Berita Nasional Terkini

Prabowo Tunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi Jadi Jubir Presiden, Kecewa dengan Blunder Hasan Nasbi?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRASETYO JUBIR PRESIDEN - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditemui awak media di Kantor KemenPAN RB, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Prabowo Subianto menunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi sekaligus kader Partai Gerindra sebagai Juru Bicara Presiden.

TRIBUNKALTARA.COM - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara (Jubir) Presiden.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Prasetyo Hadi. Ia menyampaikan, penunjukkan ini berkaitan dengan tugas dan fungsinya sebagai Mensesneg.

Namun, ia memastikan bahwa penunjukan ini tidak diikuti oleh pelantikan.

"Enggak, enggak perlu dilantik, Kita semua diharapkan menjadi juru bicara ya, terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg diminta juga untuk ikut aktif," kata Prasetyo, kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).

MENSESNEG JADI JUBIR - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai retreat Kabinet di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024). Mensesneg Prasetyo Hadi diminta jadi Juru Bicara Presiden, ungkap tugasnya tak jaug beda dengan tugas Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Presetyo Hadi mengatakan, sejatinya tugas sebagai juru bicara tidak ada bedanya dengan tugas Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) yang dikepalai oleh Hasan Nasbi.

"Enggak ada (bedanya). Semua bareng. PCO tetap. Nah, kita tetap diminta untuk membantu gitu," jelas Prasetyo.

Kemana Hasan Nasbi?

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi sebelumnya telah menepis isu mundur dari jabatan PCO.

Hasan menegaskan, masih tetap berkantor seperti biasa di tengah isu pengunduran diri.

"Saya masih ngantor seperti biasa," ujar Hasan Nasbi kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Selaras dengan Hasan, Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya menyebut Hasan masih berkantor seperti biasa.

Bahkan, Teddy mengaku rapat bersama Hasan Nasbi.

"Wah isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa, baru saja selesai rapat bareng," ujar Teddy.

Diketahui, Hasan Nasbi belum lama ini menjadi sorotan publik karena komunikasi publiknya yang buruk.

Salah satunya ketika mengomentari teror pengiriman kepala babi ke kantor Tempo dengan menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak saja.

Pernyataan Hasan Nasbi menuai kecaman dari banyak pihak, sebab apa yang ia ucapkan merupakan representasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto.

Respons Pengamat

Penunjukan Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden kini menimbulkan berbagai tafsir politik.

Salah satunya soal efektivitas PCO yang dinilai belum optimal dalam mengelola komunikasi publik pemerintahan.

Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, secara institusional penunjukan Prasetyo menandakan adanya penguatan di dalam lingkaran Istana untuk menjembatani komunikasi antara Presiden dan masyarakat.

"Secara institusional, penunjukan Mensesneg menguatkan bahwa peran PCO sementara ini belum maksimal sehingga perlu diperkuat," kata Agung saat dikonfirmasi, Sabtu (19/4/2025).

Selain itu, secara personal, Agung menilai figur Prasetyo Hadi lebih ideal lantaran memiliki kedekatan langsung dengan Presiden dan aktif di lapangan untuk merespons berbagai dinamika publik, termasuk gelombang protes kebijakan pemerintah.

"Figur Prasetyo Hadi lebih pas karena intensif berada di lingkar terdekat Presiden Prabowo dan di saat yang sama ia rutin turun ke bawah merespons beragam dinamika publik yang terejawantah lewat gerakan-gerakan protes terhadap kebijakan pemerintah," bebernya.

Menurut Agung, seorang juru bicara idealnya mampu menjembatani komunikasi antara elite dan masyarakat.

“Realitas ini penting dimiliki oleh seorang Jubir, agar ia tak terputus dengan realitas elite (Presiden) maupun publik (gerakan-gerakan protes), agar pesan yang disampaikan mampu menjawab aspirasi dan mewakili semua kepentingan secara proporsional dan profesional,” lanjut Agung.

Terkait anggapan bahwa langkah ini menjadi upaya menepikan peran Ketua PCO Hasan Nasbi yang selama ini dianggap banyak menuai kontroversi, Agung menyebut penunjukan jubir baru lebih sebagai peringatan keras dari Prabowo.

“Mungkin lebih ke peringatan keras Presiden Prabowo kepada PCO agar lebih persuasif, empatik, dan objektif dalam menjalankan tugas-tugas publiknya ke depan,” tegasnya.

Sejalan dengan Agung, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adi prayitno menilai penunjukan Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden menandakan kekecewaan Presiden Prabowo terhadap PCO yang kinerjanya tak maksimal.

Adi menilai, langkah Prabowo tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki politik pemerintah dan Istana kepada masyarakat.

"For all ini sebagai bentuk bagaimana kekecewaan Presiden sebenarnya kepada PCO yang memang kinerjanya itu tidak sesuai dengan ekspektasi," ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

Menurut Adi, kekecewaan terlihat ketika Prabowo mengakui bahwa komunikasi politik anak buahnya tidak baik-baik saja saat wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi.

"Beberapa waktu yang lalu, Prabowo Subianto secara terbuka memang sempat mengakui bahwa komunikasi politik Istana itu memang sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan, itu yang pertama," kata dia.

Adi berpandangan, Hasan Nasbi yang selama ini dianggap sebagai juru bicara Istana justru sering menimbulkan blunder dan kontroversi yang tidak berkesudahan.

Ia juga mencontohkan komentar Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang dianggap meremehkan teror terhadap jurnalis.

Tak hanya itu, Adi juga menyoroti cuitan PCO yang menyindir aksi protes Revisi Undang-Undang TNI.

"Sebelumnya juga ada status di X yang dibuat oleh PCO bahwa pihak-pihak yang melakukan protes dan aksi demonstrasi terkait dengan Revisi Undang-Undang TNI itu adalah sifat yang proaktif dan seterusnya," imbuhnya.

Oleh karena itu, Adi menilai wajar jika Prabowo akhirnya menempatkan orang dekatnya sebagai Juru Bicara. Sebab, sebagai kader Gerindra, Prasetyo Hadi sudah memiliki hubungan panjang dengan Prabowo.

Prasetyo Hadi pun dinilai bisa menerjemahkan apa yang Prabowo maksud dari gestur dan bahasanya saja, tanpa perlu menunggu kepala negara berbicara.

"Jadi dalam konteks inilah menjadi penting sebenarnya Prabowo Subianto ingin menaruh orang kepercayaannya untuk menjadi Jubir Istana, menjadi Jubir Presiden, supaya di kemudian hari tidak ada lagi kontroversi, tidak ada lagi hal-hal yang kemudian menimbulkan efek buruk terkait dengan komunikasi pemerintah," kata Adi.

(*)

(Kompas.com/Nawir Arsyad Akbar/Adhyasta Dirgantara/Ardito Ramadhan) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo Tunjuk Mensesneg Jadi Jubir, Usai Hasan Nasbi Bantah Mundur, https://nasional.kompas.com/read/2025/04/17/14430511/prabowo-tunjuk-mensesneg-jadi-jubir-usai-hasan-nasbi-bantah-mundur.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar

Berita Terkini