Liga Champions

Liga Champions - Inter Milan Harus Menang Lawan Ajax Jika Tidak Ingin Mentalnya Makin Jatuh

Duel melawan Ajax di Liga Champions menjadi ujian mental Inter Milan yang terseok-seok.

TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K
INTER DI UCL. Duel melawan Ajax di Liga Champions menjadi ujian mental Inter Milan yang terseok-seok. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) 

TRIBUNKALTARA.COM - Duel melawan Ajax di Liga Champions menjadi ujian mental Inter Milan yang terseok-seok.

Inter Milanakan menyambangi markas Ajax dalam pertandingan Liga Champions yang dijadwalkan pada Kamis (18/9/2025) dinu hari WIB.

Tak bisa disangkal, bertemunya Ajax dengan Inter Milan pada laga perdana Liga Champions musim ini, menyisakan berbagai sorotan menarik.

Dalam laga kedua tim yang akan digelar di Johan Cruyff Arena tersebut, sorotan jelas tertuju pada sosok Christian Chivu.

Chivu tercatat pernah menjadi bagian dari kebanggaan skuad Ajax saat masih aktif bermain sebagai pemain.

Selama hampir empat tahun lamanya, Chivu memperkuat Ajax pada periode tahun 1999 s/d 2003.

Dapat dikatakan, karier Chivu di Ajax terjadi pada usia yang muda, di mana ia masih mencari jatidirinya.

Catatan 13 gol dan 7 assist dari 142 laga menjadi statistik yang ditorehkan Chivu saat masih bersama Ajax.

Satu gelar juara Liga Belanda, Piala Belanda dan Piala Super Belanda menjadi persembahan Chivu saat mengabdi di Ajax.

Sebelum akhirnya dia memutuskan pergi ke Italia, dengan pindah ke AS Roma, lalu mengakhiri kariernya sebagai legenda Inter Milan.

Kini, setelah hampir 22 tahun meninggalkan Ajax, Chivu akhirnya kembali ke salah satu klub yang telah membesarkan namanya di dunia sepak bola.

Namun, kembalinya Chivu jelas tidak akan membuat Ajax senang, karena ia datang sebagai lawan, bukan kawan.

Chivu sendiri merasa bersyukur atas apa yang pernah ia ukir bersama Ajax ketika masih bermain.

"Saya bersyukur atas semua yang saya alami di klub ini," ucap Chivu dalam sesi konferensi pers sebelum laga Ajax vs Inter Milan, dilansir Football Italia.

"Tahun-tahun di mana dulu saya sedang tumbuh menjadi seorang pria dan pemain, dan sampai sekarang kita masih melihat bagaimana Ajax terus melahirkan pemain muda berbakat,"

"Saya akhirnya memilih pergi, agar bisa terus berkembang di negara lain seperti Italia,"

"Namun, jelas saya akan selalu berterima kasih kepada Ajax dan Belanda," jujur Chivu disertai perasaan emosional ketika ditanya hubungannya dengan Ajax.

Lebih lanjut, Chivu menyadari timnya belum sepenuhnya tampil bagus sejauh ini.

Sempat menang dengan cara pesta gol 5-0 atas Torino di laga pembuka Liga Italia, Inter Milan justru mendadak terpuruk.

Mereka kalah beruntun melawan Udinese (1-2) dan Juventus (4-3) di kompetisi yang sama.

Anjloknya performa Inter Milan ini tentu menjadi tamparan bagi Chivu yang diharapkan bisa meneruskan perjuangan Simone Inzaghi yang sudah mewariskan sesuatu luar biasa di Nerazzurri.

Disinggung masalah buruk yang menimpa Inter Milan awal musim ini khususnya di Liga Italia, Chivu menegaskan yang buruk dari Inter Milan bukanlah performa, melainkan hasil.

Chivu berdalih jika Inter Milan seharusnya mendapatkan hasil lebih baik, karena tampil baik.

Hanya saja, faktor keberuntungan dan hasil akhir yang kurang memihak, akhirnya membuat Inter Milan dicap buruk, lantaran sudah menelan dua kekalahan dari tiga laga pertamanya musim ini.

"Saya pikir ini tim yang kuat dan kami telah membuktikannya di Turin pekan lalu, tetapi tentu saja kita bisa menyalahkan siapapun jika hanya melihat hasilnya saja," kata Chivu.

"Saya rasa kita tidak terlalu jauh untuk bisa tampil konsisten terutama dalam hal yang baik,"

"Kami hampir saja menemukan kepercayaan diri dari tim ini untuk bangkit dari situasi ini,"

"Karena sekali lagi masalahnya ada pada hasil, bukan performa," tegas Chivu.

Dikala Inter Milan harus terseok-seok di liga sendiri, Ajax sejauh ini belum terkalahkan di Liga Belanda.

Dari lima laga yang telah dijalani, Ajax meraup tiga kemenangan, dua hasil imbang dan belum kalah musim ini.

Catatan 11 poin dari 5 laga menempatkan Ajax di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Belanda.

Ajax hanya terpaut satu angka saja dari Feyenoord dan PSV yang berada tepat di atasnya dengan koleksi 12 poin.

Kini, Inter Milan harus mengalahkan Ajax jika tidak ingin semakin jatuh mentalnya dan psikisnya.

Tiga poin jelas menjadi harga mati yang patut diperjuangkan oleh Chivu agar posisinya sebagai pelatih Inter Milan aman dan terselamatkan dari ancaman pemecatan.

Chivu si anak hilang Ajax itu kini ia tengah menjalani tantangan yang tidak mudah dengan menjadi pelatih kesebelasan Inter Milan.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved