Berita Tana Tidung Terkini

Potensi Banjir dan Longsor Tinggi, BPBD Tana Tidung Kaltara Petakan Wilayah Rawan Bencana 

Musibah tidak ada yang tahu kapan akan terjadi dan siapa yang akan menjadi korbannya sehingga siapapun harus selalu waspada untuk menghadapinya.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
TITIK RAWAN BENCANA - Kepala BPBD Tana Tidung, Didik Darmadi saat ditemui di kantornya Jalan Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Rabu (12/11/2025). Ia jelaskan titik rawan bencana di Kabupaten Tana Tidung. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Musibah tidak ada yang tahu kapan akan terjadi dan siapa yang akan menjadi korbannya sehingga siapapun harus selalu waspada untuk menghadapinya.

Dan ada baiknya juga untuk mengetahui musibah apa saja yang potensi terjadinya paling besar di wilayah masing-masing.

Di Kabupaten Tana Tidung tentu tidak luput dari terjadinya bencana baik yang berdampak kecil hingga besar bagi masyarakat.

Untuk bencana alam yang mungkin berpotensi besar untuk terjadi di Kabupaten Tana Tidung sendiri ialah banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Layangan Berujung Musibah, Dishub Malinau Tindaklanjuti Laporan Sisa Benang Lukai Pengguna Jalan

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPBD Tana Tidung, Didik Darmadi saat ditemui di kantornya Jalan Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ), Rabu (12/11/2025).

"Bencana alam yang lebih potensi terjadi di KTT ini lebih ke banjir dan longsor kalau seperti gempa paling cuma getaran yang dirasakan," ungkap Didik kepada TribunKaltara.com.

Ia menyebutkan daerah yang tingkat rawan longsor tertinggi dan sudah pernah terjadi di Kabupaten Tana Tidung berada di Desa Limbu Sedulun dan Desa Sedulun Kecamatan Sesayap.

"Kalau daerah yang rawan longsor itu terutama di Sedulun dan Limbu Sedulun karena berdasarkan data di sana pernah kejadian dan posisi daerahnya memang lereng," sebutnya.

Meskipun demikian banyak daerah di Kabupaten Tana Tidung yang juga menjadidi titik rawan longsor, namun lokasi tersebut belum dimukimi warga.

"Sebenarnya kalau kita di sini banyak titik rawan longsor itu, cuman yang ada pemukiman hanya di Limbu Sedulun dan Sedulun saja yang lain itu tidak ada pemukiman jadi kalau longsor masih aman tapi jalanan kita yang kena," lanjutnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, BPBD Tana Tidung kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan.

"Tetap akan kita sampaikan langkah-langkah pencegahan tapi kan tergantung lokasi juga kalau Limbu Sedulun iya pasti kita sampaikan tapi kan kalau yang tidak ada pemukiman kan tidak kita sampaikan lah," ujarnya.

Ia mengatakan dalam beberapa waktu belakang tidak ada longsor yang terjadi di daerah pemukiman.

Namun di beberapa Desa yang ada di Kabupaten Tana Tidung khususnya di Kecamatan Betayau kerap dilanda banjir.

Baca juga: Siaga Hadapi Musibah, Pemkab dan Pemkot di Kaltara Diminta Aktifkan Program Desa Tangguh Bencana 

"Kalau dalam beberapa waktu terakhir ini belum ada kejadian longsor masih aman lah cuman yang dulu aja itu pun sudah lama kalau sekarang itu paling banjir aja di Seputuk, Periuk, Mendupo, Buong Baru kebanyakan memang di daerah Kecamatan Betayau itu," katanya.

Selain di Kecamatan Betayau, banjir juga kerap terjadi di Kecamatan Sesayap Hilir terutama saaat curah hujan tinggi.

"Kalau di Sesayap Hilir itu juga sering banjir terutama pas musim hujan tapi lebih cepat surutnya tidak seperti yang di Betayau, kalau di daerah Sengkong itu kalau air pasang aja baru banjir kayak waktu gempa itu kan naik," pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved