TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pemprov Kaltara mencatatkan angka penurunan stunting yang signifikan pada tahun 2022 lalu.
Angka prevalensi stunting di Kalimantan Utara turun 5,4 persen dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 persen di 2022.
Penurunan tersebut menempatkan Provinsi Kaltara masuk dalam tiga besar nasional dalam upaya penurunan angka stunting.
Baca juga: Pemprov Kaltara Klaim Penurunan Angka Stunting Terbaik Ketiga Nasional, Persagi Minta Ditingkatkan
Meski turun signifikan, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kaltara mencatat angka prevalensi stunting di Kaiimantan Utara masih di atas rata-rata nasional.
Ketua Persagi Kaltara, Agust Suwandy menilai perlunya upayanya yang lebih keras serta koordinasi dan kerja multisektor yang baik untuk menurunkan angka stunting di Kalimantan Utara.
"Kalau secara nasional memang kita itu masih 22,1 persen artinya kita masih di atas rata-rata nasional yang 21,6 persen," kata Agust Suwandy, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Pemkab Nunukan Target Entaskan Stunting dari 1.101 Balita di 21 Desa, Wabup: Tertinggi se-Kaltara
"Jadi memang perlu dievaluasi juga program-program mana saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki," ungkapnya.
Agust Suwandy meyakini Kaltara dapat mencapai target angka penurunan stunting di tahun 2024 mendatang.
Di mana pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting di angka 14 persen dalam rata-rata nasional.
Menurut Agust Suwandy target itu dapat dicapai Kalimantan Utarasepanjang terdapat evaluasi program serta koordinasi yang baik dari tiap instansi yang menangani stunting.
"Kalau kita lihat itu masih memungkinkan, dengan catatan upayanya dimaksimalkan dan koordinasi lebih bagus lagi dan programnya sesuai," ujar Agust Suwandy
"Karena masing-masing pihak itu kan punya program terkait stunting, jadi bagaimana program-program itu bisa dipadukan tidak jalan sendiri-sendiri," tutur Agust Suwandy.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi