TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Ribuan masyarakat adat Dayak di Kaltara berkumpul di halaman Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltara, di bilangan Gunung Seriang, Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara.
Di bawah teriknya matahari, ribuan masyarakat adat Dayak yang mengenakan pakaian tradisional dari masing-masing subetnis Dayak terlihat antusias mengikuti jalannya acara pembukaan musyawarah ke-2 DAD Kaltara.
Sejumlah prosesi adat pun dilakukan saat Gubernur Kaltara Zainal Paliwang datang ke lokasi acara sekaligus meresmikan bangunan sekretariat DAD Kaltara dan melakukan pemancangan tiang pertama rencana pembangunan Lamin Adat.
Tak hanya prosesi adat, tari-tarian dan pertunjukan musik tradisional khas Dayak juga ditampilkan dalam acara pembukaan musyawarah tersebut.
Dalam acara itu hadir berbagai tokoh adat Dayak di Kaltara seperti Ketua DAD Kaltara Jhonny Laing Impang dan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) sekaligus Senator dari Kaltara yakni Marthin Billa.
Ketua DAD Kaltara Jhonny Laing Impang menjelaskan alasannya hendak membangun Lamin Adat di area sekretariat DAD Kaltara. Menurut Jhonny, Kaltara sebagai beranda negara harus mampu menunjukan ikon keberagaman budaya seperti halnya budaya Dayak.
Kehadiran Lamin Adat juga diharapkan menjadi pusat pelestarian tradisi dan budaya Dayak, yang memiliki kekayaan keberagaman dari ratusan sub-sub etnis Dayak di Kaltara
"Kita ingin buat ikon untuk Kaltara, Lamin Adat nanti cukup besar jadi semua aktivitas adat dari semua sub-sub adat itu nanti bisa dilakukan di sini," kata Jhonny Laing Impang.
"Kenapa kita bangun di sini, karena di Malaysia itu Dayak di sana luar biasa, jadi ketika nanti ada IKN, ini akan jadi pintu gerbang mengenalkan kekayaan Dayak Indonesia," ungkapnya.
Jhonny menjelaskan rencana pembangunan Lamin Adat membutuhkan biaya hingga Rp18 miliar, sebab bangunan yang berbahan material kayu itu nantinya akan menempati lahan seluas 2.000 meter persegi dan dilengkapi serta dihias dengan ukiran kayu terbaik khas Dayak.
Tak hanya Lamin Adat, di area yang sama, DAD Kaltara juga berencana membangun Museum Dayak Kaltara. Nantinya di museum itu akan dihadirkan berbagai koleksi dari peninggalan adat dan budaya Dayak di Kaltara.
"Museum juga kita usahakan karena banyak peninggalan orang Dayak, jadi ini upaya kita untuk mengumpulkan baik itu pernak-pernik, ukiran kayu, pakaian dan lainnya," ujarnya.
Rencana DAD Kaltara itu disambut baik oleh Presiden MADN Marthin Billa. Menurutnya jika pembangunan Lamin Adat dan Museum terealisasi maka akan menjadi kebanggaan masyarakat Kaltara dan Indonesia.
"Rencana Balai Lamin dan Museum itu suatu hal yang luar biasa, kalau ini nanti jadi ini kebanggaan masyarakat Kaltara dan menambah keberagaman Indonesia," kata Marthin Billa.