Imbas Pandemi Covid-19, Petani Keluhkan Harga Jual Rumput Laut Nunukan Turun 50 Persen

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dampak Covid-19 juga dirasakan petani rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Selama pandemi Covid-19, harga jual rumput laut di Nunukan turun drastis.

Hal ini dungkapkan petani rumput laut, Lukman yang mengeluhkan harga jual terus turun sejak beberapa bulan lalu.

"Dulu, sebelum ada virus corona, harganya Rp 20 ribu per kilo, sekarang turun Rp 10 rb sampai Rp 8 ribu," keluhnya kepada TribunKaltara.com, Minggu (20/9/2020).

Lukman menjelaskan, baru kali ini harga jual rumput laut turun dalam waktu lama.

• Kepala BKP Tarakan drh Akhmad Alfaraby Laksanakan Panen Sayur Bersama, Sukseskan P2L di Kaltara

• Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto Sebut Rumah Sakit Ibarat Kiper Masyarakat Striker Cegah Covid-19

• Bupati Asmin Laura Joget TikTok Bersama Masyarakat, Buka Paras Festival Nunukan 2020

Biasanya, harga jual rumput laut akan kembali stabil dalam hitungan minggu.

"Biasanya harganya turun cuma seminggu. Minggu depan naik lagi. Tapi sekarang, harganya tetap murah padahal sudah berbulan-bulan," ujar petani rumput laut di Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan ini.

Sementara itu Produksi rumput laut diperburuk karena curah hujan yang tinggi.

Sebab rumput laut mudah terserang penyakit saat musim penghujan.

"Gejalanya muncul bercak putih. Akibatnya, rumput mudah reput, belum dipanen sudah hanyut," ungkap Mustakim, petani rumput laut di Jalan Ujang Dewa, Sedadap.

Mustakim berharap pemerintah daerah turun tangan membantu meringankan kesulitan yang dihadapi petani rumput laut di Nunukan.

"Kondisi sekarang serba sulit, penghasilan kami juga pas-pasan. Mudah-mudahan pemerintah mau memberi bantuan pada kami," ujar Mustakim.

(*)

(TribunKaltara.com / Mohammad Supri)