayor Lepas dari Genggaman Inter Milan, Trofi Liga Champion Harga Mati bagi Inzaghi

Beberapa menit setelah mencetak gol, Doue mendapat kartu kuning dan kemudian ditarik keluar untuk digantikan oleh Bradley Barcola di menit ke-66.  

Di sisi Inter Milan frustrasi makin terlihat. Simone Inzaghi bahkan mendapat kartu kuning karena protes berlebihan dari pinggir lapangan. 

Unggul 3-0, Paris Saint-Germain belum menunjukkan tanda-tanda melambat. 

Di menit ke-69 dan 71, dua pemain Inter Milan — Marcus Thuram dan Francesco Acerbi—diganjar kartu kuning akibat pelanggaran keras.

Sinyal frustrasi mulai terlihat jelas dari kubu Nerazzurri. Sementara itu, Hakan Calhanoglu ditarik keluar dan digantikan oleh Kristjan Asllani, tapi pergantian ini juga belum mampu mengubah jalannya laga.

Barcola hampir menambah derita Inter lewat sepakan keras dari dalam kotak penalti, namun bola masih melambung tipis di atas mistar.

Garis tinggi yang dimainkan Inter Milan lagi-lagi berbuah petaka. Saat sedang asyik menyerang mereka kehilangan bola.

Serangan balik PSG berhasil dimaksimalkan menjadi gol di menit 73'. Gol keempat lahir lewat kombinasi rapi Ousmane Dembele dan Khvicha Kvaratskhelia.

Dembele yang tampil aktif di sisi kanan menyerang, mengirim bola matang ke Kvaratskhelia di dalam kotak penalti.

Pemain Georgia itu kemudian menunjukkan kelasnya dengan sepakan melengkung indah yang bersarang di pojok kiri gawang.

Sementara itu, Inter Milan sempat menebar ancaman lewat Nicolo Barella, yang melepaskan tembakan tajam ke pojok kanan bawah, tetapi Gianluigi Donnarumma menunjukkan refleks luar biasa untuk menggagalkan peluang tersebut.

PSG menambah satu gol lagi lewat gol dari pemain muda mereka Senny Maluyu di menit 86'.

Hingga peluit akhir dibunyikan, PSG sukses mempertahankan skor 5-0 untuk menjadi juara.


(*)

(Tribunnews.com/Tio)


Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Final Liga Champions: Taklukkan Inter Milan 5-0, PSG Raih Treble Winners, https://www.tribunnews.com/superskor/2025/06/01/hasil-final-liga-champions-taklukkan-inter-milan-5-0-psg-raih-treble-winners?page=all.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved