Berita Kaltara Terkini

Arti Arsitektur Panggung Budaya Padan Liu Burung di Malinau Kalimantan Utara

Berikut arti arsitektur panggung budaya Padan Liu’ Burung di Malinau Kalimantan Utara.

|
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
PAGELARAN SENI - Pagelaran seni dan budaya Dayak Lundayeh dilaksanakan selama sepekan dan akan ditutup pada hari ini di Panggung Padan Liu Burung, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Minggu (27/2/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut arti arsitektur panggung budaya Padan Liu Burung di Malinau Kalimantan Utara.

Panggung budaya Padan Liu Burung yang diresmikan 14 Desember 2020 ternyata sangat filosofis.

Segala unsur panggung Padan Liu Burung memiliki simbol dan makna khusus.

Saat panggung Padan Liu Burung diresmikan, Tomy Labo yang menjabat Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Malinau menjelaskan makna dari bangunan tersebut.

"Panggung Budaya Padan Liu Burung dari mengandung makna dan filosofinya. 

“Mulai bentuk sampai arsitekturnya semua ada maknanya," ujarnya.

Tomy menjelaskan, nama Padan Liu Burung diambil dari nama pahlawan dan gelar pemimpin suku Dayak yang gagah berani.

Menurut Tomy, nama tersebut bermakna harapan bahwa pemimpin di Kabupaten Malinau mampu mengayomi dan memimpin masyarakat agar maju dan sejahtera.

Tiga pasak besar di atap panggung utama mencerminkan tiga program unggulan gerakan desa membangun (Gerdema) Kabupaten Malinau.

"Ketiga program Gerdema yakni RT Bersih, wajib belajar 16 tahun dan Beras daerah (Rasda)," ungkapnya.

Pasak keseluruhan bagian atas mencirikan binatang khas di Kabupaten Malinau, Burung Enggang.

Ini melambangkan panggung tersebut akan menjadikan Malinau lebih dikenal khalayak dengan tetap mempertahankan budaya dan adat istiadatnya.

"Metafora Burung Enggang bermakna siap membawa Kabupaten Malinau terbang tinggi dengan elegan," katanya.

Denah tribun panggung lanjut Tomy, mengadopsi bentuk perisai yang dimaknai sebagai perlindungan dan pertahanan.

Sedangkan warna pelangi di badan panggung dan lanskap menggambarkan keharmonisan ragam budaya, agama, ras, suku dan golongan yang ada di Kabupaten Malinau.

Tomy mengatakan, pembangunan panggung budaya Padan Liu' Burung diharapkan dapat menjadi wadah dan fasilitas umum untuk pengembangan budaya dan kesenian daerah.

"Panggung ini kita harapkan dapat menjadi wadah kesenian dan kebudayaan yang edukatif dan memicu daya kreativitas masyarakat di Malinau," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved