Liga Inggris

Liverpool Goyah: Slot Sebut Timnya dalam Masa Transisi, Sorotan Mo Salah yang Mulai Redup

Arne Slot menyebut Liverpool masih dalam masa transisi usai ditaklukkan Chelsea di Liga Inggris.

TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K
LIVERPOOL. Arne Slot menyebut Liverpool masih dalam masa transisi usai ditaklukkan Chelsea di Liga Inggris. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) 

TRIBUNKALTARA.COM - Arne Slot menyebut Liverpool masih dalam masa transisi usai ditaklukkan Chelsea di Liga Inggris.

Akhir September hingga awal Oktober 2025, seminggu ini menjadi hal yang cukup berat bagi Liverpool.

Setelah begitu lama menebar optimisme di awal musim, Liverpool asuhan Arne Slot kini justru tersandung tiga kali beruntun.

Dimulai dari kekalahan 2-1 di kandang Crystal Palace, lalu tumbang 1-0 saat bertandang ke Turki dui markas Galatasaray, dan terbaru kalah di Stamford Bridge melawan Chelsea, Sabtu (4/10/2025).

Liverpool takluk 1-2 dari Chelsea lewat gol penentu pemain muda Brasil, Estevão Willian, di masa tambahan waktu.

Padahal, setelah Cody Gakpo menyamakan kedudukan menit ke-63, momentum sempat sepenuhnya berpihak pada tim tamu.

Namun seperti di laga-laga sebelumnya, “detail kecil” kembali menjadi musuh Liverpool yang akhirnya membuat mereka kalah lagi.

Rentetan tiga kali kekalahan dalam seminggu ini mengundang pertanyaan besar tentang krisis Liverpool.

Pelatih Liverpool Arne Slot menyebut kekalahan ini terjadi karena "fine margins", selisih tipis antara kemenangan dan kegagalan yang tak berpihak kepada timnya.

Melawan Palace, mereka kebobolan di menit akhir oleh Eddie Nketiah. Kini, nasib serupa menimpa mereka lewat gol telat Estevão.

"Kekalahan ini mengecewakan, tentu saja. Sama seperti melawan Palace, walaupun gaya main kedua tim berbeda,"kata Arne Slot, dikutip dari laman resmi klub.

Meski begitu, Slot menilai performa timnya tidak buruk hasil yang didapat.

Justru Liverpool menciptakan lebih banyak peluang dibanding lawan dalam dua laga terakhir melawan Crystal Palace dan Chelsea

"Di babak pertama kami tidak bermain sebaik mungkin, tapi tetap mampu menciptakan tiga peluang besar. Mereka hanya punya satu dan langsung mencetak gol."

“Di babak kedua, seperti melawan Palace, saya suka permainan kami. Kami menciptakan cukup banyak peluang untuk mencetak lebih dari satu gol — minggu lalu dan hari ini."

"Ada momen di mana saya merasa kami akan menang. Tapi di 10 menit terakhir, pertandingan berjalan terbuka dan kedua tim bisa menang. Sayangnya, Chelsea yang melakukannya," kata dia.

Dalam dua pertandingan terakhir, Liverpool sebenarnya tidak tampil seburuk hasilnya. Melawan Palace, mereka mendominasi babak kedua namun kalah lewat gol di menit akhir.

Dan di London, mereka sempat tampil lebih hidup setelah Cody Gakpo menyamakan kedudukan. Namun peluang demi peluang kembali terbuang percuma.

Slot mengakui bahwa secara pola, timnya sudah mendekati apa yang ia inginkan, tapi masih jauh dari kata ideal.

"Dalam sepak bola, kamu tidak pernah benar-benar mencapai versi sempurnamu. Yang sulit adalah konsistensi. Kami punya banyak pemain baru, jadwal padat, dan waktu latihan terbatas. Itu semua butuh waktu," katanya.

Liverpool memang baru saja melalui musim panas yang sibuk — lebih dari £450 juta dikeluarkan untuk mendatangkan pemain baru. 

Slot tak menyangkal bahwa timnya sedang dalam masa transisi. Dengan banyak wajah baru dan dinamika tak menentu, Liverpool sedang belajar menjadi juara yang berbeda.

"Kalau hasil hari ini seri atau kami menang, orang akan bilang kami memulai musim dengan baik, mengingat segala perubahan di musim panas," kata Slot. 

"Tapi sepak bola tidak sesederhana itu. Yang penting kami tahu apa yang harus diperbaiki," jelasnya.

Performa Mo Salah disorot

Di tengah sorotan itu, nama Mohamed Salah kembali jadi perbincangan. Sang bintang Mesir terlihat seperti kehilangan sentuhannya. 

Melawan mantan klubnya, Chelsea, ia hanya menyentuh bola 18 kali di babak pertama dan gagal memanfaatkan beberapa peluang emas setelah jeda.

Pemain yang selama ini menjadi jantung produktivitas Liverpool kini terlihat kehilangan sentuhannya.

Padahal musim lalu ia menutup liga dengan 29 gol — terbanyak di Premier League.

Slot sendiri memilih untuk tidak menekan Salah berlebihan. Ia tetap membela anak asuhnya.

“Kami sering menempatkan dia di posisi yang ia sukai, tapi hari ini dia tidak cukup tajam. Itu hal yang manusiawi."

"Tidak setiap peluang akan menjadi gol. Musim lalu dia membuat semuanya tampak mudah, tapi hari ini tidak berjalan seperti itu,” ujar sang manajer asal Belanda.

Ada beberapa faktor yang mungkin menjelaskan penurunan performanya. 

Salah kini bermain dengan rekan-rekan baru seperti Alexander Isak dan Hugo Ekitike, yang masih beradaptasi.

Selain itu, ada hal lain yang lebih personal. Kepergian tragis Diogo Jota di awal musim meninggalkan luka emosional yang belum sepenuhnya sembuh bagi pemain berusia 33 tahun itu.

Secara posisi, Liverpool memang belum jatuh. Mereka masih duduk di peringkat kedua klasemen dengan 15 poin, hanya terpaut satu poin dari Arsenal. 

Tapi tanda-tanda kelelahan mulai tampak. Tiga kekalahan beruntun — termasuk dari Galatasaray di Eropa — adalah rekor buruk pertama di era Slot.

Itu juga sekaligus kekalahan liga beruntun pertama Liverpool dalam lebih dari dua tahun.

Ironisnya, tim yang musim lalu dikenal karena comeback di menit akhir kini justru tumbang dengan cara yang sama: dua kekalahan terakhir datang dari gol lawan di detik-detik akhir pertandingan.

Liverpool mungkin belum bisa disebut dalam krisis, atau setidaknya belum. Tapi tanda-tandanya mulai terasa.

Mereka kehilangan efektivitas, kurangnya ketajaman Salah, serta rentetan hasil yang mengguncang kepercayaan diri.

Seperti banyak juara sebelumnya, mereka kini harus menatap cermin, mencari kembali versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Liverpool masih punya waktu untuk memperbaiki arah. Tapi yang jelas mereka tak lagi bisa mengandalkan semata-mata keberuntungan atau insting juara. 

Kini saatnya kembali ke hal paling mendasar: konsistensi, dan ketajaman di depan gawang.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved