Berita Tarakan Terkini

KPwBI Kaltara Kupas Tuntas Penanganan Keaslian Rupiah dan Hilangnya Uang di Bank, Ini Penjelasannya

Hari ini, Senin 28 Juli, KPwBI Kaltara melaksanakan Capacity Buildig Wartawan 2025 di Bandung yang dilaksanakan selama tiga hari.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
HASIANDO GINSAR MANIK- Kepala KPwBI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik Kaltara saat menghadiri kegiatan Capacity Building Wartawan Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dimulai Senin (28/7/2025) di Bandung. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - KPwBI Kaltara melaksanakan Capacity Building Wartawan Tahun 2025 selama tiga hari di Bandung mulai hari ini, Senin (28/7/2025). Kegiatan ini mengupas berbagai pertanyaan awak media mulai dari persoalan keaslian uang rupiah hingga kasus penipuan libatkan perbankan.

Di kesempatan Kepala KPwBI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik menjawab pertanyaan awak media terkait peredaran diduga uang palsu, Ia mengungkapkan, setiap ada temuaan dugaan uang palsu dari masyarakat dan bank, tentunya Bank Indonesia bisa diproses dengan mengirimkan uang palsu tersebut ke Departemen Pengelolaan Peredaran Uang untuk mengecek keaslian dugaan uang palsu tersebut.

"Untuk cek fisik tentunya membutuhkan waktu. Dalam hal ini media bisa mengonfirmasi. Yang menyatakan uang asli atau tidak bisa dari pihak berwajib dan Bank Indonesia memerlukan waktu," ungkap Hasiando Ginsar Manik. 

Kemudian pada kasus salah satu perbankan belum lama ini terjadi di Tarakan dimana kejadian uang nasabah raib. Hasindo Ginsar Manik mengatakan pengawasan juga dilakukan Bank Indonesia dari Kantor Pusat.

Baca juga: KPwBI Kaltara Sosialisasi QRIS dan Uang Rupiah Asli di Pasar Gusher Tarakan, Dihadiri Pedagang

"Untuk pengawasan juga ada tapi dari kantor pusat kemudian diturunkan ke perbankan bila diperlukan. Konteks di daerah ada Forum Badan Musyawarah Perbankan Daerah. Kasus kemarin sepemahaman kami ada kelalaian dari nasabah bersangkutan," ujarnya.

Dalam banyak kasus modus kejahatan terjadi karena ada juga kebetulan. Kasus hilangnya uang nasabah kemarin karena modusnya mencatut perpajakan. 

"Nah kebetulan atas nama pajak dan pas juga dia (nasabah) mungkin tidak bayar pajak seutuhnya bisa jadi. Ada juga kasus lain teriming pembelian hadiah dari satu instansi pas juga sedang cari mobil. Jadi tergiur," ujarnya.

Langkah dilakukan KPwBI Kaltara adalah selalu menyosialisasikan modus kejahatan perbankan digital. Pihaknya inisiatif bahwa sesuatu yang buruk harus diceritakan ke masyarakat agar tidak banyak tertipu.

"Kami kombinasikan dengan penggunaan QRIS dan aspel perlindungan konsumen kita padukan dengan sosialisasi modus kejahatan perbankan digital. Kita bercerita kalau ada akui aparat hukum atau pajak kami sampaikan jangan dilakukan. Ini untuk bangun awarness masyarakat," ujarnya. 

Kepala KpwBI Kaltara Ginsar 02 28072025.jpg
CAPACITY BILDING WARTAWAN- Mengusung tema Sinergi Media Kredibel untuk Mewujudkan Sistem Informasi yang Akurat dan Amanah, KPwBI Kaltara melaksanakan Capacity Building Wartawan Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dimulai Senin (28/7/2025) berlangsung di Bandung.

Hasiando Ginsar Manik menambahkan  Capacity Building Wartawan  ini diharapkan bisa mewujudkan kolaborasi antara BI dengan media dalam rangka menciptakan ekosistem informasi yang terpercaya, terutama dalam merespons isu-isu krusial.

"Tujuan kita berkumpul di sini bersifat dua arah. Kami dari Bank Indonesia membutuhkan teman-teman media dalam mengomunikasikan berbagai kebijakan, terutama kebijakan yang mungkin bagi sebagian masyarakat awam tidak mudah dicerna, apalagi jika mengandung data grafis atau istilah yang terlalu teknis,” ungkap Hasiando Ginsar Manik.

Ia mengungkapkan lagi  di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi digital, kebutuhan akan informasi yang akurat, kredibel, dan amanah menjadi sangat esensial. Sehingga  ekosistem informasi yang tidak akurat berpotensi menimbulkan instabilitas sosial dan ekonomi.

"Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam pelatihan ini dianggap sangat relevan dan strategis," beber Hasiando.

Ia juga  menekankan BI tidak hanya berperan dalam menjaga stabilitas moneter dan keuangan, tetapi juga bertanggung jawab membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang transparan dan edukatif. "Salah satu wujudnya adalah melalui strategi komunikasi 360 derajat, termasuk pelatihan wartawan ini," bebernya.

Dalam Capacity Building Wartawan 2025 di sesi pertama ini mengusung tema Sinergi Media Kredibel untuk Mewujudkan Sistem Informasi yang Akurat dan Amanah,  menghadirkan pemateri juga dari Kepala Tim Relasi Media dan Opinion  Maker, Departemen Komunikasi BI, Rio Wardhanu dsn juga Redaktur Katadata, Aria Wiratma Yudhistira

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved