TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Orang tua calon siswa di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) berharap anaknya lulus seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 di SMPN 1 Nunukan.

Harapan itu disampaikan Muhammad Jukri seusai bertemu panitia PPDB di SMPN 1 Nunukan.

Menurut Jukri, dia mendaftarkan anaknya di SMPN 1 Nunukan lantaran lulusan sekolah tersebut sejak dulu dikenal dengan prestasinya baik akademik maupun non akademik.

"Saya dan istri saya sepakat agar anak laki-laki kami didaftarkan di sekolah ini ( SMPN 1 Nunukan). Kami melihat prestasi anak-anak di sini luar biasa sekali," kata Muhammad Jukri kepada TribunKaltara.com, Selasa (02/07/2024), pukul 13.35 Wita.

Baca juga: 8 Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Berlayar Hari Ini, Mulai Pukul 07.20 Wita hingga 14.15 Wita

Jukri menyampaikan, saat mendaftarkan anaknya melalui jalur zonasi di website, dia memilih dua sekolah.

Pilihan pertama SMPN 1 Nunukan dan sebagai cadangan di SMPN 2 Nunukan.

Meskipun jarak rumahnya dengan sekolah lebih dekat SMPN 2 dibanding SMPN 1.

"Kalau anak saya di SMPN 2, nanti kelas VIII sampai kelas IX harus bergeser ke Binusan. Hanya kelas VII saja yang bangunan sekolahnya di dekat kota. Nanti jauh sekali antar jemputnya," ucapnya.

Lanjut Jukri,"Sekalipun SMPN 2 punya Bus Sekolah, tapi kan tidak bisa dijamin akan ada terus. Bus sekolah hanya ada satu," tambahnya.

Jukri yang beralamat di Jalan Tanjung, RT 12, Kelurahan Nunukan Barat itu menyakini melalui jalur zonasi, anaknya bisa diterima di SMPN 1 Nunukan.

Meskipun urutan nama anaknya itu tiap hari bergeser dengan calon siswa lainnya yang mendaftar melalui jalur zonasi.

"Kalau RT 12 itu masuk jalur zonasi SMPN 1 Nunukan. Saya yakin lah anak saya bisa diterima. Tapi tadi saya lihat bergeser terus nama anak saya. Kemarin itu urutan ke-60 hari ini sudah urutan 172," ujar Jukri.

Baca juga: Pilkada Nunukan 2024, Ini Sosok Serfianus yang Memilih Pensiun Dini Demi Bersama Andi Akbar

Diketahui jumlah kuota siswa baru yang dibuka oleh SMPN 1 Nunukan hanya 288 siswa.

"Ada tim panitia dari sekolah yang akan mengukur jarak rumah saya ke sekolah. Kalau posisi anak saya tidak aman, nanti dari pihak sekolah akan hubungi kami langsung," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis