Suplai BBM Langka, Warga Krayan Antre 3 Liter Untuk 3 Hari, DPRD Nunukan Soroti Pembangunan
Suplai BBM langka, warga Krayan antre 3 liter untuk 3 hari, DPRD Nunukan soroti pembangunan di perbatasan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Suplai BBM langka, warga Krayan antre 3 liter untuk 3 hari, DPRD Nunukan soroti pembangunan di perbatasan.
Kabar kelangkaan bahan bakar minyak ( BBM) dari ujung perbatasan, RI-Malaysia tepatnya Kecamatan Krayan, kembali menyita perhatian publik Nunukan.
Dari informasi yang dihimpun, kelangkaan BBM terjadi sekira satu bulan terakhir ini.
Baca juga: Saksi Paslon Hadir, Raih 6.485 Suara Udin Hianggio-Undunsyah Menang di Kabupaten Tana Tidung
Baca juga: Iraw Menang di Nunukan dengan 49.253 Suara, Saksi Ziyap Pertanyakan Tanda Tangan Rekapitulasi
Baca juga: Rekapitulasi Tingkat Provinsi Berlanjut, Raih 24.754 Suara Pasangan Ziyap Menang Telak di Malinau
Kurangnya suplai BBM, membuat warga Krayan dari 5 kecamatan harus melakukan antrean tiga hari sekali.
Itupun mereka hanya peroleh 3 liter BBM untuk kebutuhan selama 3 hari.
Sementara itu, dari 5 kecamatan di Krayan hanya ada satu APMS di Krayan Induk dan satu SPBU di Krayan Selatan.
Camat Krayan, Haberly mengatakan kelangkaan yang terjadi sebulan terakhir ini, lantaran pesawat angkut BBM, Air Tractor dari Kota Tarakan menuju Krayan terhenti beroperasi. Diketahui, daya angkut BBM pesawat itu sebanyak 4 ton.
Saat ini, angkutan BBM menuju Krayan menggunakan pesawat Smart dengan daya angkut hanya 1,2 ton saja.
"Selama ini suplai BBM dari Tarakan pakai pesawat Air Tractor. Sehari dua kali terbang jadi total 8 ton, itupun dibagi masing-masing 4 ton, untuk suplai di APMS dan SPBU. Tapi lisensi izin terbang pilotnya sedang dalam proses diperpanjang. Sehingga layanan angkutan BBM hanya menggunakan pesawat Smart, meskipun terbang 3 kali sehari, suplainya hanya 1,2 ton sekali terbang. Jadi 3,6 ton setiap hari tidak mencukupi kebutuhan warga," kata Haberly kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, Jumat (18/12/2020), pukul 09.00 Wita.
Haberly mengaku, hal itu sudah beberapa kali terjadi di Krayan, lantaran pesawat Air Tractor terhenti beroperasi. Antrean panjang warga Krayan sudah terjadi sekira dua minggu lalu.
Untuk mengantispasi konflik saat antre BBM, Haberly katakan pihaknya dibantu oleh personel Satpol PP.
"Ini sudah beberapa kali terjadi. Beberapa bulan lalu terjadi. Masalahnya yang sama armada Air Tractor tidak terbang. Hari kemarin tidak jual karena tunggu pasokan, hari ini pasti antrean panjang lagi. Masing-masing warga dari 5 kecamatan kita berikan kartu kendali. Jadi kalau ambil hari ini tidak boleh ambil lagi besok, tunggu tiga hari berikutnya. Jatah satu warga 3 liter BBM, kalau warga saya ada 5.300 jiwa," ucapnya.
Jumlah warga di Krayan untuk 5 kecamatan sekira 19 ribu jiwa.
Terpisah, menurut Anggota Komisi III DPRD Nunukan, Fraksi Demokrat, Gad Khaleb, satu-satunya cara untuk memecah masalah Krayan saat ini yakni membuka akses jalan.
Pasalnya, 60 persen persoalan Krayan terkait akses jalan.