TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Kesehatan atau Dinkes Tana Tidung akui tidak ada kasus polio di Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Meski demikian, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P, Hanna Juniar mengatakan, Dinkes Tana Tidung tetap melakukan kewaspadaan dini.
Salah satunya, memperkuat surveilans di seluruh fasilitas kesehatan atau Faskes di Tana Tidung.
Baca juga: Menjadi Perhatian Serius, Pemkab Bulungan Kejar Vaksinisasi Dasar Upaya Pencegahan Penyakit Polio
Kegiatan surveilans ini menyasar anak usia 15 tahun ke bawah, yang memiliki sakit dengan gejala polio, salah satu contohnya adalah lumpuh layu.
"Kalau misalnya nanti di rumah sakit ada anak-anak dengan diare terus ada lumpuh layu, nah itu kami ambil sampel dari tinjanya, dan kami kirim ke Litbangkes," ujar Hannar Juniar, saat dihubungi TribunKaltara.com, Sabtu (3/12/2022)
Guna mencegah penyakit polio ini, Dinkes Tana Tidung gencar melaksanakan imunisasi polio, baik imunisasi secara oral maupun injeksi.
Baca juga: PMI Tarakan Terpilih Bantu Dinkes Sukseskan Vaksinasi Polio, Diharapkan Bisa Tekan Angka Stunting
"Untuk imunisasi ini sasaran kita ya dari usia bayi sampai usia di bawah 15 tahun itu," katanya.
Lebih lanjut Hanna Juniar sampaikan, penularan penyakit polio ini bisa dipicu dari kurangnya kebersihan lingkungan masyarakat.
"Penularannya itu bisa dari kotoran tinja itu lah. Bisa jadi PHBSnya (pola hidup bersih dan sehat) yang kurang," jelasnya.
Hanna Juniar menyampaikan, Dinkes Tana Tidung juga telah melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat Tana Tidung.
Baca juga: Perang Rusia dan Ukraina, Sejumlah Penyakit Mengancam, Polio hingga Krisis Kesehatan
Promosi kesehatan ini bertujuan, agar masyarakat tetap menerapkan PHBS di rumah dan lingkungannya.
"Selalu cuci tangan, biasakan selesai buang air besar harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan buang air besar juga harus sesuai tempatnya," pungkasnya.
(*)
Penulis: Risnawati