PLN Kaltimra
Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid, PLN Targetkan 76 Persen Pembangkit Baru Energi Terbarukan
PLN berkomitmen mendorong integrasi sistem kelistrikan hijau lintas negara di Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid.
TRIBUNKALTARA.COM - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendorong integrasi sistem kelistrikan hijau lintas negara di Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi kawasan sekaligus mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions.
Komitmen tersebut tercermin dalam agenda The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/10/2025).
Executive Director ASEAN Centre for Energy (ACE), Ir. Ts. Abdul Razid Dawood, menyampaikan, ASEAN Power Grid merupakan tonggak penting dalam integrasi energi kawasan untuk mewujudkan akses energi bersih yang terjangkau dan berkelanjutan.
"ASEAN Power Grid ini akan meningkatkan ketahanan energi bagi semua negara anggota ASEAN. Tentu saja kita juga harus mengatasi persoalan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan energi dalam rangka mencapai target penurunan emisi karbon," ujar Razid.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, menyebut hasil pertemuan HAPUA tahun ini akan menjadi fondasi penting dalam penyusunan strategi baru ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030, khususnya terkait pengembangan ASEAN Power Grid.
"Fase baru ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif," kata Wanhar.

Ia menambahkan, pada 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) mendatang, para Menteri Energi ASEAN dijadwalkan menandatangani dan mengesahkan Enhanced Memorandum of Understanding of ASEAN Power Grid sebagai bentuk komitmen bersama.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan Indonesia saat ini tengah menjalankan transformasi besar menuju swasembada energi yang berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia menugaskan PLN untuk menyediakan energi yang terjangkau dan andal, sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca.
"Dengan menyediakan energi yang terjangkau ini, kita akan mengundang lebih banyak investasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menghapus kelaparan, memberantas kemiskinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat," ungkap Darmawan Prasodjo.
Ia menjelaskan, hingga 2034 Indonesia akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), di mana 76 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Meski potensi EBT sangat besar, pengembangannya menghadapi tantangan geografis karena lokasi sumber daya tidak selalu berdekatan dengan pusat permintaan listrik.
Menurut Direktur Utama PLN ini, interkoneksi jaringan listrik ASEAN menjadi solusi strategis untuk berbagi energi, menyeimbangkan sistem, dan memperkuat ketahanan energi regional.
PLN pun membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk mewujudkan ASEAN Power Grid.
"Kita tidak akan mampu menanggungnya sendirian. Satu-satunya jalan ke depan adalah kolaborasi. Kolaborasi strategi, kolaborasi inovasi teknologi, kolaborasi investasi, kolaborasi domestik, regional, dan internasional," pungkasnya.
(adv)
ReplastApp dan Buku Bank Sampah, Langkah Nyata PLN Dorong Pendidikan Hijau di Sekolah |
![]() |
---|
PLN Journalist Awards 2025 Resmi Dibuka, Apresiasi Peran Pewarta Gaungkan Energi Berdaulat |
![]() |
---|
PLN UP3 Samarinda Gandeng Komunitas EV, Konvoi Hijau Fun Riding dan Dorong Transportasi Bersih |
![]() |
---|
Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Tidak Naik Sepanjang 2025, Utamakan Daya Beli Masyarakat |
![]() |
---|
Srikandi PLN UID Kaltimra Kembangkan Kebun Gizi Lansia, Komitmen Pemberdayaan Perempuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.