TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Dukung rencana pemerintah Indonesia menanggulangi dampak dari perubahan iklim secara global, Medco E&P Tarakan lakukan pemeliharaan mata air.
Perubahan iklim telah menjadi salah satu fokus utama hampir seluruh negara dalam beberapa dekade terakhir.
Permasalahan ini menjadi isu global karena dampak yang dibawa menciptakan semacam efek domino yang bukan hanya dirasakan oleh satu negara saja namun juga berdampak luas pada seluruh lini kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, Rabu (24/3/21).
Isu kenaikan suhu bumi adalah salah satu dampak dari perubahan iklim yang sering menjadi tema besar dalam diskusi nasional maupun internasional.
Namun seperti bola salju yang bergulir, naiknya temperatur bumi turut mengubah sistem yang berkaitan langsung dengan kualitas dan kuantitas air layak pakai.
Sebagai bentuk partisipasi negara dalam menanggulangi sejumlah permasalahan yang dibawa oleh perubahan iklim ini, Indonesia melalui Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Climate Adaptation Summit 2021, menargetkan 20.000 Kampung Iklim yang tersebar di seluruh nusantara pada akhir 2024 mendatang.
Mendukung pencapaian megaproyek tersebut, pemerintah tentu membutuhkan usaha kolektif berbagai pihak multilevel, seperti institusi swasta dan masyarakat.
Berkaitan dengan hal ini serta sebagai wujud pelayanan menyeluruh bagi masyarakat, Medco E&P Kota Tarakan memberikan program Pemeliharaan Mata Air di kelurahan Mamburungan.
Asep Suryadarma selaku Supervisor Pasec GS Medco menyatakan bahwa program ini dilakukan dengan cara membuat bak penampungan dengan memanfaatkan mata air yang terdapat di wilayah tersebut.
Mendukung hal ini, Trisnaningdiah Triasmawati dari Dinas Lingkungam Hidup Kota Tarakan mengatakan bahwa kelurahan Mamburungan diketahui memiliki beberapa sumber mata air yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Kebetulan kondisi kelurahan Mamburungan ini memang terbilang unik. Terdapat sejumlah mata air tapi penyebarannya tidak merata, sehingga dibutuhkan semacam bak penampungan air agar seluruh rumah tangga mendapat fasilitas air bersih,” ungkap wanita yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan tersebut.
Adapun bak dengan kapasitas hingga 9000 liter itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan harian 20 kepala keluarga (KK) yang mendiami wilayah ini.
Lebih lanjut, selain merupakan ring satu dari wilayah kerja Medco E&P, pemilihan Mamburungan sebagai pilot project program tersebut didukung pula dengan adanya potensi baik secara geologi dan hidrogeologi yang dimiliki oleh wilayah ini.
Menurut keterangan Siti Hadijah selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat kelurahan Mamburungan, warga di lokasi tersebut beberapa kali pernah membawa pulang penghargaan yaitu salah satunya adalah juara 2 Petani Nasional.
Ia mengaku jika lebih dari setengah KK di wilayah ini berprofesi sebagai petani, sehingga program pemeliharaan dan pemanfaatan mata air bukan hanya akan bermanfaat bagi keperluan domestik saja namun juga kebutuhan untuk mengairi sawah para penduduk.
“Jadi memang program ini secara tidak langsung memiliki nilai ekonomis, khususnya bagi para petani dan pemiliki kebun di sini. Dengan adanya bak penampungan ini, mereka tidak perlu khawatir lagi akan kekurangan air jika musim kemarau datang,” ujarnya.
Trisnaningdiah pun turut mengapresiasi kolaborasi ini. Menurutnya, isu lingkungan memang merupakan tanggung jawab bersama seluruh kelompok masyarakat terlepas dari sektor atau lembaga manapun mereka bernaung.
Asep menambahkan, jika kebijakan manajemen Medco E&P untuk tetap memantau dan mengevaluasi program ini akan terus dilakukan hingga dirasa masyarakat Mamburangan sudah mampu untuk mengelola sendiri sumber daya yang mereka miliki.
“Karena sejak 2008 lalu, kami juga melakukan beberapa program seperti pertanian ramah lingkungan, biogas dan lain sebagainya. Hingga saat ini kami masih turun tangan langsung untuk memantau implementasi di lapangan agar manfaat yang didapat bisa dinikmati seluruh warga secara maksimal,” harapnya.
Ia juga mengatakan jika program serupa kemungkinan besar akan dilanjutkan di wilayah lain guna mendukung program 20.000 Kampung Iklim yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Tujuan kami di sini adalah ingin memberikan pancing dan mengajarkan bagaimana cara menangkap ikan. Sehingga ketika Medco E&P sudah tidak beroperasi di wilayah ini lagi, masyarakat tetap dapat melanjutkan program yang telah kita kerjakan selama ini. Kami sangat berharap ada sesuatu yang kami tinggalkan di sini sebagai bentuk pelayanan kami kepada masyarakat,” tandasnya.
(adv)