Nunung menuturkan bahwa lama kelamaan benjolan tersebut sangat sakit dan mengganggu aktifitasnya sehari-hari.
"Awalnya saya diemin tapi ko ganggu di ketiak makin gede sampai bawa tas aja udah gak kuat," ungkap Nunung.
Sempat tak berani bicara ke keluarga khususnya suami soal benjolan itu, Nunung akhirnya jujur dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh suaminya.
"Saya gak berani ngomong ke keluarga, akhirnya aku bilang ke suami karena aku pikir awalnya ini bukan apa-apa. Suami nyaranin ke dokter akhirnya ke rumah sakit, kebetulan dokter yang nanganin saya dia yang nanganin kakak," beber Nunung.
"Akhirnya dokter cek terus dia curiga karena ada turunan akhirnya harus USG dan mamografi itu dulu, setelah selesai bener ini benjolan udah 2cm," ucapnya.
Ia sudah melakukan berbagai tindakan medis, dan masih terus berharap bahwa benjolan kanker itu masih dini sehingga belum menyebar kemana-mana.
"Aku juga sempet kayak rontgen gitu, semoga gak kemana-mana dan aku yakin ini masih dini, sempet diambil sample pas diambil sample aku tuh inget ini persis kayak sample kakak aku dulu," katanya.
Takut Jalani Kemoterapi
Setelah dokter menyebut ada benjolan kanker di dekat payudaranya, Nunung tak pernah berhenti mengeluh takut kemoterapi ke suami.
"Iyaa saya paling takut untuk kemo, saya kan lihat kakak saya dia rambutnya habis digundulin," kata Nunung.
Nunung Srimulat tak menampik, dirinya terpukul karena belum siap untuk menjalani kemoterapi dan operasi.
"Manusiawi ya takut sama kemoterapi dan operasi. Cuma, ya saya berusaha yang terbaik aja dan optimis, hasil biopsi nanti tidak mengarah kesana," ujar Nunung Srimulat.
Nunung Srimulat mengaku sudah menjalani tindakan biopsi, yakni operasi pengambilan sampel masa kanker untuk ditinjau lebih jauh lagi.
Hasil biopsi Nunung Srimulat pun akan keluar akhir pekan ini. Ia sedang menanti hasil tersebut dan berharap masa kanker payudara tidak membesar.
(*)