7 Kejanggalan Dibongkar IPW Soal Tewasnya Laskar Khusus FPI, Ragukan Kapolda & Minta Jokowi Copot

7 kejanggalan dibongkar IPW soal tewasnya Laskar Khusus FPI, ragukan Kapolda & minta Jokowi copot.

Tribunnews.com/ Gita Irawan
Direktur Eksekutif Indonesian Police Watch Neta S Pane di Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (5/5/2019). Tribunnews.com/ Gita Irawan 

TRIBUNKALTARA.COM - 7 kejanggalan dibongkar IPW soal tewasnya Laskar Khusus FPI, ragukan Kapolda & minta Jokowi copot.

Hari ini, bangsa Indonesia digegerkan dengan kabar kematian 6 orang pengikut Habib Rizieq Shihab, yang terlibat baku tembak dengan polisi.

Kapolda Metro Jaya telah menjelaskan kronologis kejadian baku tembak tersebut.

Namun, IPW menilai ada kejanggalan terhadap pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Apa kejanggalan tersebut, IPW merangkumnya dalam 7 kejanggalan yang akan diulas dalam artikel ini.

Polda Metro Jaya sudah menguraikan detil kronologi hingga mengambil langkah tegas, yakni menembak 6 laskar khusus Front Pembela Islam.

Meski demikian, Indonesian Police Watch ( IPW) meragukan keterangan yang disampaikan polisi tersebut.

IPW bahkan membongkar setidaknya 7 kejanggalan dalam kasus yang menewaskan pengikut Habib Rizieq Shihab tersebut.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch ( IPW) Neta S Pane menuturkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) harus segera mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza.

Hal itu terkait dengan terjadinya kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI di Tol Cikampek, Jawa Barat pada Senin (7/12/2020) dinihari.

Baca juga: Terjawab Alasan Munarman Tegas Bilang FPI Difitnah Soal Penembakan di Tol, Cek Register Senjata Api

Baca juga: Fadli Zon Tak Tinggal Diam Laskar Khusus FPI Ditembak Mati Polisi, Pengikut Habib Rizieq Cinta Damai

Baca juga: Lengkap, Klarifikasi FPI & Polisi Berbeda Jauh Soal Kejadian di Tol, Kondisi Terkini Habib Rizieq

Baca juga: Terjawab, Alasan Polisi Tembak Mati 6 Personel Laskar Khusus FPI, Kapolda Metro Imbau Habib Rizieq

"Selain itu, IPW mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengungkapkan, apa yang terjadi sebenarnya.

Sebab antara versi Polri dan versi FPI sangat jauh berbeda penjelasannya," kata Neta kepada Warta Kota, Senin (7/12/2020).

Menurut Neta, Polri mengatakan, anggotanya ditembak Laskar Khusus FPI yang mengawal Rizieq.

"Apakah benar bahwa Laskar FPI itu membawa senjata dan menembak polisi?

Agar kasus ini terang benderang, anggota Polri yang terlibat perlu diamankan terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan," kata Neta.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved