Liga Inggris

Isak Tidak Layak Dibeli Liverpool Rp 3,2 Triliun, Bomber Swedia Disarankan Baikan dengan Newcastle

Alexander Isak tidak layak dibeli Liverpool seharga Rp 3,2 triliun, striker Swedia disarankan baikan dengan Newcastle.

TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K
LIVERPOOL - Alexander Isak tidak layak dibeli Liverpool seharga Rp 3,2 triliun, striker Swedia disarankan baikan dengan Newcastle. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) 

TRIBUNKALTARA.COM - Alexander Isak tidak layak dibeli Liverpool seharga Rp 3,2 triliun, striker Swedia disarankan baikan dengan Newcastle.

Keputusan Alexander Isak mogok main untuk Newcastle United karena ingin pindah memicu reaksi negatif bagi dirinya.

Bomber asal Swedia tersebut secara tersirat menegaskan keinginannya putus hubungan dengan Newcastle United.

Alexander Isakmerasa pihak klub telah mengkhianati janji mereka untuk merelakan dirinya pindah jika ada tawaran yang cocok bagi sang pemain.

Destinasi utamanya sudah diketahui khalayak, yakni Liverpool.

Si Merah telah mengajukan proposal gila-gilaan seharga 110 juta paun atau nyaris 2,5 triliun rupiah.

Akan tetapi, Newcastle berkeras mematok 150 juta paun atau sekitar Rp 3,2 triliun, angka yang akan memecahkan rekor transfer sepanjang masa Liga Inggris.

"Ketika janji dikhianati dan kepercayaan terkikis, sebuah hubungan tidak bisa berlanjut."

"Begitulah posisi saya sekarang dan itulah alasan mengapa perubahan perlu dilakukan untuk kepentingan semua orang, bukan cuma saya," ujar Isak dalam pernyataan di akun medsos.

Sikap pemuda 25 tahun itu telah direspons kubu Newcastle yang menyayangkan konflik terjadi dengan salah satu pemain terbaik mereka.

"Kami kecewa telah diberitahu tentang unggahan media sosial Alexander Isak malam ini," bunyi laporan di laman resmi The Magpies, Selasa (19/8/2025).

"Kami tegaskan Alex masih terikat kontrak dan tidak pernah ada komitmen dari pejabat klub bahwa Alex dapat meninggalkan Newcastle musim panas ini."

"Kami ingin mempertahankan pemain terbaik kami, tetapi juga memahami pemain memiliki keinginan sendiri dan kami mendengarkan pandangan mereka."

"Kami harus selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik Newcastle United, tim, dan pendukung dalam semua keputusan."

"Ini adalah klub sepak bola yang bangga dengan tradisi dan kami berusaha mempertahankan rasa kekeluargaan."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved