Bukan Pangdam Jaya yang Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Petinggi FPI Tuding Ada Peran Jokowi
Bukan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang perintahkan copot baliho Habib Rizieq, petingi FPI tuding ada peran Presiden Jokowi.
TRIBUNKALTARA.COM - Bukan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang perintahkan copot baliho Habib Rizieq, petingi FPI tuding ada peran Presiden Jokowi.
Aksi pencopotan baliho Habib Rizieq oleh TNI kini berbuntut panjang.
Pasalnya FPI tak tinggal diam terkait pencopotan baliho Imam Besar mereka, Habib Rizieq alias Rizieq Shihab.
Bahkan FPI membantah pencopotan baliho Habib Rizieq adalah perintah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Malahan petinggi FPI menuding ada peran Presiden Jokowi di balik pencopotan baliho Habib Rizieq oleh TNI.
Bukan tanpa alasan tudingan FPI itu mengarah ke Presiden Jokowi.
Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar menjelaskan, tugas TNI dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 ada dua, operasi militer perang dan operasi militer selain perang ( OMSP ).
Baca juga: Turunkan Baliho Habib Rizieq di Petamburan, TNI Ribut dengan Warga, Reaksi Wakil Anies Baswedan?
"Untuk OMSP yang bisa memerintahkan hanya Presiden," ucap Aziz saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (21/11/2020).
Menurutnya, pada Pasal 7 ayat 3 menyebut OMSP dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
"Rakyat tentu tahu, upaya-upaya dari TNI terhadap FPI itu adalah bagian dari gerakan TNI.
Artinya OMSP, dimana TNI menurut undang-undang bergerak atas dasar keputusan politik negara," paparnya.
"Rakyat juga sudah paham, yang bisa menggerakkan TNI pada situasi OMSP adalah Presiden.
Artinya kebijakan politik negara saat ini memerintahkan TNI untuk melakukan operasi militer selain perang berupa pencopotan spanduk dan pengerahan pasukan ke Petamburan, serta upaya pembubaran FPI," kata anak buah Habib Rizieq ini.
Aziz menilai, kebijakan politik negara yang langsung diputuskan oleh Presiden saat ini adalah untuk menakut-nakuti dan membubarkan FPI.
"Jadi jelas, perlu diketahui semua rakyat bahwa saat ini di negara kesatuan Republik Indonesia, masalah politik negara tingkat tinggi yang urgent menurut presiden adalah masalah nakut nakutin FPI dan bubarin FPI. Ini sangat menyedihkan," paparnya.
Baca juga: IPW Beberkan Peta Bursa Calon Kapolri Usai Idham Azis Mutasi Jenderal Polri Imbas Kasus Habib Rizieq
Baca juga: Wapres Maruf Amin Batal Bertemu Habib Rizieq? Klarifikasi Jubir Akui Keliru, hingga Terlanjur Viral