Liga Inggris 

Potensi Amankan 3 Poin di Liga Inggris, Arsenal Diyakini Tampil Lebih Menusuk Lawan Tim Promosi

Potensi amankan 3 poin di Liga Inggris, Arsenal diyakini tampil lebih menusuk lawan tim promosi.

TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio
ARSENAL - Ilustrasi logo Arsenal. Potensi amankan 3 poin di Liga Inggris, Arsenal diyakini tampil lebih menusuk lawan tim promosi. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Potensi amankan 3 poin di Liga Inggris, Arsenal diyakini tampil lebih menusuk lawan tim promosi.

Pekan kedua Liga Inggris dihadapi Arsenal dengan duel tim promosi, Leed United yang dijadwalkan di Stadion Emirates, London, Sabtu (23/8) pukul 23.30 WIB.

Baik Mikel Arteta maupun Daniel Farke sama-sama meraih kemenangan 1-0 pada laga sebelumnya. Arsenal mengemas kemenangan “smash-and-grab” (kemenangan beruntung) di markas Manchester United. Sementara Leeds diuntungkan keputusan kontroversial handball untuk menyingkirkan Everton.

Ketika skema permainan terbuka Arsenal gagal berjalan, situasi bola mati kembali jadi penyelamat. Kisah familiar dari musim 2024-25 itu terbukti lagi untuk Arteta di Old Trafford pada pekan pembuka Premier League.

Riccardo Calafiori memanfaatkan kesalahan penjaga gawang cadangan MU, Altay Bayindir, untuk mencetak gol penentu. Namun para pendukung Arsenal sadar tim mereka cukup beruntung pulang dengan poin penuh, karena MU —yang diperkuat Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha— terus menekan sepanjang laga.

Berkat penyelesaian akhir MU yang buruk dan penampilan heroik kiper David Raya, Arsenal menang 1-0 di Old Trafford untuk keenam kalinya sepanjang era Premier League. 

Rangkaian tak terkalahkan The Gunners melawan sesama tim “Big Six” kini mencapai angka luar biasa, yakni 22 pertandingan.

Melanjutkan tren akhir musim 2024-25, runner-up Premier League ini kini mengemas tiga kemenangan beruntun, meski semuanya hanya dengan selisih satu gol. 

Terakhir kali mereka menang dengan margin dua gol atau lebih di liga sudah lebih dari enam bulan lalu—saat membantai Manchester City 5-1.

Namun begitu, kemenangan tipis pun cukup bersejarah: Arsenal kini tak terkalahkan dalam 42 laga kandang Premier League melawan tim promosi, hanya berjarak satu laga dari rekor sepanjang masa milik Chelsea (2001–2015).

Sementara itu kontroversi terjadi terjadi dalam proses gol Leeds kontra Everton. Lukas Nmecha mengeksekusi penalti dengan tenang setelah James Tarkowski dihukum karena handball.

Bek Everton itu memang menahan bola dengan lengan yang berada di sisi tubuhnya, namun pergerakan condongnya ke arah bola dianggap memberatkan.

Terlepas dari kontroversi, statistik menunjukkan Leeds memang pantas menang atas tamu mereka yang pasif, sekaligus meraih kemenangan Premier League pertama dalam lebih dari dua tahun.

Jika Leeds mampu meraih kejutan di London Utara akhir pekan ini, mereka akan membuka musim Premier League dengan dua kemenangan pertama sejak 2002. Namun catatan tandang ke ibu kota Inggris buruk: tujuh kekalahan beruntun di London.

Selain itu, Arsenal telah memborong enam kemenangan beruntun atas Leeds di semua ajang, tak terkalahkan dalam 14 pertemuan terakhir. Kemenangan terakhir Leeds atas Arsenal terjadi di era Highbury, tahun 2003.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved