TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tradisi menyambut kedatangan bulan suci Ramadan biasanya dipadati altivitas ziarah bagi sejumlah umat Muslim di Malinau, Kalimantan Utara.
Biasanya, 3 hari sebelum 1 Ramadan, Tempat Pemakaman Umum atau TPU Muslim Malinau Kota mulai dipadati Peziarah.
Pantauan TribunKaltara.com, parkiran kendaraan bermotor memadati sepanjang Jalan Damai hingga Jalan AMD Malinau Kota di Pintu Masuk TPU.
Biasanya, peziarah mengunjungi makam kerabatnya sehari sebelum Ramadan dan sesudah Salat Idul Fitri.
Baca juga: Proyeksi Peningkatan Volume Sampah Ramadan di Malinau, Penanganan Fokus ke Sentra Keramaian
Warga Malinau Kota, Maulana diantara peziarah yang rutin mendatangi TPU Muslim, tempat kedua orang tuanya disemayamkan.
Menurutnya, terlepas dari perbedaan hukum ahkam terkait ziarah, aktivitas tersebut tak lain bertujuan meningkatkan keimanan jelang bulan suci Ramadan.
"Alhamdullilah, tahun ini insyallah kembali sekeluarga ketemu bulan suci Ramadan.
Terlepas dari Khilafiah soal ziarah, bagi kami, kebiasaan ini mengingatkan kita agar banyak-banyak syukur, bisa dapat puasa lagi tahun ini," ujarnya saat ditemui di TPU Muslim Malinau Kota, Rabu (22/3/2023)sore.
Pria yang juga merupakan pengurus Masjid di Malinau Kota tersebut turut menyampaikan perlunya perluasan pemakaman.
Langkah tersebut sebelumnya sudah dicanangkan pihak kecamatan. Karena sebelumnya, rencana relokasi TPU tak kunjung terealisasi karena terhambat status kawasan.
Diwawancarai terpisah, Camat Malinau Kota, Muhammad Yusuf menerangkan rencana perluasan lahan TPU Muslim diinisiasi dengan bantuan swadaya masyarakat.
Baca juga: Pemkab Malinau akan Adakan Safari Ramadhan Selama Puasa, Kunjungi Masjid-masjid Besar
"Perluasan lahan TPU Malinau Kota ini kita rencanakan di bagian belakang. Luasnya kurang lebih 4.800 meter persegi," katanya.
Hingga sore ini, peziarah masih memadati sepanjang jalan dan wilayah Pemakaman TPU Malinau Kota.
Malam ini, Kementerian Agama RI rencananya akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan tanggal 1 Ramadan di Indonesia.
(*)
Penulis : Mohammad Supri