TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini kumpulan pantun Hari Rabu yang bisa dijadikan sebagai kalimat rayuan untuk orang terkasih.
Hari Rabu biasanya mulai dianggap menjenuhkan karena merupakan hari yang ada di pertengahan pekan.
Di kala mulai jenuh menjalani rutinitas, pantun-pantun ini bisa menjadi hiburan.
Bisa juga menjadi rayuan dan gombalan untuk pasangan sebelum menikmati akhir pekan bersama.
Baca juga: Kumpulan Pantun Spesial Hari Kamis, Bisa Jadi Penyemangat agar Jalani Hari Tanpa Pesimis
Simak kumpulan pantun Hari Rabu untuk kekasih hati ini:
Hijau daunnya si batang pisang
Tumbuh subur di Cikarang
Met hari rabu buat yang tersayang
Apa kabar dirimu sekarang?
Jalan jalan di kota Kediri
Tempatnya indah dan juga bersih
Rabu pagi disambut mentari
Bersama manisnya senyummu kasih
Indah Pantainya di Ujung Pandang,
Sampai kesana di waktu petang,
Happy Wednesday buatmu sayang,
Semoga selalu sehat dan riang.
Mentari muncul dari balik awan
Daun-daun bergoyang-goyang
Aku menyapa dengan senyuman
Selamat hari rabu ya sayang
Ambil jambu dengan galah,
Galah dipakai oleh bu Minah,
Rabu menjadi hari yang cerah,
Kala melihat senyummu yang indah.
Rumah rambo telah roboh
Tidak pintar disebut bodoh
Hari rabo semakin heboh
Moga kita akan berjodoh
Langit cerah berwarna ungu
Jalan menanjak berliku-liku
Selamat hari rabu buat kamu
Tetaplah berada di sanubariku
Para pegulat badannya kekar
Badan atletis sedap dipandang
Ada cinta yang selalu mekar
Di hari rabu untukmu seorang
Kalau tuan naik sepeda,
Pastikan ban ada anginnya,
Ketika Rabu pagi telah tiba,
Wajahmu selalu terbayang di mata.
Seorang babu bersih-bersih
Bawa handuk dan sapu bulu
Selamat hari rabu untukmu kasih
Semoga senantiasa bahagia selalu
Awan gelap langit kelabu,
Langit cerah berawan putih,
Mentari pagi di hari Rabu,
Kumantapkan rindu untukmu kasih.
Jangan diganggu si ular jali
Muncul induknya ketika mandi
Hari rabu datang kembali
Rindu yang ada kian menjadi
Para pegulat badannya kekar,
Badan atletis sedap dipandang,
Ada cinta yang selalu mekar,
Di hari rabu untukmu seorang.
Pak Wahyu si tukang kubur
Cangkulnya hilang dibawa kabur
Hari rabu tidaklah libur
Namun cintaku tetaplah subur
Lantai Masjid keramiknya bersih,
Karena tidak lupa disapu,
Selamat hari rabu untukmu kasih,
Semoga senantiasa bahagia selalu.
Habis penat mengambil duku
Anak berbaris pergi sekolah
Selamat beristirahat pujaanku
Moga rabu semakin indah
Pagi hari ke pasar raya,
Membeli nasi goreng campur acar,
Sebab hati tak bisa berdusta,
Rabu pagi senyummu terpencar.
Sendiri berlalu ke Surabaya
Jangan lupa membeli celana
Hari Rabu datang menjelma
Ingat senyummu yang jauh di sana
Seruput kopi di malam hari,
Campur kue dan juga roti,
Selamat pagi di hari bagi,
Untukmu wanita yang aku cintai.
Kalau tuan naik sepeda
Pastikan ban ada anginnya
Ketika Rabu pagi telah tiba
Wajahmu selalu ada di mata
Ambil jambu dengan galah,
Galah dipakai oleh bu Minah,
Rabu menjadi hari yang cerah,
Kala melihat senyummu yang indah.
Bapak tidur karena gerogi
Melihat jamu di depan peti
Salam rindu di rabu pagi
Untuk kamu sang pujaan hati
Jalan-jalan ke Surabaya,
Jangan lupa membeli Markisa,
Kala Rabu datang menjelma,
Terbayang senyummu yang jauh di sana.
Pergi ke kebun petik kamboja
Jangan lupa mengambil kentang
Rindu semakin mendalam saja
Ketika rabu kembali datang
Kalau tuan naik sepeda,
Pastikan ban ada anginnya,
Ketika Rabu pagi telah tiba,
Wajahmu selalu terbayang di mata.
Pergi berlari si ibu petani
Mau belajar menanam mahoni
Layaknya mentari di rabu ini
Sungguh ceria kala kau menemani
Eratkan kursi dengan paku,
Kayunya dari pohon beringin,
Rinduku padamu takkan membeku,
Meski rabu ini begitu dingin.
Mengikat sapu dengan tali
Ikat penuh seperti mumi
Hari rabu datang kembali
Jadikan momentum cinta bersemi
(*)