TRIBUNKALTARA.COM - Mendadak nama Terawan jadi trending topic di Twitter, terbongkar kontroversi eks Menteri Kesehatan ( Menkes ) Terawan Agus Putranto soal vaksin Covid-19 Astrazeneca dna Sinopharm.
Nama eks Menkes Terawan Agus Putranto mendadak viral dan menjadi trending topic di Twitter, Selasa (29/12/2020) pagi ini.
Tercatat ada sekira 1500 tweet yang menyematkan nama Terawan di Twitter.
Usut punya usut, Terawan menjadi pembahasan netizen di Twitter lantaran kontroversi eks Menkes ini terbongkar soal vaksin Covid-19 Sinopharm dan Astrazeneca.
Sebab sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengklarifikasi, pernyataan yang menyebutkan Indonesia gagal membeli dua jenis vaksin, yakni Sinopharm dan Astrazeneca gara-gara Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sebelumnya, pernyataan itu disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk 'Crazy Rich Masuk Kabinet; Membaca Politik Plutokrasi Era Jokowi," Minggu (27/12/2020).
Faisol memberi penekanan bahwa pernyataannya itu baru sebatas kabar.
Baca juga: Bukan Dokter, Ini Profil Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan yang Baru Pengganti Terawan
Padahal menurut dia, Indonesia masih berusaha menjajaki kerja sama dengan produsen pembuat vaksin virus corona, selain dari Sinovac yang sudah masuk ke Indonesia.
"Kita tidak gagal beli vaksin," kata Faisol saat dihubungi Tribunnews, Senin (28/12/2020).
Politikus PKB itu mengatakan, jika proses negosiasi dan administrasi selesai, kemungkinan vaksin akan secara bertahap masuk ke Indonesia.
"Untuk Astrazeneca masih dalam proses. Selanjutnya secara bertahap akan masuk ke Indonesia," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, DPR RI membongkar fakta mengejutkan seputar pembelian vaksin virus corona.
Indonesia disebut gagal membeli dua jenis vaksin, yakni Sinopharm dan Astrazeneca gara-gara Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Baca juga: Menkes Terawan Bocorkan Sosok Kunci Penanganan Covid-19 ke WHO, Siapa Selain Jokowi? Tugasnya Berat
Indonesia awalnya berencana membeli 5 jenis vaksin Covid-19 yakni Pfizer, Sinovac, Sinopharm, Moderna, dan Astrazeneca.