Virus Corona Samarinda

Dinilai Langgar Protokol Kesehatan, Cafe & Resto di Kawasan Citra Niaga Samarinda Sementara Ditutup

Co-founder Kopi Sajen Fachrizal yang berada di Kawasan Citra Niaga, mengaku bahwa sudah mengetahui rencana penutupan tersebut.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Susana sore hari di kawasan Citra Niaga, Senin (19/9/2020). 

TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Penutupan semenatara cafe dan resto di kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam, Samarinda, yang diberlakukan mulai Rabu (23/9/2020) hingga Selasa (29/9/2020), lantaran dinilai melanggar protokol kesehatan.

Menyikapi adanya kebijakan tersebut, Co-founder Kopi Sajen Fachrizal yang berada di Kawasan Citra Niaga, mengaku bahwa sudah mengetahui rencana penutupan tersebut.

Hanya saja baru tahu dari soft copy. Namun katanya tetap akan mengikuti aturan tersebut. Tetapi dibalik itu, mereka sudah mempersiapkan strategi.

Diakui mereka akan tetap buka. Namun hanya take away, dan Itupun menggunakan sistem online. Dari sosial media resmi Kopi Sajen. Ataupun dari chat WhatsAap serta yang mengantar pun nantinya dari tim Kopi Sajen.

DAFTAR Prakerja Gelombang 10, Login www.prakerja.go.id, Berikut Pengumuman Prakerja Gelombang 9

Baca Juga:Cafe dan Resto Citra Niaga Harus Tutup, Melanggar Akan Diangkut Satpol PP Samarinda

Baca Juga:Apindo Sebut Sektor Pariwisata Paling Terdampak Covid-19, Termasuk Hotel dan Restoran

“Pesannya dari chat. Nanti, call centernya kami infokan dari instagram kami. Juga sosial media kami yang lainnya. Toko tetap tutup tapi  kami ada beraktivitas,” ujarnya saat ditemui di kompleks Citra Niaga Samarinda, Senin (21/9/2020).

Dengan adanya kebijakan tersebut, tentu membawa kerugian besar buat mereka. Sebab, usai rapid test masal lalu saja, pendapatan mereka sudah mengalami penurunan 30 persen.

"Sekarang sudah naik 20 persen. Tapi, dengan kebijakan ini, pemasukan Kopi Sajen bisa saja turun 60 persen," imbuhnya.

Ditemui di tempat berbeda, Owner Jack’s Burger, Ibnu Rahmadi mengaku, bahwa tidak setuju dengan kebijakan yang diambil tersebut.

Lalu, ia pun mengusulkan lebih baik kalau hanya take away. Sebab selama ini, pelanggan kebanyakan pesanan dari Gojek ataupun Grab.

Dan kondisi itu diperparah karena mereka barusan saja menyiapkan stok 100 pcs roti. Biasanya roti ini habis dalam waktu tiga sampai empat hari.

Sementara, daya tahannya hanya satu minggu. walaupun sebenarnya bisa dua minggu kalau ditaru di frezzer.

“Bisa sih bertahan lama. Tapi, pasti rasanya sudah berkurang. Kualitasnya pun sama. Makanya saya sendiri tidak setuju dengan kebijakan ini. Lebih baik kami tetap beraktivitas tapi tidak menerima pemesanan untuk makan ditempat. Melainkan bawa pulang kerumah,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim gugus tugas percepatan penangan Covid-19 Samarinda telah mengambil kebijakan, penutupan sementara Cafe/Resto di Citra Niaga dan Tepian Mahakam.

Penutupan tersebut selama enam hari terhitung sejak hari Rabu, 23 September 2020 sampai dengan tanggal 29 September 2020.

Kebijakan tersebut telah tertuang dalam surat edaran dmyang bersifat penting dari Pemerintah Kota Samarinda atas nama tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Samarinda.

Yang telah ditanda tangani oleh Syaharie Jaang Wali Kota Samarinda selaku ketua tim gugus tugas, pada Senin (21/9/2020).

Oknum Polisi Pangkat Brigadir Perkosa Gadis 15 Tahun di Pontianak, Korban Sempat Ditilang

Saat Kampanye Tatap Muka di Dalam Ruangan Maksimal Dihadiri 50 Orang

Selingkuh Dengan Jenderal Bangladesh, PRT Asal Indonesia Tewas Dibunuh Calon Suami di Hotel Singapur

Diungkapkan bahwa menindaklanjuti hasil investigasi dan observasi lapangan Tim Satgas Covid-19 Samarinda terhadap pelaksanaan Perwali Nomor 43 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Discase 2019 (Covid-19) di Kota Samarinda.

Penutupan tersebut ada beberapa alasan, yaitu ditemukannya pelanggaran serius terhadap penegakan disiplin protokol kesehatan.

Selanjutnya Banyak dijumpai pengunjung yang tidak menggunakan masker dan berkerumun dalam waktu yang lama.

Dan juga tidak ada upaya pengelola atau pemillik Cafë atau Resto untuk melakukan disiplin protokol kesehatan. (*)

Baca Juga:MAU Makan Malam Tapi Pekerja Restoran tak Ada, Sekeluarga Terkejut & Tertegun Saat Lihat ke Belakang

Baca Juga:Restoran dan Rumah Makan Mulai Terapkan Pemberlakuan Jam Malam di Balikpapan

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved