"Kami tidak melihat kemajuan nyata dalam perubahan teknis kami di Qatar atau di musim panas, tetapi menjelang akhir musim."
"Saat itulah kita menuai buah pertama. Jadi itu adalah musim yang intens bagi kami."
Akan tetapi, berkat konsistensi Binder bersama Miguel Oliveira sampai akhir musim, tim Red Bull KTM berhasil mencetak sejarah dengan keluar sebagai runner-up di klasemen tim.
Dengan capaian tersebut Binder dan Oliveira membuktikan kepada dunia dan juga kompetitornya di MotoGP, bahwa motor KTM RC16 merupakan salah satu motor yang cukup kompetitif.
Beirer pun tak sungkan untuk memuji performa dari kedua pembalapnya, terutama Binder yang selama satu musim minim melakukan kesalahan fatal.
"Kami harus menyebut Brad Binder sebagai sorotan mutlak," ucap Beirer.
"Karena kami mengalami tahun yang sulit dan Brad adalah seseorang yang berhasil melewatinya tanpa ampun."
"Meski sulit, terutama dengan kelemahan kami di babak kualifikasi, Brad selalu mengatakan: Jangan khawatir bos, saya akan memperbaikinya besok."
Beirer mengakui bahwa Binder menjadi salah satu sosok yang memiliki optimisme tinggi di garasi KTM.
Binder selalu berusaha untuk meyakinkan seluruh anggota timnya, bahwa bisa melakukan lebih baik dari balapan ke balapan.
"Dia terus mengatakan kami akan melakukannya," ucap Beirer.
"Dia selalu tahu tentang kecepatan balapan, kekuatan di awal dan dia bisa menyalip. Jadi dia membantu kami melewati masa-masa sulit."
(*)