TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tangani virus corona di Tarakan, setelah RSUD dan RSUKT kini giliran Rumkital Ilyas Tarakan butuh pasokan oksigen.
Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Ilyas Tarakan saat ini disibukkan menangani pasien konfirmasi positif Covid-19.
Sebelumny ada enam tempat tidur disiapkan untuk melakukan perawatan pada pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.
Baca juga: Nagita Slavina Sengaja tak Kabarkan Terinfeksi Covid-19, Ternyata Begini Alasan Istri Raffi Ahmad
Baca juga: Terpapar Virus Corona, Putra Sulung Pelawak Doyok Meninggal, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
Baca juga: Raffi Ahmad Sekeluarga Sempat Terpapar Covid-19, Nagita Menangis saat Tahu Rafathar Positif
Dengan gejala berat yang dialami pasien Covid-19, berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen di Rumkital Ilyas Tarakan.
Ini dibeberkan Kepala Rumkital Ilyas Tarakan, Letkol Laut (K) dr. Mukti Fahimi. Ia menjelaskan, meski sudah menambah tempat tidur pasien, Rumkital Iyas Tarakan membatasi pasien positif Covid-19 dan hanya gejala berat yang mendapat perawatan.
Ia melanjutkan menjelaskan, saat ini hanya ada dua tempat pengisian oksigen dengan kapasitas pengisian terbatas. Dan saat ini, total ada 240 tabung dalam sehari yang menyuplai empat rumah sakit.
Ia menyebutkan, di RSUD Tarakan Provinsi Kaltara per hari mendapatkan alokasi 100 tabung lebih. Kemudian Rumkital Ilyas Tarakan bisa mendapatkan pasokan 50 sampai 60 tabung per hari.
"Dan itu jika semua isolasi terisi penuh,” ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya menyediakan 18 tempat tidur perawatan pasien Covid-19. Pihaknya lebih selektif melakukan penanganan awal pada pasien.
Dalam arti dijelaskan dr. Mukti, pasien yang tidak terlalu membutuhkan oksigen dianjurkan melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Dengan tujuan, agar ruang isolasi bisa digunakan secara maksimal oleh mereka yang benar-benar bergejala berat,” bebernya.
Ia melanjutkan pihaknya bukannya membatasi atau menolak melainkan harus melihat kondisi real saat ini.
"Bukan kita tidak mau merawat, tapi kondisi saturasi di atas 9, kita lakukan isoman. Dengan langsung kita laporkan ke Dinas Kesehatan. Dari situ, petugas puskesmas yang langsung memantau pasien di wilayah masing-masing," jelasnya.
Hal tersebut juga lanjutnya sebagai antisipasi permintaan oksigen yang semakin meningkat.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Asmin Laura Sebut PPKM Level 4 di Nunukan Menunggu Arahan Presiden
Baca juga: Progres Vaksinasi Baru Capai 12 Persen, Satgas Covid-19 Malinau Minta Prioritas Tambahan Vaksin
Baca juga: Jadwal Speedboat Kaltara, Rute Malinau-Tarakan Minggu 1 Agustus 2021, Wajib Surat Bebas Covid-19