Menyapa Nusantara
Ekonom: 3 Variabel Kunci Pemerintahan Prabowo jadi Fondasi Ekonomi Indonesia
Shan Saeed menilai kebijakan ekonomi Prabowo bertumpu pada stabilitas makro, disiplin fiskal, dan kredibilitas pertumbuhan.
Ringkasan Berita:
- Shan Saeed menilai kebijakan ekonomi Prabowo bertumpu pada stabilitas makro, disiplin fiskal, dan kredibilitas pertumbuhan.
- Pemerintah menjaga defisit anggaran sekitar 2,7 persen PDB dan utang publik di bawah 40 persen.
- Rupiah dinilai stabil, inflasi terkendali, dan Indonesia dipandang sebagai kekuatan baru di Asia.
TRIBUNKALTARA.COM - Global Chief Economist Juwai IQI Shan Saeed menilai tiga variabel kunci kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi fondasi perekonomian Indonesia, di antaranya stabilitas makroekonomi, tanggung jawab fiskal, dan kredibilitas pertumbuhan jangka panjang.
“Ketiganya menjadi fondasi yang memberi kepercayaan besar bagi para pelaku usaha dan investor internasional,” kata Saeed dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dari sisi fiskal, Saeed berpendapat kedisiplinan menjadi kekuatan utama.
Pemerintah menjaga defisit anggaran di sekitar 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), sementara rasio utang publik dipertahankan di bawah 40 persen.
Disiplin fiskal itu, kata Saeed, mempertegas rekam jejak Indonesia sebagai negara dengan tata kelola makro yang stabil di tengah melemahnya posisi fiskal banyak negara di dunia.
Baca juga: Prabowo Perkuat Hubungan Indonesia-Yordania di Tengah Krisis Timur Tengah
Di sisi moneter, inflasi tetap terkendali.
Inflasi inti diproyeksikan berada di rentang 2,5–3,2 persen.
Saeed menilai target ini mencerminkan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang terukur dan stabilnya rantai pasok nasional.
“Stabilitas harga ini dinilai menghasilkan kepastian yang dibutuhkan rumah tangga maupun pelaku industri,” ujarnya.
Saeed juga berpandangan rupiah menjadi jangkar kepercayaan baru dengan stabilitas yang menunjukkan kuatnya neraca transaksi berjalan, manajemen devisa pemerintah, serta arus modal masuk yang semakin positif.
“Di tengah volatilitas global, rupiah muncul sebagai salah satu mata uang paling stabil di kawasan,” tambah dia.
Secara umum, disiplin fiskal dan stabilitas makro yang diterapkan Prabowo dianggap menjadi fondasi utama penguatan ekonomi Indonesia pada 2025.
Menurut Saeed, arah kebijakan ekonomi Presiden Prabowo telah membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia.
(*)
(ANTARA/Imamatul Silfia/Minggu 16 November 2025)
Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Presiden-Prabowo-Subianto-bersama-Raja-Kerajaan-Yordania.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.