Liga Spanyol
4 Alasan Real Madrid Selebrasi Seolah Juara, Bungkam Lamine Yamal dan Barcelona di El Clasico
Simak 4 alasan para pemain Real Madrid selebrasi girang seolah juara Liga Spanyol, usai membungkam Lamine Yamal dan Barcelona di El Clasico.
TRIBUNKALTARA.COM - Simak 4 alasan para pemain Real Madrid selebrasi girang seolah juara Liga Spanyol, usai membungkam Lamine Yamal dan Barcelona di El Clasico.
Laga bertajuk El Clasico jilid 1 musim 2025/2026, akhirnya menjadi milik Real Madrid, Senin (27/10/2025).
Klub asuhan Xabi Alonso tersebut berhasil menumbangkan Barcelona dengan skor 2-1 pada Jornada 10 Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu.
Pertandingan Real Madrid vs Barcelona memang tak berjalan mudah bagi Kylian Mbappe dkk.
Beberapa kali percobaan yang dilakukan Real Madrid kerap digagalkan offside.
Bahkan kesempatan penalti pada babak kedua, gagal dimaksimalkan Kylian Mbappe.
Meski demikian, dukungan puluhan ribu Madridistas membuat Real Madrid mampu mempertahankan kemenangan hingga laga bubar.
Gol Real Madrid tercipta dari aksi Kylian Mbappe menit 22 dan Jude Bellingham menit 43.
Sedangkan Barcelona hanya dapat menipiskan jarak berkat gol Fermin Lopez menit 38.
Kemenangan penting di El Clasico ini disambut girang para pemain hingga staf pelatih di bench Real Madrid.
Seusai wasit Cesar Soto Grado meniup peluit panjang, kubu Real Madrid langsung meluapkan kegembiraan ke lapangan.
Mereka merayakan kemenangan sambil melompat dan berpelukan di tengah riuhan suporter di Bernabeu.
Luapan selebrasi layaknya juara Liga Spanyol itu tak terhankan lagi.
Padahal kemenangan atas Barcelona tersebut hanyalah torehan ke-9 dari 10 pertandingan yang dilalui Real Madrid di LaLiga musim ini.
Lantas, apa yang membuat para penggawa Los Blancos terlampau girang melakukan selebrasi usai membungkam Barcelona?
Setidaknya, berikut 4 alasan di balik selebrasi girang Real Madrid di El Clasico:
1. Putus Tren Buruk El Clasico
Alasan yang tepat mengggambarkan selebrasi girang para pemain Real Madrid adalah karena berhasil mengakhiri paceklik kemenangan atas Barcelona.
Pasalnya, sepanjang musim lalu, Real Madrid selalu kalah di laga El Clasico dalam pertemuan di sejumlah kompetisi.
Di LaLiga, Los Blancos tak berkutik 0-4 dan 3-4. Tren buruk lalu berlanjut di final Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.
Empat pertemuan El Clasico terakhir telah menjadi neraka bagi Real Madrid.
Akibatnya mental para pemain Los Blancos ambruk, sedangkan Barcelona lebih percaya diri menatap musim ini.
Namun tren buruk tersebut berakhir berkat kemenangan 2-1 di Bernabeu.
Kemenangan di El Clasico ini jelas mengangkat kembali mentalitas dan moral skuad Real Madrid dalam menjalani musim yang masih panjang.
2. Kemenangan Perdana Xabi Alonso di El Clasico
Alasan berikutnya adalah keberhasilan Xabi Alonso yang mengukir kemenangan di laga El Clasico perdananya sebagai pelatih.
Setelah kekalahan memalukan dari Atletico Madrid bulan lali, Xabi Alonso berhasil menebusnya dengan memenangi El Clasico.
Kemenangan atas Barcelona tersebut, membuat Xabi Alonso mengikuti jejak Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid yang berhasil meraih kemenangan di El Clasico pada musim perdana.
Bahkan pencapaian Xabi Alonso ini lebih baik ketimbang yang diraih dua gurunya di Real Madrid, Jose Mourinho dan Carllo Ancelotti.
Mourinho misalnya, justru mengalami kekalahan telak 0-5 atas Barcelona di El Clasico perdananya sebagai entrenador Real Madrid.
Lalu giliran Carlo Ancelotti yang menjalani El Clasico pertamanya dengan kekalahan 1-2 di Camp Nou pada 2013 silam.
Sayangnya, kutukan kalah di El Clasico itu tidak berlaku buat Xabi Alonso.
Juru taktik 43 tahun itu kini bergabung dalam sejarah Los Blancos bersama Zinedine Zidane, sebagai pelatih Real Madrid dalam 16 tahun terakhir yang berhasil memenangkan El Clasico pertamanya.
Bicara soal statistik permainan di lapangan, Xabi Alonso juga terbilang cerdas.
Real Madrid asuhan Xabi Alonso melepaskan 23 tembakan ke arah gawang saat menghadapi Barcelona di El Clasico.
Opta Jose mencatat, jumlah itu menjadi yang terbanyak bagi seorang pelatih dalam debut El Clasico di LaLiga sejak musim 2003/04.
Dengan demikian, Xabi Alonso melewati rekor pelatih Barcelona tahun 2003, Frank Rijkaard yang saat itu mencatatkan 21 tembakan di debut El Clasico.
3. Menjauh dari Kejaran Barcelona
Para pemain Real Madrid pantas girang setelah kemenangan atas Barcelona.
Hasil tersebut membuat Los Blancos semakin menjauh dari kejaran Blaugrana di papan klasemen sementara LaLiga.
Real Madrid yang meraih 9 kemenangan dan menderita sekali kekalahan, telah mengoleksi 27 poin.
Torehan Los Blancos ini lebih banyak 5 poin dari yang dimiliki Barcelona.
Adapun Barcelona hanya bisa meraih 7 kemenangan dalam 10 pertandingan LaLiga.
Dua kekalahan sudah dirasakan Blaugrana, dan sekali ditahan imbang.
Unggul lima poin atas rival, sedikit melegakan Real Madrid untuk tidak tersandung di laga-laga berikutnya demi mengamankan posisi puncak.
4. Sukses Bungkam Lamine Yamal
Mungkin alasan yang paling kuat di balik selebrasi para pemain Real Madrid adalah tentang Lamine Yamal.
Di El Clasico tadi malam, Lamine Yamal tak berkutik.
Meskipun bermain penuh, winger 18 tahun itu tidak bisa leluasa membongkar pertahanan Los Blancos.
Alih-alih mendapat peluang gol, Lamine Yamal menjadi sasaran cemoohan para Madridistas yang memadati Bernabeu.
Hal ini cukup beralasan, mengingat beberapa hari terakhir menjelang El Clasico, Lamine Yamal menuai sorotan karena pernyataan kontroversial tentang Real Madrid.
Pertama kali celetukan kontroversi diucapkan Lamine Yamal pada acara Kings League, yang mana ia menyebut Real Madrid sebagai pencuri dan suka mengeluh.
Komentar yang terlalu berisik dari Lamine Yamal ini turut memantik amarah para pemain Real Madrid untuk bisa membungkamnya di El Clasico.
Benar saja, selepas pertandingan Real Madrid vs Barcelona, Lamine Yamal langsung menjadi sasaran para pemain Los Blancos.
Kapten Real Madrid, Dani Carvajal menjadi orang pertama yang mendatangi Lamine Yamal dan memintanya tidak banyak bicara.
Carvajal memberi gestur jelas agar Lamine Yamal 'terus bicara', menyindir pernyataannya yang kontroversial itu.
Sontak konfrontasi itu menarik perhatian pemain lainnya, termasuk Thibaut Courtois, yang juga mendekat untuk menyampaikan sindiran kepada Lamine Yamal.
Marca menulis, hampir semua pemain Real Madrid ingin mengatakan sesuatu kepada Lamine Yamal selepas laga.
Bahkan hampir terjadi adu jotos antara Lamine Yamal dan Vinicius Junior saat menuju ruang ganti pemain.
Keduanya sudah saling tatap-menatap.
Lamine Yamal lantas mengajak duel Vinicius Junior di luar lapangan.
Aksi tersebut memantik amarah Vinicius yang beruntungnya mendapat halangan dari para pemain Real Madrid.
Pada akhirnya tidak ada bentrok fisik antara para pemain Real Madrid dan Barcelona seusai El Clasico.
(*)
(TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)
Real Madrid vs Barcelona
El Clasico
Real Madrid
Xabi Alonso
Kylian Mbappe
Barcelona
Lamine Yamal
Liga Spanyol
Los Blancos
| 2 Sorotan Kemenangan Real Madrid atas Barcelona, Mbappe Mesin Gol Baru El Clasico |
|
|---|
| Sebab Barcelona Kalah Lawan Real Madrid di El Clasico, Lamine Yamal Dibela |
|
|---|
| Link Live Streaming Real Madrid vs Barcelona di El Clasico Liga Spanyol, Intip Starting XI Kedua Tim |
|
|---|
| Real Madrid Full Team, Skuad Barcelona Pincang Jelang El Clasico Liga Spanyol |
|
|---|
| Daftar Pemain Absen Real Madrid vs Barcelona, saatnya Lamine Yamal Gendong Blaugrana di El Clasico |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/271025-El-Clasico-Real-Madrid-vs-Barcelona.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.