Berita Daerah Terkini

Suasana saat Tabrakan Kereta Api di Cicalengka, Terdengar Suara seperti Bom, Banyak Penumpang Teriak

Editor: Sumarsono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung bertabrakan dengan KA lokal atau Commuter Line (CL) Bandung Raya dengan nomor KA 350 pada Jumat (5/1/2024) pagi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNKALTARA.COM, BANDUNG - Detik-detik kecelakaan Kereta Api atau KA Turanggga di Cicalengka, Bandung sempat direkam seorang penumpang yang turun tepat setelah tabrakan terjadi.

Dalam video yang diterima Tribunjabar.id, para penumpang tampak panik ketika kecelakaan terjadi.

Awalnya, perekam video kebingungan dengan apa yang baru saja ia alami.

Kemudian terdengar teriakan penumpang perempuan yang berusaha turun dari gerbong.

"Turun, turun," ucap seorang penumpang dengan nada histeris.

Kereta Api atau KA Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung bertabrakan dengan KA lokal atau Commuter Line (CL) Bandung Raya dengan nomor KA 350 pada Jumat (5/1/2024) pagi.

Insiden itu terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 sekira pukul 06.03 WIB.

Perekam video itu kemudian membantu beberapa penumpang turun dari gerbong.

Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung bertabrakan dengan KA lokal atau Commuter Line (CL) Bandung Raya dengan nomor KA 350 pada Jumat (5/1/2024) pagi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Terdengar pula teriakan hingga tangisan lain dari penumpang yang syok saat kecelakaan terjadi.

"Allahu Akbar," ujar penumpang lain.

Para penumpang yang terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak pun mengevakuasi diri menjauh dari lokasi kejadian.

KA Turangga menurut KAI diketahui membawa 287 penumpang.

Sedangkan KA Lokal Bandung Raya mengangkut 191 penumpang.

Bubun Ruhiyat (29), petugas di KA Turangga mengaku melihat suasana di dalam KA sangat gelap dan chaos ketika kecelakaan terjadi.

Baca juga: Sempat Viral Karena Anjlok, Begini Nasib Kereta Api Argo Semeru Sekarang, PT KAI Bakal Lakukan Ini

"Suasananya gelap, chaos, banyak teriak. Saya sendiri hanya bisa pasrah saat kejadian," kata warga Kampung Bojong Koneng, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancakek, Kabupaten Bandung itu.

Pengalaman Bubun mirip dengan yang dirasakan petugas On Train Cleaning (OTC) KA Turangga, Jejen.

Beberapa saat sebelum terjadi tabrakan ia sedang berada di gerbong Eksekutif 4.

"Saya lagi di Eksekutif 4, belakang kereta makan. Posisi saya sedang membereskan fasilitas-fasilitas kereta api, mau dikumpulin di kereta makan," kata Jejen.

Ketika hendak menyebrang dari satu gerbong ke gerbong lainnya, lanjut Jejen, tiba-tiba terjadi guncangan keras.

"Waktu posisi mau nyebrang ke sambungan (gerbong), tiba-tiba udah terjadi aja (tabrakan) itu. Cukup lama guncangan keras," tambahnya.

Selain terjadi guncangan, ia juga melihat asap mengepul di kabin hingga listrik yang padam.

"Terus tiba-tiba muncul asap ke bordes sampai kabin, sama listrik padam," bebernya.

Setelah terjadi kecelakaan Jejen langsung membantu mengevakuasi penumpang.

Jejen menuturkan pintu gerbong tempatnya berada masih bisa terbuka sehingga ia dapat mengevakuasi diri dan penumpang.

"Pintu Eksekutif 4 masih bisa terbuka di kiri kanannya, cuman pintu yang buat nyebrang saja sudah dempet," bebernya.

Di sisi lain warga sekitar mengaku mendengar dentuman keras ketika kecelakaan itu terjadi.

Baca juga: Viral Argo Semeru Anjlok di Kulonprogo Yogyakarta, Sempat Diserempet Kereta Api Lainnya

Roma Sukmana (45), warga Kampung Babakan DKA, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung mengaku mendengar dentuman sangat keras.

"Sangat keras, bisa dibilang seperti suara bom," katanya di sekitar lokasi kejadian.

Roma mengatakan ketika tabrakan terjadi, suara dentuman itu terdengar hingga ke dalam rumahnya. Saat itu dia masih berada di dalam rumah.

"Saya langsung ke luar, dipikir hanya anjlok biasa, saya cek sampai ke ujung sana, ternyata anjlok karena tabrakan," katanya.

Roma memang tinggal di sekitar rek kereta api Cicalengka-Haurpugur. Karenanya, ketika peristiwa itu terjadi, ia terbilang yang pertama sampai ke titik kereta bertabrakan.

Roma mengaku belum pernah terjadi sebelumnya tabrakan kereta api di Cicalengka.

Adapun Elis bersama Sofyah, warga yang rumahnya juga dekat dengan lokasi kecelakaan tabrakan KA itu mengaku sebelum terjadinya tabrakan adu banteng itu mereka sempat mendengar seperti suara ban meletus.

"Tadi saya sedang berada di luar rumah dan mendengar seperti suara ban meletus.

Saya melihat penumpang dari KA Turangga 65A berhamburan dan meloncat ke bagian kanan juga kiri," katanya.

Dia pun mengaku sempat melihat di lokasi kejadian seperti daun-daun beterbangan.

"Penumpang pada turun. Saya kaget banget. Baru kali ini ada kejadian dekat rumah. Tadi juga banyak penumpang yang saya suruh istirahat sebentar di rumah," katanya.

Akibat kecelakaan itu, empat orang meninggal, dan 37 orang luka-luka.

Baca juga: Detik-detik Speedboat Sadewa yang Ditumpangi Wabup Kutai Barat Terbakar, 24 Penumpang Selamat

“Informasi korban yang ter-update itu sebanyak 37 korban luka, kemudian yang meninggal ada 4 orang. Korban yang luka tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Cicalengka dan beberapa puskesmas,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.

Hingga berita ini ditulis, dari empat korban meninggal, baru dua yang berhasil dievakuasi, yakni Julian Dwi Setiono, masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, Ponisa, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, serta Andrian, pramugara KA Turangga.

Korban ditemukan terhimpit di gerbong ketiga.

"Yang berhasil (dievakuasi) pramugara Andrian posisinya berada di gerbong ketiga kereta api Turangga. Posisinya ada di antara gerbong," kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan proses evakuasi korban meninggal terkendala akses masuk yang kondisinya masih tertutup material gerbong kereta.

“Sudah dilakukan observasi oleh petugas untuk melakukan upaya untuk menembus masuk ke lokasi korban, tapi tidak bisa dilakukan karena demikian keras besi yang menutup tersebut,” katanya.

Hingga kemarin upaya yang dilakukan petugas adalah dengan menarik gerbong-gerbong yang menutup tersebut.

Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika mengatakan ada satu korban yang masih terhimpit kerangka kereta. "Untuk terakhir ada satu korban yang sedang kami upayakan," ungkap Hery.

Ia menjelaskan akan dilakukan dua teknik untuk mengevakuasi korban yakni menarik gerbong dan memotong gerbong.

Begini kondisi terbaru kereta api Argo Semeru yang anjlok di Kulonprogo Yogyakarta dan sempat viral di media sosial (Instagram/@Zaiidane_)

"Sedang mengupayakan kalau memang ada dua teknik yang akan kita sampaikan yang nanti kita lakukan, yang pertama adalah kalau gerbongnya tidak bisa ditarik, maka gerbongnya akan kita potong untuk mengevakuasi satu orang yang terjepit," ungkapnya.

Akibat kecelakaan itu pula perjalanan sejumlah KA terpaksa dialihkan memutar melalui jalur utara.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menerangkan, pihaknya berusaha mengoperasikan kereta api lain dengan sementara mengalihkan perjalanan kereta api memutar lewat utara Bandung-Cikampek-Kroya.

"Upaya mengoperasikan kereta api dengan memutar yang sebelum kereta api lewat rute selatan Banjar, upaya memutar lewat utara Bandung,-Cikampek-Kroya.

Menuju ke arah Bandung, Tasikmalaya dan Banjar," kata dia.

Joni menerangkan, kereta api jarak jauh harus memutar ke Cikampek lalu ke Kroya dengam waktu tempuh bertambah sekira 2-3 jam.

"Memang ada konsekuensinya, ada tambahan perjalanan 2-3 jam," ucap Joni.

Baca juga: Lowongan Kerja PT Kereta Api Indonesia untuk Lulusan SMA hingga S1, Cek Syarat dan Cara Mendaftar

Sementara Kementerian Perhubungan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa tabrakan KA Turangga dengan KRL Bandung Raya itu.

Melalui Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, mereka menyatakan rasa prihatin dan mendalam atas tabrakan itu. Apalagi, kecelakaan telah menimbulkan korban jiwa.

"Kami mohon maaf atas terjadinya hal ini," katanya melalui pesan video yang dikeluarkan di Jakarta.

Ia menyadari selain menimbulkan korban, tabrakan juga mengganggu layanan kereta api, terutama di daerah Jawa Barat.

Oleh karena itulah, agar semua masalah itu cepat diatasi, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah menerjunkan tim.

Tim bertugas untuk mengevakuasi korban, gerbong kereta dan mengembalikan layanan perkeretaapian seperti semula.(tribun network/rhe/iki/mnp/naz/dod)

Berita Terkini