TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Disperindagkop Tana Tidung belum menentukan harga paket Sembako di Pasar Murah nantinya.
Sekadar diketahui, pelaksanaan Pasar Murah di Tana Tidung, Kalimantan Utara itu rencana dilaksanakan pada tanggal 5-15 April 2023.
Kabid Perdagangan, Muhammad Tahir mengatakan, Disperindagkop Tana Tidung masih melakukan negosiasi terkait harga satuan bahan pokok.
Baca juga: Disperindagkop Tana Tidung Gelar Pasar Murah di Empat Kecamatan, Berikut Lokasinya
"Jadwal Pasar Murah kita masih tentatif, untuk harga paket sembako juga masih dinego sama penyedia," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Sabtu (25/3/2023)
Dia menambahkan, penyediaan paket Sembako dalam pelaksanaan pasar murah ini juga akan bekerjasama dengan toko-toko di Tana Tidung.
Salah satu toko yang akan bekerjasama dengan Disperindagkop Tana Tidung adalah Toko Seroja.
Baca juga: BREAKING NEWS - Disperindagkop Tana Tidung Adakan Pasar Murah, Catat Jadwal dan Lokasinya
"Penyedia (bahan pokok)nya dari Tana Tidung aja, salah satunya itu Seroja yang di Tideng Pale. Makanya kita masih nego harga Sembakonya," katanya.
Terkait jenis paket, dia mengatakan tidak ada perubahan dari pelakasanaan Pasar Murah sebelumnya.
Adapun jenis Sembako yang akan disediakan nantinya seperti, beras, susu kaleng, tepung terigu, kopi, teh, gula, dan minyak goreng.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan Pasar Murah di Tana Tidung akan dilaksanakan diseluruh wilayah Tana Tidung, kecuali Kecamatan Muruk Rian.
Hal ini dikarenakan, penduduk Kecamatan Muruk Rian mayoritas merupakan non muslim.
Kepala Disperindagkop Tana Tidung, Hardani Yusri menyampaikan, total sebanyak 2000 paket yang akan disediakan dalam kegiatan pasar murah nanti.
Baca juga: Cara Pemkab Bulungan Kendalikan Harga Bapok Saat Ramadan, Gelar Pasar Murah hingga Gandeng Polisi
Adapun penyediaan paket Sembako terbanyak nantinya di Desa Tideng Pale. Mengingat desa ini mimiliki jumlah penduduk muslim yang cukup besar di Tana Tidung.
"Tapi kita utamakan data yang dari desa dulu, terutama untuk masyarakat yang kurang mampu. Kalau ada sisa (kupon)nya nanti baru kita bagi ke masyarakat lainnya," tuturnya.
(*)
Penulis: Risnawati