TRIBUNKALTARA.COM - Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu menyoroti 4 hal di balik kemenangan dramatis Nerazzurri atas AS Monaco pada laga uji coba.
Klub Liga Italia Serie A, Inter Milan menjalani laga uji coba perdana mereka jelang musim 2025/2026 melawan AS Monaco.
Bertempat di Stade Louis II, Inter Milan berhasil mengunci kemenangan atas tuan rumah AS Monaco lewat cara dramatis, Sabtu (9/8/2025).
Sebenarnya, klub berjulukan Nerazzurri tersebut tampil canggung sejak peluit kick off dibunyikan.
Bahkan, gawang Yann Sommer dikejutkan lebih dulu dengan tendangan keras kaki kiri Maghnes Akliouche pada menit 2.
Baca juga: Rating Pemain Inter Milan usai Menang Dramatis Atas AS Monaco, Comeback Memalukan Calhanoglu
Tak hanya itu, Inter Milan juga dipaksa bermain dengan 10 orang akibat Hakan Calhanoglu menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah.
Bermain dengan 10 orang dalam kondisi tertinggal, jelas menempatkan pelatih Inter Milan, Cristian Chivu dalam kesulitan.
Beruntung, Nerazzurri masih memiliki Lautaro Martinez dan Ange-Yoan Bonny yang mampu mengubah keadaan di babak kedua.
Duo penyerang tersebut mencetak gol dengan memanfaatkan serangan balik cepat ke lini belakang AS Monaco.
Meski menang dramatis di laga uji coba perdana Inter Milan musim ini, Cristian Chivu ogah terlalu larut dalam euforia.
Juru taktik asal Rumania itu justru menyoroti 4 hal di balik laga pramusim timnya.
Mentalitas menjadi fokus yang ingin dibenahi Cristian Chivu pada timnya.
Sebab, sangat sulit bagi Inter memulai kembali musim baru setelah kekalahan memalukan di final Liga Champions, maupun tersingkir di fase knockout Piala Dunia Antarklub, musim lalu.
Baca juga: Lama Bungkam, Zanetti Ungkit Kepergian Inzaghi dari Inter Milan, Bahas Polemik Lautaro - Calhanoglu
Berikut 4 sorotan Cristian Chivu usai Inter Milan comeback dengan 10 pemain lawan AS Monaco:
1. Tak memikirkan hasil akhir
Kendati meraih kemenangan dengan kondisi kekurangan pemain di lapangan, Cristian Chivu tak mempedulikan hasil akhir.
Mantan allenatore Parma ini mengaku masih ingin membangun kekompakan tim setelah hasil buruk musim lalu.
"Ini adalah pertandingan bulan Agustus, laga pramusim, di mana kaki para pemain belum sepenuhnya siap, tapi ini adalah ujian yang bagus," kata Cristian Chivu mengutip Sky Sport Italia.
Menurutnya, peningkatan kepercayaan diri di skuad Inter Milan sangat penting saat ini untuk persiapan menjelang musim 2025/2026.
"Saya tidak terlalu fokus pada hasil akhir, yang penting bagi saya adalah tim ini membangun kepercayaan diri dan mengisi ‘bahan bakar’ untuk menghadapi tantangan ke depan," ujarnya.
2. Mentalitas membaik
Chivu juga menyoroti mentalitas para pemain Nerazzurri yang perlahan menunjukkan peningkatan.
Ini dibuktikan dengan sikap dan permainan Lautaro Martinez dkk saat bermain dengan 10 orang.
Meski kalah jumlah pemain di lapangan, Inter Milan tetap tampil disiplin di lini belakang.
Sedangkan di lini depan, Nerazzurri sangat klinis dalam memanfaatkan serangan balik
"Saya senang dengan karakter dan semangat untuk membalikkan keadaan meskipun menghadapi kesulitan," kata Cristian Chivu.
Menurut Chivu, karakter yang ditunjukkan para pemain saat melawan AS Monaco, adalah sinyal bagus menjelang musim 2025/2026 dimulai.
"Kami perlu menambah menit bermain karena waktu semakin sempit, hanya tersisa 17 hari menuju awal musim.
Yang saya bawa pulang dari laga ini adalah karakter dan keinginan untuk membalikkan keadaan meskipun kami bermain dengan sepuluh orang," ungkapnya.
Baca juga: Kata-kata Ademola Lookman usai Transfer ke Inter Milan Gagal, Atalanta Ingkar Janji
3. Finishing Kurang Tajam
Inter memang bermain positif dan cukup apik merespons tekanan.
Namun Cristian Chivu tidak suka dengan penyelesaian akhir alias finishing dari timnya.
Ada 14 upaya yang dilepaskan para pemain Inter Milan ke gawang AS Monaco, namun hanya 4 yang mengarah ke gawang dan 2 berbuah gol.
Nicolo Barella, Petar Sucic, dan Henrikh Mkhitaryan gagal mengonversi peluang emas.
Hal ini yang sangat disayangkan Chivu, mengingat Inter Milan punya kualitas individu yang cukup baik untuk menyelesaikan peluang akhir.
"Jelas masih kurang tajam dan kurang tenang di depan gawang. Saat bermain dengan sebelas orang, kami menciptakan peluang yang sangat jelas dalam 20 menit pertama," ujar Cristian Chivu.
Di sisi lain, Chivu berharap selama uji coba mendatang, para pemain Inter Milan bisa terus bertumbuh dan matang dalam finishing.
"Sulit untuk mengatakan sejauh mana kami berada saat ini, masih kurang tajam, tapi kami adalah Inter dan kami tahu bahwa kami bisa dan harus terus berkembang setiap hari, baik secara kolektif maupun individu," jelasnya.
4. Kepercayaan Diri Meningkat
Satu hal yang membuat Chivu cukup bangga dengan anak asuhnya yakni, kembalinya kepercayaan diri para pemain Inter Milan.
Meski sempat ternoda dengan kartu merah Hakan Calhanoglu, Nerazzurri bermain tanpa rasa takut.
"Kami membangun kepercayaan diri dan mengisi bahan bakar untuk laga selanjutnya," ucapnya.
"Sulit untuk menganalisis karena secara fisik kami belum berada di level terbaik, tapi kami sudah menunjukkan usaha dan volume permainan," tambah Chivu.
Selanjutnya, Chivu akan terus mematangkan kualitas individu para pemain Inter Milan yang dipadukan dengan kekompakan.
Pola 3-5-2 yang diusung Chivu terlihat lebih agresif ketimbang gaya Inter Milan di era Simone Inzaghi.
"Saya melatih Inter Milan, sebuah kelompok pemain hebat yang bisa terus berkembang dalam segala aspek, baik secara individu maupun sebagai tim, dan itulah yang saya coba tanamkan kepada mereka setiap hari," tutupnya.
(*)
(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)