Hingga Agustus 2025, BPBD Tarakan Tangani 13 Karhutla, Rutin Pelatihan Penanggulangan Bencana

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN-Sepanjang tahun 2025 mulai Januari hingga Agustus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan menangani 13 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tarakan, Kalimantan Utara.

Dikatakan Yonsep, Kepala Pelaksana BPBD Tarakan, wilayah Kelurahan Pantai Amal terbanyak menjadi titik lokasi karhutla. Ada tujuh titik catatan yang didata tim di lapangan. 

Lalu menyusul Kelurahan Kampung Satu Skip ada tiga titik yang dilaporkan. Selama ini kata Yonsep, berbagai upaya telah dilakukan BPBD Tarakan. Diantaranya  melaksanakan Giat Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB).

"Kegiatan TRC PB ini berfokus pada peningkatan kemampuan teknis dalam menghadapi kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," beber Yonsep.

Baca juga: Sempat Jadi Konsentrasi Titik Panas di Kaltara pada Agustus 2025, Malinau Siaga Potensi Karhutla

Untuk kegiatan TRC PB diikuti jajaran Tim Teknis BPBD Tarakan, dengan materi utama mengenai metode serangan 1 dan 2. Ada juga menggunakan  steknik relay pump dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. 

"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan keterampilan personel TRC PB dalam merespons bencana secara cepat, tepat, dan efektif," lanjut Yonsep.

Yonsep menekankan pentingnya kesiapsiagaan personel di lapangan.
Karhutla  lanjutnya, merupakan salah satu potensi bencana yang harus diantisipasi bersama, khususnya di wilayah Tarakan.

" Dengan peningkatan kapasitas yang sudah dilakukan, kita harapkan TRC PB semakin sigap dan solid dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana,” ujarnya.

Yonsep menambahkan. pihaknya juga memberikan pembekalan teknis dalam setiap kegiatan peningkatan kapasitas. Ditambah kegiatan juga memperkuat solidaritas dan koordinasi tim dalam upaya penanggulangan bencana di Tarakan.

"Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dilakumab, BPBD Kota Tarakan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan kebencanaan, khususnya dalam pencegahan dan penanganan Karhutla," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah