Berita Tarakan Terkini

Pengelola Pasar Gusher Tarakan Kaltara Beri Toleransi, Turunkan Harga Sewa, Upaya Perbaikan Jalan

Upaya membantu para pedagang tetap bertahan,  pihak pengelola Pasar Gusher menurunkan harga sewa ataupun harga kontrak kios dan ruko.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
LENGANG - Kondisi Pasar Gusher Tarakan tampak sepi pembeli. Banyak lorong sepi dan kios ditutup. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Upaya membantu para pedagang tetap bertahan, pihak pengelola Pasar Gusher Tarakan, Kaltara menurunkan harga sewa ataupun harga kontrak kios dan ruko.

Kondisi ini sangat dipahami pengelola. Seperti diakui Agus Toni, Pengelola Pasar Gusher sebenarnya kondisi sepinya penjualan  sudah terjadi secara global. 

Demikian pula yang terjadi di Pasar Gusher. Ia tak menampik para pedagang mengeluhkan pendapatan tak banyak sehingga mengeluhkan harga sewa dan kontrak. 

Sehingga pihak pengelola memberikan toleransi. Ada yang biaya sewanya dikurangi ada juga yang terlambat Pembayaran namun tetap diterima oleh pengelola.

Baca juga: 70 Persen Kios di Pasar Gusher Tarakan Ditutup Penjualnya, Dikontrakkan Bertahun-tahun Sepi Peminat

TAK ADA AKTIVITAS - Tampak beberapa lorong di sejumlah kios Pasar Gusher Tarakan lantai 1 ditutup dan sepi pembeli. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
TAK ADA AKTIVITAS - Tampak beberapa lorong di sejumlah kios Pasar Gusher Tarakan lantai 1 ditutup dan sepi pembeli. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

"Karena kita memang memaklumi kondisi seperti ini. Banyak yang mengeluh. Mengeluhnya itu saya sendiri tidak bisa memastikan sebabnya. Tapi kalau kita mendengar melihat berita bagaimana pembelian online ramai," papar Agus Toni.

Ia sendiri misalnya memiliki putra putri. Dulu bisa sampao 3-4 kali berbelanja ke mall dan ke pasar dalam sebulan. Namun semenjak penjualan online masif, mulai banyak beralih.

"Jadi sekarang beli pakaian tidak lagi. Ke mall misalnya cuma jalan nongkrong pulang. Itu contoh kecil. Frekuensi kita belanja menurun begitu juga terjadi di sini di lantai satu," aku Toni.

Namun memang secara umum ia melihat bahwa kemudahan yang ada di online sangat berdampak dengan mereka yang berjualan secara offline. 

Pengelola tak bisa tinggal diam. Pada akhirnya karena ikut berdampak, maka mau tak mau harga sewa diturunkan.

"Ada yang datang ke kantor minta karena terlambat. Ada yang jatuh tempo, minta dimundurkan bayar. Ada yang minta bayar sekian karena mereka dapatnya sekian jadi ya kita maklumi memang kondisinya itulah yang terjadi," paparnya.

Sehingga pihaknya memberikan toleransi. Ia mengungkapkan sebenarnya untuk ruko ada sekitar 20 unit yang menjadi kewenangan pengelola. 

"Rerata menyewa sama kami berikan kemudahan," akunya.

Ia melanjutkan lagi upaya lain dilakukan pengelola adalah perbaikan jalan. Dan anggaran sudah diajukan diharapkan bisa semua diperbaiki.

"Kita mungkin akan panggil konsultan bagaimana ini bisa hidup lagi," terangnya.

Baca juga: Cerita Penjual Pakaian di Lantai 1 Pasar Gusher Tarakan, Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Online

KELUHKAN SEPI - Hj Nawa saat diwawancarai media. Kondisi sepi diakui sejak dua tahun terakhir di lantai satu jejeran ruko Pasar Gusher Tarakan, Kalimantan Utara.
KELUHKAN SEPI - Hj Nawa saat diwawancarai media. Kondisi sepi diakui sejak dua tahun terakhir di lantai satu jejeran ruko Pasar Gusher Tarakan, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Tentu ada strategi dan masukan dibutuhkan agar pasar ini bisa ramai lagi. Semua sedang diupayakan pihaknya sembari fokus ke jalan di dalam pasar. 

Ia tak menampik bahwa untuk wilayah Pasar Gusher tidak semua menjadi tupoksi pengelola. Ada yang menjadi milik pemerintah dan pribadi.

"Ada yang punya pengelola Gusher. Jadi tiga kepemilikan. Kalau tidak salah pemerintah punya aset 100 unit. Kemarin sudah didata," tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved