TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah selesai dilaksanakan, Rabu 14 Februari 2024 lalu.
Meskipun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota belum mengeluarkan rilis secara resmi terkait hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Namun masyarakat telah disuguhkan dengan adanya quick count atau perhitungan sementara hasil dari Pemilu 2024.
Berdasarkan data yang diperoleh TribunKaltara.com pada infopemilu.kpu.go.id, di Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltara, Jumat (16/2) hingga pukul 19.00 WITA suara yang masuk telah mencapai 60,49 persen.
Baca juga: TERBARU Hasil Real Count KPU Pileg DPR RI Dapil Kaltara, Inilah 3 Nama Berpeluang Lolos ke Senayan
Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka telah mengantongi sebesar 57,06 persen suara.
Sedangkan pasangan Anis Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul dengan perolehan suara 24,94 persen.
Dan jauh tertinggal untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya menyisakan 18 persen.
Hasil Pemilu tersebut mendapat atensi dari Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Bulungan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Markus Juk.
Hingga saat ini ia mengklaim bahwa pemilih dari pasangan nomor urut 03 ini adalah masyarakat yang benar mencintai PDIP.
"Kita tunggu rilis resmi dari KPU untuk hasil. Bagaimanapun hasilnya nanti kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang tetap setia berada dibarisan PDIP dan memilih Ganjar-Mahfud. Kalian adalah orang-orang yang paham pemerintahan," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat masih terjebak dengan figur dari Presiden Indonesia ke 8. Dimana masyarakat masih sangat mencintai Presiden Joko Widodo.
Ketika ditanya menyoal apakah PDIP setelah ini akan berada dibarisan oposisi kembali, seperti pada tahun 2004 hingga 2014 silam. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa setelah Pemilu 2019 dan PDIP memenangkan kontestasi Pilpres, PDIP berada pada barisan afirmasi bersama pemerintah.
"Setelah penetapan KPU nanti keluar dan Ganjar-Mahfud harus Kalah. Kami tentu akan menjadi oposisi dari pemerintah," bebernya.
Baca juga: Kantongi Mandat dari Rakyat di Pileg 2024, PDIP Bulungan Optimis Dapat Tiga Kursi Legislatif
Markus juga mengatakan, bahwa PDIP merupakan partai yang memiliki komitmen untuk terus membela kepentingan rakyat. Sehingga tentu ketika bukan PDIP lagi yang memiliki peran utama di Pemerintahan, maka PDIP juga tidak akan masuk pada barisan Pemerintahan.
"Tidak berarti kita menolak Pemerintahan ketika bukan PDIP ya. Saya tegaskan kami akan menjadi alat kontrol bagi pemerintah, serta mengawal Pemerintah dalam menuntaskan janji-janji kepada masyarakat," tegasnya.
Karena menurutnya, selama 10 tahun terakhir, untuk program-program pemerintah yang selama ini dijalankan juga tidak luput dari program-program PDIP.
Penulis : Desi Kartika