TRIBUNKALTARA.COM - Profil Putri Tanjung, putri dari pengusaha Chairul Tanjung (CT), yang namanya sempat trending di Twitter.
Nama Putri Tanjung sempat trending di Twitter, Selasa (18/1/2022) karena ucapannya yang menjadi sebuah quote.
Quote tersebut berbunyi "Gimana kita bisa tau resikonya kalo enggak kita ambil? High risk, high return".
Hal ini setelah akun Twitter @danaferdianto mengunggah poster menampilkan quote yang disebut berasal dari Putri Tanjung.
Postingan itu pun menuai komentar beragam dari warganet.
Baca juga: Kronologi Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal seusai Divaksin, Dinkes Sebut Korban Derita DBD
Sebagian di antaranya tak sepakat dengan quote tersebut lantaran beberapa orang dianggap punya privilege yang tidak dimiliki orang lain.
Profil Putri Tanjung
Putri Tanjung merupakan putri pertama pengusaha nasional Chairul Tanjung.
Sejak 21 November 2019, Putri Tanjung diangkat menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari Kompas.com, pemilik nama lengkap Putri Indahsari Tanjung ini lahir pada 22 September 1996 atau saat ini berusia 25 tahun.
Putri menamatkan pendidikan S1 jurusan teknologi komunikasi dan media dari Academy of Art University San Fransisco Amerika Serikat.
Baca juga: Luna Maya Masih Berkeinginan Nikah dan Punya Anak, Segini Biaya yang Dikeluarkan untuk Egg Freezing
Pada 2011, ia memulai pekerjaanya sebagai Founder dan CEO Creativepreneur Event Creator yang sebelumnya bernama El Paradiso Event Organizer.
Melalui EO yang ia miliki, Putri kerap membuat acara yang bertemakan anak muda dan kewirausahaan dengan konsep khas milenial.
Selain mengurus EO miliknya, Putri juga aktif menjadi pembicara di sejumlah acara yang bertemakan anak muda dan kewirausahaan.
Putri juga aktif terlibat dalam berbagai kampanye sosial yang bertujuan memberdayakan anak muda Indonesia untuk bergerak di bidang wirausaha.
Secara lengkap, berikut riwayat pekerjaan Putri Tanjung:
- 2011: Founder dan CEO Creativepreneur Event Creator;
- 2015-2016: Produser, penyiar radio dan social media officer Urbanknightsradion.com;
- 2016-2018: Business Planner of Permias San Francisco-Bay Area;
- 2019: Staf khusus Presiden, Chief Bussiness Officer of Kreavi;
- 2020: Founder dan CEO Creative Experience Office (CXO) CT Corp.
Akui Ada Previlege
Masih mengutip dari Kompas.com, awalnya, Putri mengaku sering merasa risih bila dikatakan segala pencapaiannya saat ini semata karena bantuan dari orang tua, terutama sang bapak.
Bagi Putri, sosok sang bapak adalah idola, teladan, sekaligus mentor. Namun, ada satu hal lagi, sosok bapak yang sama bukanlah model orang tua yang membantu anaknya dengan rupa uang dan atau akses gratis.
Ketika Putri menyatakan hendak menekuni dunia usaha dan kewirausahaan, ada tiga syarat diajukan sang bapak untuk pemberian izin dan restu.
"Pertama, Bapak enggak mau kasih modal. Kedua, enggak boleh minta uang dari CT Corp, dari perusahaan Bapak. Ketiga, enggak boleh pinjam uang (ke Bapak),” ujar Putri dalam wawancara dengan Kompas.com, Kamis (18/3/2021).
Putri pada akhirnya tak mau lagi ambil pusing dengan prasangka orang tentang dirinya, tentang capaian-capaiannya.
Tak membantah ada privilege terlahir sebagai anak pengusaha papan atas, Putri menyebut hal itu hanya satu faktor, bukan penentu akhir perjalanannya.
"Jadi aku ngerasa semakin dewasa lebih bisa berdamai sama diri sendiri. Kayak, of course aku bisa seperti sekarang enggak terlepas dari orang tuaku yang sangat luar biasa,” tutur Putri.
Pada akhirnya, kata dia, setiap orang tetaplah akan dan harus menjalani proses hidupnya masing-masing, terlepas dari asal-usul dan privilege keluarga.
“(Terlebih lagi), mau dia anaknya pengusaha, mau dia gender-nya apa, umurnya berapa, semua orang itu punya hak yang sama untuk sukses. Asalkan lu mau,” tegas dia yang saat ditanya hobi pun jawabannya enggak jauh-jauh dari urusan bikin inovasi pekerjaan.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Fabian Januarius Kuwado)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Putri Tanjung, Anak Chairul Tanjung yang Sempat Trending di Twitter, Akui Ada Previlege