Bus Damri di Malinau Kecelakaan

2 Kali Kecelakaan dalam Setahun, Dishub Tana Tidung Katara Soroti Kelayakan Bus DAMRI Rute Perintis

Kurang dari kurun waktu satu tahun telah terjadi dua kali Lakalantas yang melibatkan Bus DAMRI rute KTT - Malinau atau sebaliknya.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-ANWAR
SOROTI KELAYAKAN DAMRI - Kecelakaan Bus DAMRI di Jalan Poros Sempayang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kaltara, Rabu (19/11/2025). Dishub Tana Tidung soroti kelayakan unit DAMRI. (HO/Anwar) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Kurang dari kurun waktu satu tahun telah terjadi dua kali kecelakaan lalu lintas ( lakalantas ) yang melibatkan Bus Damri rute Kabupaten Tana Tidung ( KTT ) - Kabupaten Malinau, Kaltara atau sebaliknya.

Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (26/4/2025) lalu dimana laka tunggal terjadi pada Bus Damri dari Kabupaten Malinau yang hendak menuju Kabupaten Tana Tidung tidak mampu menanjak hingga mundur dan masuk jurang.

Kemudian laka Damri kembali terjadi yang juga melibatkan satu mobil milik warga hari ini Rabu (19/11/2025) di Jalan Poros Desa Sempayang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ) sekira pukul 13.00 WITA.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tana Tidung Arief Prasetiawan, menyoroti kondisi kelayakan armada Damri yang melayani rute perintis di wilayah tersebut, menyusul kembali terjadinya kecelakaan Bus Damri trayek KTT–Malinau.

Baca juga: BREAKING NEWS Terjadi Lakalantas di Jalan Poros Desa Sempayang Malinau, Libatkan Bus Damri dan Mobil

BUS DAMRI KECELAKAAN - Laka Lantas Bus Damri melintang di jalan dan mobil tertabraj di belakangnya, Rabu (19/11/2025). Kondisi ini menyebabkan perlambatan arus kendaraan di poros Sempayang.
BUS DAMRI KECELAKAAN - Laka Lantas Bus Damri melintang di jalan dan mobil tertabraj di belakangnya, Rabu (19/11/2025). Kondisi ini menyebabkan perlambatan arus kendaraan di poros Sempayang. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-ANWAR)

Arief menyebut usia armada yang saat ini beroperasi sudah tergolong tua sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pihak perusahaan maupun kementerian terkait.

“Usia unit yang beroperasi saat ini cukup lama dan seharusnya berbanding lurus dengan perawatan. Ini yang paling kami soroti karena terkait keselamatan,” ujarnya.

Meski bukan menjadi ranah langsung Dishub, Arief mengaku bersyukur karena Kabupaten Tana Tidung masih mendapatkan dua rute perintis, yakni ke Tanjung Selor dan ke Malinau, yang masih menerima subsidi.

“Memang bukan domain kami sebenarnya, tapi kami cukup bersyukur KTT ini masih mendapat dua rute perintis, kami Pemda hanya memfasilitasi tempat keberangkatan, kedatangan, dan beberapa usulan ke pusat untuk subsidi,” jelasnya.

Terkait kecelakaan yang kembali terjadi, Arief menyatakan hingga kini belum dapat dipastikan penyebabnya, apakah murni human error atau faktor teknis kendaraan. 

Namun dari pengamatan pihaknya, usia kendaraan menjadi perhatian khusus.

“Ini sudah yang kedua kalinya kejadian, kita tidak tahu apakah faktor human error atau faktor teknis, tapi kalau saya lihat ini berhubungan dengan usia kendaraan yang sudah cukup tidak layak digunakan. Dengan usia yang sudah lama pasti memerlukan perawatan ekstra,” tegasnya.

Arief mengakui hingga saat ini Dishub Tana Tidung belum memiliki SDM khusus untuk melakukan pengecekan teknis armada. 

“Untuk pengecekan teknis kami tidak lakukan secara berkala karena kami memang belum punya SDM yang mendukung," tuturnya.

Sejauh ini Dishub Tana Tidung melakukan pendampingan pada saat Bus Damri akan berangkat.

"Kami hanya mendampingi pada saat keberangkatan dan mengontrol laporan seperti jumlah penumpang dan manifest,” lanjutnya.

Dishub Tana Tidung berencana melakukan komunikasi lebih lanjut dengan manajemen Damri untuk mengusulkan pergantian unit atau penambahan biaya perawatan.

“Mungkin pasca kejadian ini kami akan berkomunikasi dengan GM Damri. Kalau boleh kami akan bersurat ke kementerian terkait, apakah ada pergantian unit atau tambahan biaya perawatan untuk Perum Damri,” ujar Arief.

Ia menegaskan meskipun Damri merupakan BUMN yang berorientasi profit, perhatian terhadap keselamatan di rute perintis tetap harus menjadi prioritas, mengingat kondisi medan di Kalimantan yang cukup ekstrem.

Baca juga: Naik hingga 109 Persen, Penumpang Damri di Malinau Kaltara Meningkat Selama Oktober 2025

ARUS LALULINTAS KEMBAL NORMAL Kondisi arus lalulintas kendaraan kembali normal, pasca proses evakuasi berlangsung di Poros Sempayang Kecamatan Malinau Barat, Malinau Kalimantan Utara. Peristiwa kecelakaan ini sempat menghambat arus kendaraan sebelum jalur dibuka kembali.
ARUS LALULINTAS KEMBAL NORMAL Kondisi arus lalulintas kendaraan kembali normal, pasca proses evakuasi berlangsung di Poros Sempayang Kecamatan Malinau Barat, Malinau Kalimantan Utara. Peristiwa kecelakaan ini sempat menghambat arus kendaraan sebelum jalur dibuka kembali. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-ANWAR)

“Medan kita ini cukup ekstrem, jadi harus benar-benar diperhatikan, kami akan coba usulkan ke kementerian terkait agar kelayakan jalannya dan SDM sopirnya bisa lebih diperhatikan,” ucapnya.

Ia berharap kejadian ini menjadi catatan penting bagi seluruh pihak agar peningkatan keselamatan transportasi darat di wilayah Tana Tidung dapat lebih diprioritaskan.

“Mungkin ini jadi catatan buat kami supaya bisa lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan lagi, karena jalur di Kalimantan itu bukan main-main,” pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved