Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Update Sriwijaya Air SJ 182, Kantong Jenazah Bertambah, hingga Reaksi Keluarga Pilot Captain Afwan

Update pencarian serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, total kantong jenazah bertambah, hingga reaksi keluarga Pilot Captain Afwan.

WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Tim Disaster Victim Identification (DVI) indetifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hasil pencarian TIM SAR di JICT, Tanjungpriuk, Jakarta Utara. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNKALTARA.COM - Update pencarian serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, total kantong jenazah bertambah, hingga reaksi keluarga Pilot Captain Afwan.

Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan hingga Jumat 15 Januari 2020.

Berdasarkan update pencarian serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Bassarnas mengungkapkan adanya tambahan kantong jenazah.

Kendati demikian, hingga kini black box cockpit voice recorder ( CVR ) tak kunjung ditemukan.

Diketahui black box CVR sangat penting lantaran merekam pembicaraan Pilot Captain Afwan di dalam kokpit Sriwijaya Air SJ 182 jelang detik-detik sebelum meluncur ke laut.

Hingga Rabu (14/01/2021), tim SAR Gabungan sejauh ini hanya mampu mendapatkan pembungkus black box CVR lantaran mengalami kendala di lapangan.

Informasi tersebut disampaikan Panglima Koarmada I dan Ketua KNKT yang berada di lokasi kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito.

Baca juga: Kesaksian Penyelam yang Temukan Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Dalam Laut, Tak Boleh Sembarangan

"Informasi yang kami dapatkan baru casingnya, bungkus atau body protector dari CVR yang ketemu," kata Bagus di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis malam.

Kendala pertama yang ditemukan yakni soal underwater locator beacon (ULB) yang telah terlepas dari black box tersebut.

ULB berfungsi untuk mengirimkan sinyal yang memudahkan tim mendeteksi keberadaan black box.

Alhasil, upaya untuk pencarian CVR oleh tim SAR terpaksa harus menggunakan cara manual yang relatif lebih lama.

"Permasalahan yang ada seperti kita ketahui bersama, beacon yang bisa membawa kita ke benda itu sudah lepas dari alat itu," kata Bagus.

Selain itu, air yang ada di bawah permukaan laut cukup keruh sehingga membatasi jarak pandang para penyelam di lokasi.

"Permasalahan yang ada seperti kita ketahui bersama, beacon yang bisa membawa kita ke benda itu sudah lepas dari alat itu," ucap Bagus.

Adapun untuk black box perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan pada Selasa (12/1/2021) kemarin oleh para penyelam TNI AL dan sudah diserahterimakan ke KNKT.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved