Virus Corona Nunukan
Sebulan Rp 40 Juta, Gegara Covid-19 Omset Usaha Camilan Rumput Laut Hardi Turun Rp 15 Juta
Sebulan Rp 40 juta, gegara Covid-19 omset usaha camilan rumput laut Hardi turun Rp 15 Juta, Hardi tengah mempersiapkan produk ke 4 camilannya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebulan Rp 40 juta, gegara Covid-19 omset usaha camilan rumput laut Hardi turun Rp 15 Juta, sekarang Hardi tengah mempersiapkan produk ke 4 camilannya.
Hardi pelaku UMKM camilan rumput laut sejak 2014 di jalan Ujang Dewa, RT 03, Kelurahan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Ia memulai usaha camilan bermodalkan uang sebesar Rp 350 ribu.
Baca juga: Ikut Edaran Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Teguh Setyabudi Beber tak Ada Kenaikan UMP di Kaltara
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Disbudpar Malinau Sebut Jumlah Wisatawan di Malinau Turun Hingga 70 persen
Baca juga: Komisioner KPU Kaltara Teguh Dwi Subagyo Beri Cara Pasien Covid-19 Salurkan Hak Pilihnya di Pilkada
Hardi mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, ia bisa peroleh omset sebesar Rp 40 juta per bulan.
Namun, kini ia hanya dapatkan omset sebesar Rp 15 juta per bulan.
"Modal awal produksi nggak banyak, saat itu hanya Rp 350 ribu. Itu untuk beli bahan-bahan saja karena untuk peralatan pakai peralatan dapur istri. Sebelum pandemi Covid-19.omset saya bisa nyampe Rp 40 juta per bulan. Sekarang hanya Rp 15 juta per bulan, "kata Hardi kepada TribunKaltara.com saat ditemui di kantin camilannya, jalan Ujang Dewa, Nunukan, Kaltara, Senin (2/11/2020), pukul 16.00 Wita.
Diketahui, nama brand produk Hardi yakni diambil dari nama anak bungsunya yakni Karima.
Adapun produk camilan rumput laut yang diproduksi Hardi yakni keripik tempe rumput laut, krispy rumput laut, amplang rumput laut.
Bahkan saat pandemi Covid-19, ia mengeluarkan produk camilan baru yakni keripik ikan rumput laut.
Menurut bapak tiga anak ini, harga jual camilannya bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu.
"Sebelum dan selama pandemi Covid-19 harga tetap sama, tapi ada bonus bagi konsumen yang datang langsung membeli di galeri Karima," ujar Hardi.
Saat ini Hardi memiliki pelanggan tetap sebanyak 100 lebih, yang tersebar di wilayah Nunukan maupun dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa.
"Untuk keuntungan, alhamdulillah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucap Hardi.
Hardi mengaku, uang hasil jualan camilan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan latihan menembak Igustin (anak pertamanya).
Diketahui, anak pertama Hardi sedang persiapan mengikuti kompetisi kejuaraan nasional menembak pada PON XX di Papua 2021.